Share

Bab 8. Kedatangan Dokter Reyhan

Tahu nggak seberapa pentingnya kamu untukku? Sama seperti jantung yang membutuhkan detaknya.

***

"Bukannya Dokter itu menderita impot*n ya?"

"Hah? Kata siapa kamu?"

"Eh, nganu ... itu ...!"

Aku menutup mulut dengan telapak tangan. Sadar kalau aku telah salah bicara.

"Nganu ... nganu apa? Beh, fitnah itu Nis! Ngomong yang jelas, aku tidak mau difitnah. Punyaku sehat wal'afiat dan kokoh tak tertandingi. Satu lagi, yang pasti punya aku panjang kali lebar kali tinggi. Jadi siapa yang bilang padamu tentang hal itu?"

"Anu ... itu ... saya ...,"

"Aku sudah ada rasa sama kamu saat kamu pertama kali pindah ke UGD dulu. Saat pasien urgent memadati ruangan. Tapi karena kamu bilang sudah ada calon suami, ya aku mundur. Dan sekarang boleh dong saya maju lagi karena kamu batal kawin? Tapi saya kaget sekali saat mendengar fitnah itu sekarang!"

Aku terkejut mendengar pernyataan cinta yang kurang mesra itu.

"Sa-saya nggak bisa bilang Dok. Saya sudah janji."

"Rengganis Yasmin! Bilang yang jelas! Siapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status