Home / Rumah Tangga / SUAMI AROGAN KENA BATUNYA / Kekasihku Sangat Cantik

Share

Kekasihku Sangat Cantik

Author: VincaFlower
last update Huling Na-update: 2024-05-05 07:07:58

Delapan

Setelah Mahendra memasuki kamar mandi, Larasati bergerak menuju koper berisi pakaiannya yang belum sempat diberes ke dalam lemari.

Koper itu tergeletak di sudut kamar berdekatan dengan pintu, tapi entah kenapa Larasati merasa begitu jauh, langkah terlihat limbung mungkin karena lututnya yang gemetaran, sehingga sesaat kakinya mencapai tempat yang dituju, tubuh itu pun luruh ke lantai.

Larasati menekan dada sebelah kirinya dengan kuat, bukan hanya menekan, sesaat kemudian ia juga memukul bagian itu dengan kepalan tangannya ... entahlah, bahkan dia sendiri tidak bisa menjabarkan apa yang dirasakannya saat ini.

Larasati hanya tersedu beberapa saat, lalu ia segera menyusup air mata dengan cepat, kemudian mulai memilah pakaiannya di dalam koper.

Setelah menemukan sesuatu yang menurutnya cocok untuk dipakai hari ini, setidaknya menjelang ia membeli pakaian-pakaian baru.

Sebuah gaun terusan sederhana hijau toska di bawah lutut dengan renda putih di bagian dada.

Memakainya dengan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ucu Julaeha
Lanjut kak
goodnovel comment avatar
Isabella
padahal ceritanya seruhq g up up
goodnovel comment avatar
Isabella
mana lanjutannya thoer di tunggu
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • SUAMI AROGAN KENA BATUNYA   Yang Ditakutkan Telah Datang 2

    Bab 28"Hufft ... aku tentu saja tidak akan mengalami semua ini jika tidak menikah dengan pria itu. Entah apa yang harus kulakukan di sini? Entah kenapa juga aku harus melarikan diri ke sini?!"Larasati terus saja menggerutu kesal, sambil menaruh sapu ijuk yang telah sebagaian rontok di makan waktu di balik pintu. Larasati baru saja selesai bersih-bersih di rumah sederhana yang telah ditinggalkan 10 tahun yang lalu.Tadinya Larasati khawatir akankah rumah itu masih ada, jikapun ada, pastinya sudah merimba oleh semak belukar. Tetapi ternyata tidak seperti yang Larasati pikirkan, rumah itu masih begitu bersih dan terawat. Karena ternyata ada tetangga yang begitu baik hatinya membersihkan rumah itu sekali seminggu.Yang sebenarnya adalah, tanpa sepengetahuan Larasati, Ayahnya telah menitipkan rumah itu pada Pak Karsa beserta istrinya. Tentu saja dengan imbalan sepetak kebun yang ada dibelakang rumah tersebut bebas dikelola oleh Pak Karsa.Tidak seperti perkiraan Larasati juga, ternyata

  • SUAMI AROGAN KENA BATUNYA   Yang Ditakutkan Telah Datang 1

    Bab 27Larasati baru saja menapakkan kaki kejalanan aspal yang basah, sesaat setelah ia turun dari bus yang baru saja ditumpanginya.Larasati menyeret tasnya yang lumayan besar menuju kedai tepi jalan. Ia tersenyum sopan pada pemilik kedai."Numpang sebentar Bu," serunya, meminta izin sebelum menaruh tas pada bangku panjang. Pemilik kedai perempuan paruh baya yang membungkus tubuhnya dengan kain sarung itu menggangguk ramah.Larasati mulai memasang resleting jaketnya. Giginya bergemertuk menahan dingin yang begitu menusuk ke tulang. Hujan memang tidak deras, hanya gerimis tipis terbawa semilir angin, tapi cuaca di daerah dataran tinggi memang selalu bersuhu rendah. Larasati berniat duduk sejenak di bangku panjang itu, sekedar melepas penat karena telah duduk dalam bus yang sempit selama kurang lebih 6 jam. Setelahnya baru Larasati akan berbelanja untuk keperluannya nanti.Lalu matanya mulai meneliti keadaan sekitar. Tempat ini masih sama saat ia pergi sekitar 10 tahun yang lalu, ke

  • SUAMI AROGAN KENA BATUNYA   Sampai Titik Darah Terakhir 2

    Bab 26Mahendra tidak memberikan kesempatan pada Ruhan untuk mencerna apa yang terjadi, kembali ia meraih Ruhan dan kembali ingin melesakkan tinjunya.Tetapi Ruhan, walau belum mengerti apa yang membuat Mahendra datang seperti orang gila, ia segera menangkis pukulan yang akan kembali bersarang pada wajahnya."Apa yang sedang kau perbuat, brengsek!" Kini giliran Ruhan yang mencengkram krah baju Mahendra. Lebih tepatnya mereka saling mencengkram satu sama lain."Kau yang brengsek, Ruhan. Kau pria rendahan! Tidak punya attitude! Sebagaimana pun kau menyukai seorang wanita, kau dilarang untuk menghasutnya untuk meninggalkan suaminya!""Apa?!" Sungguh Ruhan terkejut mendengar perkataan Mahendra. "Kau tidak punya malu, Ruhan. Apa nama besar yang kau punya membuatmu merasa bisa melakukan apa saja? Kau menciptakan neraka di rumah tanggaku, kau tanpa malu bermesraan dengan isteriku. Dan sekarang kau malah membawanya, mengomporinya agar meninggalkanku?!""Jaga bicaramu, Mahendra ...." Ruhan me

  • SUAMI AROGAN KENA BATUNYA   Sampai Titik Darah Terakhir 1

    Bab 25 "Ini lelucon ...!" Mahendra mencengkram ponsel begitu keras, seakan kalau benda itu remuk di jemarinya maka semua yang tertera di layar juga akan tiada arti. Mahendra membaca pesan itu berulang-ulang, berharap matanya salah mengeja huruf-huruf yang tertera di sana, lalu ketika ia sudah tidak tahan lagi, segera ponsel tersebut melayang, untungnya jatuh tepat di atas sofa empuk yang ada satu sisi ruangan Berkali-kali Mahendra menghirup nafas lalu menghempaskan lagi. Sekarang dasinya benar-benar telah terlepas dari lehernya dan berceceran di lantai, beberapa kancing kemeja bagian atas pun telah terbebaskan, tapi itu sama sekali tidak mengurangi rasa sesak yang menderanya. Mahendra berusaha untuk menenangkan diri sebelum bertindak, ia kembali membawa punggungnya untuk bersandar, sementara jemarinya saling bertaut menutupi wajah. Namun semua usaha pengendalian dirinya itu agaknya sia-sia, ketika ia teringat akan sesuatu ... dan membuatnya segera bangkit, menyambar ponselnya

  • SUAMI AROGAN KENA BATUNYA   Hasil Dari Kejadian Semalam 2

    Part 24 Mahendra seperti biasa_walau keterlambatannya sempat membuat para bawahanya begitu khawatir_ ia tetap menguasai rapat dengan begitu lancar, dan berakhir dengan tepuk kagum para investor yang berasal dari berbagai Negara. Mahendra menghirup nafas lega, ia kemudian memasuki ruangannya sembari melonggarkan dasi, membuka jas,. menaruh di sandaran kursi, lantas mendudukkan diri, merilekskan punggung. "Pak, jadwal dengan calon klien dari Arcanda Group satu jam lagi." Angga sang asisten menyusulnya masuk. "Batalkan semua itu. Aku ingin mengajak istriku makan siang." Mahendra menjawab sekenanya, tanpa melirik asistennya yang melebar mata. "Pak anda menikah? Kapan?" Mahendra tertawa pelan menyadari bahwa bahkan sang asistennya pun tidak tahu kalau ia telah menikah. Sebegitu inginnya ia menyembunyikan pernikahannya dari khalayak, tetapi sekarang entah kenapa pikirannya hanya tertuju pada istrinya itu. "Seminggu yang lalu." Angga hanya ternganga sesaat, matanya yang masih m

  • SUAMI AROGAN KENA BATUNYA   Hasil dari kejadian semalam

    part 23Larasati pura-pura masih belum terjaga ketika sekitar jam 7,30 Mahendra yang masih saja mendekapnya dengan posesif, tiba-tiba saja terbangun.Pria itu segera bangkit diiringi gumamam tidak jelas."Sial ..." hanya itu kata yang dimengerti Larasati, lalu didengarmya pria itu sudah buru-buru ke kamar mandi.Tidak lama setelah itu lengkingan ponsel Mahendra terdengar bertubi-tubi dan hanya berakhir ketika dia sudah selesai membersihkan diri."Ya, hallo ..." "Pak, kenapa anda belum muncul juga?" Mahendra mengehela nafas dalam ketika mendengar nada panik asistennya dari seberang sana."Aku segera berangkat Angga." Mahendra membuka lemari."Cepatlah Pak. Anda sudah begitu terlambat, semua orang sudah menunggu di sini.""Kau alihkan perhatian mereka dulu, aku kesiangan. Tapi aku usahakan sekitar 15 menit aku akan sampai." Mahendra tidak menunggu lagi jawaban dari seberang. Ia memencet tombol merah menaruh ponsel di meja rias lantas berpakaian dengan tergesa.Sembari membereskan dir

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status