Share

BAB 7

Hal ini membuat beberapa wanita muda yang belum menikah tampak sangat gembira.

Meski tidak tahu siapa yang melamar, tapi pria ini pasti berasal dari keluarga kaya raya.

Mereka mulai memikirkan hal-hal yang indah.

Wajah Melly seketika pucat karena dia adalah satu-satunya wanita di keluarga Tan yang sudah menikah. Dirinya sudah tidak punya kesempatan lagi.

“Saya hanya diminta untuk mengantarkan hadiah-hadiah ini. Hanya itu saja.”

Pembawa hadiah itu datang dan pergi dengan cepat, tanpa meninggalkan informasi apapun.

Semua orang melihat kearah tumpukan hadiah itu dengan tatapan penuh harap, terutama kalung emas giok dan uang tunai 1 milyar rupiah.

Jika putrinya yang dihargai dengan uang sebanyak itu, bukankah ibaratnya mereka akan terbang hinggap kecabang dan menjadi keluarga kelas atas?

Keluarga Tan akan terangkat derajatnya!

“Sudah pasti hadiah-hadiah ini untukku. Aku kan wanita tercantik di keluarga ini,” sepupu Melly yang seksi berkata dengan lantang.

“EH! Jangan terlalu percaya diri, deh. Kita belum tahu siapa perempuan yang beruntung itu.”

“YA! Rasanya kita semua punya kesempatan yang sama. Kurasa tuan muda yang kaya raya ini sengaja berlaku misterius. Mungkin saja dia jatuh cinta padaku?”

Beberapa wanita muda mulai sengit berkompetisi dan tiba-tiba saja Keluarga Tan berdebat tanpa habisnya.

“Sudah jangan berkelahi! Kalian semua punya kesempatan yang sama kecuali satu orang,” ujar Dani sambil melirik Melly.

Semua orang yang hadir tahu siapa yang Dani bicarakan dan otomatis tertawa.

“Ya ... ya ... ya ... saingan kita berkurang satu.”

“Radit, terima kasih untuk ini, ya.”

"Jika bukan karena kamu, saingan kami bertambah satu.”

Radit menundukkan kepalanya. Ekspresi di wajahnya menjadi muram, bahkan tampak kebencian di sana.

Tidak ada yang mengenal keluarga Asra dengan baik, kecuali dirinya.

'Apakah aku harus memperbaiki diri?' batin Radit.

'Sudah tiga tahun, apakah aku tetap membutuhkan Radit?' batin Melly.

“Sudah, jangan bertengkar! Aku akan memastikan hal ini terlebih dahulu. Saat pemberi hadiah ini muncul, dia akan memberitahuku siapa wanita yang disukainya dan tentu saja aku akan menyetujuinya,” ujar Nenek tegas. Tentu saja, semua yang hadir tak ada yang berani membantahnya.

Setelah makan siang, Keluarga Melly pergi tanpa menunggu Radit.

Kejadian sebelumnya sudah membuat mereka kehilangan muka.

Saat melamar Melly dulu, Radit tidak memiliki banyak uang untuk memberikan mas kawin. Bagaimana mungkin mereka tidak iri melihat uang mas kawin yang sangat banyak hari ini?

Ibu Melly, Anggi, berteriak pada Dirga Tan dengan marah, “Coba lihat apa yang terjadi pada orang lain! Lihat juga, apa yang terjadi pada keluarga kita? Ini sangat keterlaluan!”

“Kamu sih memang tidak berguna. Gara-gara kamu, Radit jadi menantu keluarga ini. Mungkin, saat itu aku benar-benar buta. Aku pikir aku sudah menjalani kehidupan yang baik. Tapi, kenapa sampai saat ini kekayaan keluarga Tan tidak jatuh ke tangan kita?”

“Coba lihat orang lain. Mereka tinggal di rumah mewah, apartemen, villa. Sementara aku? Masih menjadi beban tinggal di rumah yang jelek ini.”

“Gampang saja untuk menantu Keluarga Tan mengatakan hal ini, tapi aku juga tidak menyangka kalau kehidupan kita akan seperti ini.”

Semua kemarahan diluapkan wanita itu.

Dirga menundukkan kepalanya dan tidak berani membantah. Dia adalah tipikal suami penurut dan menyadari kalau dia juga tidak berguna. Jadi, dia tidak berani marah di depan istrinya, Anggi.

Tuduhan Anggi sejujurnya membuat Dirga semakin tidak berdaya.

“Aku tidak peduli. Biarkan Melly segera menceraikan suaminya ini. Reputasi Keluarga Tan tidak ada hubungannya denganku. Aku hanya ingin menjalani kehidupan yang lebih baik,” putus Anggi pada akhirnya.

Dirga berkata dengan lirih, “Ayah sudah mengingatkanku bahwa mereka tidak boleh bercerai. Seluruh Jakarta Selatan tahu tentang ini. Bukankah ini akan jadi bahan tertawaan jika mereka bercerai sekarang?”

Anggi mulai menangis, “Dirga Tan! Dasar memang kau tidak berguna!  Bagaimana aku bisa menikahimu? Dosa macam apa yang dilakukan ibuku di akhir masa hidupnya? Kamu ingin menghancurkan keluarga kita dan hidup anak kita demi reputasi Keluarga Tan? Tiap hari Melly banting tulang bekerja di lokasi konstruksi, apa kau tidak merasa berrsalah? Dan semua anggota keluargamu membiarkan hal itu  terjadi. Jika kamu tidak peduli padaku, seharusya kamu peduli pada putrimu!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status