Share

Wajah pucat.

"Bukannya semalam kamu kesakitan? Mengapa sekarang menjulang tinggi lagi? Bahkan lebih dan lebih dari biasanya!" Sinta terkesima dengan apa yang ia lihat dan terpampang nyata di depan sana.

"Kamu hanya perlu diam dan menikmatinya. Aku tahu, kamu suka dan selalu menantikan momen ini bukan?" Lelaki itu bersuara lembut.

Sinta hanya mengangguk pasrah, ia tak perduli jika saat ini ia berada di belakang rumah. Tepatnya di bawah pohon nangka yang bersebelahan dengan kandang ayam miliknya. Sinta pun tak menghiraukan bau yang bercampur aduk antara kotoran ayam serta bau menyengat lainnya. Ia sudah mabuk kepayang dengan semua perlakuan suami palsunya itu.

"Aku sangat mencintaimu," ucap Aldo palsu di tengah aktivitasnya. Kedua pasang mata itu saling bertatap-tatapan di tengah gelapnya malam.

Angin pun turut berhembus kencang serta suara gaduh ayam yang seolah ikut ketakutan. Namun, tak menyurutkan Sinta untuk berhenti dan semakin terbuai dengan lelaki yang ia anggap suaminya itu.

"Aku tak akan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status