Share

18. REBUTAN SEMANGKUK SUP AYAM

Qeiza mendorong dada bidang Arlando dengan kuat. "Apa-apaan sih kamu ini, sakit hidungku! Itu badan atau tembok, keras banget!"

Tangan yang melingkari pinggang Qeiza terlepas, tubuh Arlando telentang karena dorongan tangan Qeiza, tapi mata Arlando tetap tertutup. Bahkan dengkuran halus ke luar dari bibirnya.

"Ih, tidur kayak orang mati!" Qeiza perlahan bangun. Selimut yang menutupi tubuh langsung disingkirkannya.

Wangi sup ayam begitu menggugah selera, hidung Qeiza kembang kempis duduk menghadap nampan berisi semangkuk sup ayam dan segelas air putih serta beberapa irisan buah-buahan.

"Perutku jadi lapar, dari kemarin sore belum makan," gumam Qeiza lalu tatapannya melihat beberapa pil dan sebotol obat. "Punya siapa ini?" Diambilnya botol kecil obat, namanya tertera. "Ini punyaku?!"

"Semalaman kamu demam," Arlando sudah duduk bersandar pada kepala tempat tidur.

"Sakit?! Aku?!" tunjuknya pada dada sendiri. "Aku baik-baik saja, tidak sakit apa-apa!"

"Dasar amnesia! Lalu obat itu ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status