Share

SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU
SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU
Penulis: Nabila Khansa

BAB 1 : KETAHUAN

Penulis: Nabila Khansa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-01 15:36:20

"Selamat! Bu Naina sebentar lagi akan menjadi seorang ibu!" ucap Dokter, sembari tersenyum lebar ke arahnya.

Mendengar pernyataan tersebut, Naina menjadi terkesiap karena masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengarkan, dan sekarang hanya bisa terdiam untuk mencerna semua yang Dokter katakan.

Dokter tidak heran dengan reaksi pasiennya tersebut, menganggap hal yang wajar karena mungkin saking terkejutnya setelah mendengar berita bahagia tersebut.

"A-apa, Dok? Bisa diulangi lagi? Saya tidak salah dengar 'kan tadi?"

"Anda tidak salah dengar, Ibu sekarang memang sedang hamil! Selamat ya!" Dengan sabar, Dokter mengulanginya lagi dengan wajah yang sumringah.

"Saya beneran hamil Dok?" Naina bertanya untuk memastikannya lagi.

Dokter pun mengangguk pelan sambil terus tersenyum, ikut bahagia atas kehamilan pasiennya.

Setelah lima tahun menjalani mahligai rumah tangga bersama Aditya, akhirnya Naina hamil juga, membuatnya bisa membuktikan kepada semua orang di luar sana bahwa ia juga wanita normal dan bukan wanita tidak berguna seperti yang selama ini mereka duga.

Karena saking bahagianya, Naina sampai menutup mulutnya rapat-rapat dengan kedua tangan, tanpa sadar air matanya pun ikut mengalir, tangisan terharu bercampur bahagia jadi satu dan pecah saat itu juga.

"Jadi ini alasannya kenapa saya begitu mual tadi? Berarti saya tidak sedang sakit berat ya Dok?!" tanya Naina dengan begitu lugunya.

Dokter menggelengkan kepalanya pelan sembari menahan tawa, tidak habis pikir dengan pasiennya padahal itu salah satu gejala kehamilannya justru dianggap sebagai pertanda sedang mengidap penyakit yang berat.

"Bukan penyakit berat kok Bu! Pada awal kehamilan, memang gejala mual dan muntah wajar terjadi, sehingga mulai sekarang jangan khawatir apalagi sampai ketakutan seperti ini lagi ya!"

Naina sangat senang mendengarnya, tidak menyangka akhirnya dia bisa merasakan gejala hamil, seperti yang pernah dirasakan wanita normal pada umumnya.

"Karena usia kandungan Ibu baru tiga minggu, masih sangat lemah, saya sarankan untuk tidak terlalu lelah, hindari pekerjaan yang terlalu berat dan tidak boleh sampai stress juga, karena nanti bisa berpengaruh pada kehamilan Ibu saat ini," tutur Dokter dengan lembut.

Setelah mencerna semuanya, Naina mengangguk dengan cepat.

"Tentu saja, saya pasti akan menjaga kehamilan ini dengan baik, kalau begitu saya permisi dulu dan terima kasih banyak atas semua informasinya!"

Setelah berpamitan dengan Dokter, Naina bergegas meninggalkan rumah sakit, hendak menemui suaminya untuk memberikan kabar bahagia yang tidak terduga.

Naina awalnya hendak pulang, beristirahat di rumah setelah mendengar penjelasan Dokter tadi bahwa ia harus banyak istirahat, sehingga berencana untuk memberitahukan saat Aditya pulang kerja saja, namun segera ia urungkan karena sudah tidak sabar untuk mengungkapkan berita bahagia yang selama ini sudah mereka tunggu.

"Mas Adit pasti senang! Karena aku datang dengan membawakan kabar yang selama ini begitu kita impikan! Lagian aku juga sudah lama tidak pergi ke kantor, rasanya rindu sekali untuk bertegur sapa dengan para karyawan!" gumamnya sembari mengelus perutnya yang masih rata.

Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit, akhirnya Naina sampai juga di PT. Wijaya group.

Naina terus mengelus perutnya, melangkahkan kakinya pelan dengan tetap mengembangkan senyuman.

Tampak para karyawan sangat terkejut tatkala melihat kedatangan Naina ke kantor, disebabkan sebagian dari mereka memang sudah tahu apa yang atasannya lakukan di belakang istrinya selama ini, namun tidak berani mengungkapkan secara langsung kepada Naina karena takut dipecat oleh Aditya.

"Selamat pagi! Apa kabar semuanya?!"

"Kok terlihat bengong begitu melihat kedatangan saya?" sapa Naina dengan ramah.

Wajah para karyawan tidak luput dari perhatiannya, bagaimana tidak, sikap mereka tidak biasanya dan cukup membuat Naina bertanya-tanya, namun pada akhirnya bisa ia duga kalau para karyawannya tersebut pastilah terkejut dengan kedatangannya yang cukup tiba-tiba itu tanpa pemberitahuan sebelumnya.

"Selamat pagi juga Bu, kami bengong karena terpesona melihat kecantikan Ibu yang semakin bertambah juga bersinar, senang sekali bisa melihat Ibu datang ke sini!" timpal salah satu karyawan.

"Ah, kamu bisa saja, semangat kerja ya semuanya! Saya ke ruangan Pak Aditya dulu ya!"

Setelah menyapa semua karyawan, Naina kembali melanjutkan langkahnya, tapi saat tiba di area karyawan, Naina menatap heran karena ternyata tidak mendapati Lisa berada di sana.

"Lisa kok tidak ada? Padahal selain ingin menemui Mas Adit, alasanku datang ke sini ingin menemuinya dan bercerita banyak dengannya! Sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama!"

"Tapi kemana dia? Apa mungkin di toilet? Kalau begitu aku ke ruangan Mas Adit dulu," gerutunya.

Ketika sampai di depan pintu ruangan CEO, Naina langsung memegang gagang pintu hendak membukanya saat itu juga, tapi justru mendengar sesuatu yang membuat ia tidak jadi melanjutkan aksinya.

"Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi aku akan menceraikannya, dan lanjut menikahi kamu sayang, wanita tercantikku!" ucap Aditya yang begitu jelas terdengar di telinganya.

"Aku pegang janjimu!" balas seorang wanita yang dikenali olehnya sebagai suara Lisa.

Deg!

Naina pun menjadi terhentak, ada rasa sakit seperti ditusuk ribuan belati, tubuhnya bergetar dengan hebat, keringat dingin langsung bercucuran, berusaha untuk tidak percaya, namun semua itu nyata, karena ia begitu mengenal suara mereka.

"Apa yang baru saja aku dengarkan? Lisa bukannya berada di di toilet, tapi ternyata dia sedang berada di ruangan suamiku?" tanyanya pada dirinya sendiri dalam hati.

Karena begitu penasaran, akhirnya Naina memutuskan untuk masuk saja tanpa mengetuk terlebih dahulu untuk bisa masuk ke dalam ruangan tersebut, tangannya kembali menggerakkan gagang pintu, dengan cepat ia mulai mendorong pintu tersebut hingga terbuka dengan lebar, terbentur tembok, hingga menimbulkan suara di sana.

Naina langsung terperanjat tatkala melihat pemandangan yang menjijikkan sedang tersaji tepat di hadapannya saat ini, suami dan sahabatnya sedang bermesraan di dalam ruangan yang seharusnya dipakai untuk bekerja, bahkan kancing kemeja suaminya itu terlihat terbuka sebagian dan Lisa berada di atas pangkuannya.

Melihat kehadiran Naina yang begitu tiba-tiba juga tidak terduga, tentu saja membuat Aditya dan Lisa tidak kalah terkejutnya dan langsung terburu-buru untuk menghentikan apa yang sedang mereka lakukan.

Aditya berlari untuk menutup pintu ruangannya kembali, tidak mau aibnya ini menjadi tontonan para karyawan yang mungkin penasaran, meskipun sebagian sudah mengetahuinya.

"Nai?!" kata Aditya, dengan masih sangat terkejut melihat istrinya sudah berada di hadapannya itu.

Naina tidak kunjung menjawab, sedang menatap marah pada mereka berdua, sambil mengarahkan pandangan penuh tanya pada wanita yang sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri.

"Tak pernah kusangka, ternyata kamu selama ini berusaha untuk merebut Mas Adit dariku, Lisa!!" bentak Naina dengan suara yang hampir tercekat.

Tak hanya itu tangannya juga mengepal erat, karena saking marahnya ototnya menjadi terlihat hingga kuku-kukunya menancap pada daging telapak tangannya.

Air matanya tumpah tanpa diminta, sakit, hancur, kecewa, semua perasaan ia rasakan semuanya.

"Kamu benar-benar keterlaluan Lisa, begitu teganya menusukku dari belakang! Bersikap seperti sahabat, tapi justru kau adalah pengkhianat!"

Wajah Naina terus memerah karena marah, diikuti tangisan sangat kecewa atas perbuatan dua orang yang begitu ia percayai melebihi siapapun.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
saudara kandung aja udah mau menikung apalagi cuman sahabat.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB. 98 : MALAM PENGANTIN

    Malam harinya di dalam kamar Naina tampak gusar, mondar mandir melangkahkan kaki ke sana ke mari di dalam kamarnya, sesekali menggigit kuku hingga memilin baju akibat gugup.Hingga suara ketukan pintu mengejutkannya sekaligus membuat degup jantungnya berdetak kencang.Segera dibuka pintu kamar hingga kepala Rangga menyembul, semakin mengejutkannya.Rangga berjalan terus mendekat ke arah Naina, membuat wanita itu langsung mundur beberapa langkah.Naina terus saja melangkah mundur hingga terbentur tembok.Rangga semakin mendekat hingga berhasil mengurung dirinya, pria itu tampak menyeringai dan mulai mendekatkan wajahnya."A-pa yang hendak kamu lakukan?" tanya Naina tergagap akibat gugup dan seketika dibuat membeku dengan sikap suaminya."Kenapa, kamu takut? Bukankah kamu sudah tahu kewajiban sebagai seorang istri yang utama? Boleh 'kan aku melakukannya? Aku menginginkanmu malam ini."Naina mengangguk dengan kikuk. "Boleh, tapi pelan-pelan ya.""Tentu saja sayangku, aku akan pelan-pelan

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 97 : HARI PERNIKAHAN

    Tak terasa sudah satu minggu berlalu, pernikahan Naina dan Rangga yang sudah dirancang sedemikian rupa dan jauh-jauh hari sebelumnya akhirnya dilaksanakan juga.Di hari pernikahan, jantung Naina berdebar tak santai, meskipun bukan pengalaman yang pertama untuknyq, tetap saja wanita itu saat ini tengah dirundung kegugupan yang teramat sangat."Naina, lihatlah dirimu Nak! Kamu sungguh cantik sekali!" puji Sashmita begitu bahagia saat mendapati penampilan calon menantunya yang luar biasa.Nauna memandangi dieinya di deoan cermin, sedang dalam keadaan terkejut setelah mendapati penampilannya yang tudak seperti biasanya, sekarang ia tampak lebih cantik juga segar."Anda memang sangat cantik, Nona Naina." Perias yang berada di samping ya tak mau kalau untuk memuji kecantikan Naina yang bisa ia buka dengan polesan make up yang diberikan pada wajahnya."Dengan penampilanmu seperti ini, yakin sekali kalau Rangga pasti akan langsung terpesona dengan kecantikanmu dan tidak bisa melepaskan pandang

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 96 : KEINGINAN GARIENDRA UNTUK BERTEMU NAINA

    Gariendra langsung mengernyit. "Iya, tapi menurut Papa, lebih baik kamu cari yang lain Rangga, karena Papa kurang setuju rasanya jika kamu bersama dengan wanita yang pernah menikah sebelumnya," ungkapnya.Seperti yang sudah Rangga duga sebelumnya, jika Papabya itu tidak akan setuju dengan pernikahannya dengan Naina."Tapi kalau menurut Rangga janda atau tidak sama saja, karena yang paling terpenting adalah hati Naina yang bersih, tidak seperti wanita jahat yang lain," ungkap Rangga, berusaha untuk sesopan dan selembut mungkin saat berkata pada sang Papa.Sedangkan Gariendra sendiri tampak menatap ke arah Sashmita untuk meminta penjelasan, karena selama ia tak ada hanya istrinya itu yang selalu ada dan menjaga putra mereka.Menurutnya sayang sekali jika putra sematawayangnya harus mendapatkan janda tidak seperti yang seharusnya ia dapatkan."Kamu belum bertemu dengannya Pah, Mama jamin setelah bertemu dengannya nanti, kamu akan bangga karena Rangga bisa dapatkan wanita sebaik Naina!"Me

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 95 : BERJUANG DAPAT RESTU

    Mendengar pertanyaan dari Rangga, Sashmita langsung diam tak berkutik, baru sadar kalau suaminya belum tahu status Naina yang sebenarnya."Entahlah, Mama juga batu sadar kalau Papamu tak tahu soal statusnya, Mama juga tidak bisa menjamin Papamu bisa menerima Naina jika mengetahui yang sebenarnya," ungkap Sashmita semakin membebani pikiran Rangga.Bagaimana tidak, kalau Papanya tidak setuju, makan rencana pernikahannya dengan Naina pasti gagal dilaksanakan.Mereka jadi dirundung kepanikan yang sangat, entah kenapa tiba-tiba merasa ketakutan kalau Garuendra akan marah besar jika mengetahui calon menantunya sebelumnya pernah menikah."Apa sebaiknya kita sembunyikan status Naina yang sebenarnya dari Papa ya, Mah?"Sashmita terdiam sejenak lanjut menggeleng pelan untuk menolaknya."Sebaiknya jangan karena yang namanya menyembunyikan sebuah kebenaran itu tidaklah dibenarkan, katakan saja sejujurnya pada Papamu, beri alasan kuat kamu menikahi Naina agar bisa menerimanya," ungkap Sashmita.Uca

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 94 : RINDU BERAT

    Pagi harinya, Rangga sangat bersemangat untuk menuju ke meja makan, dengan terus melebarkan senyuman seperti sedang menunggu kedatangan seseorang hingga datang Mamanya."Tumben habis bangun langsung ke sini?" tanya Sashmita yang sudah menaruh curiga.Karena sebagai orang yang paling dekat dengan Rangga, Sashmita paham betul dengan kebiasaan anak laki-lakinya itu yang selalu datang telat jika sarapan karena susah untuk bangun."Mana Naina Ma?" tanya Rangga semakin penasaran.Sashmita tersemyum lebar sembari duduk tepat di hadapannya Rangga."Naina sedang berada di resort sekarang, pagi-pagi sekali Mama menyuruhnya untuk berangkat, sengaja memang agar kamu tidak membuat drama lagi," ungkap Sashmita.Mendengar pertanyaan yang baru saja terlontar dari mulut anaknya, Sashmita jadi paham jika alasan utama Rangga bangun pagi hanya karena ingin melihat Naina, sungguh anak laki-lakinya memang sifatnya jadi berubah drastis saat sudah jadi budak cinta.Mendengar kenyataan yang tidak diinginkannya

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 93 : PASRAH TIDAK BERTEMU NAINA

    "Hanya bercanda Ma! Tak sungguhan, " ucapnya seraya melebarkan senyumnya dengan sangat ke arah Sashmita yang ternyata sedari tadi belum benar-benar pergi dari sana.Meskipun ekspresi wajahnya masih kocak seperti biasanya, tapi sebetulnya Rangga teramat malu setelah kepergok Sashmita sedang menggoda Naina.Sedangkan Naina sendiri terlihat sedang menertawakannya seolah ia adalah badut yang sudah menghiburnya di malam yang seharusnya menyipitkan kedua mata karena mengantuk kini menjadi terbuka lebar karena efek tertawa."Apa yang kamu katakan Rangga? Ayo ulangi?"Sashmita terlihat sangat menyeramkan, sedamgkan Rangga terlihat semakin ketakutan karena tak biasanya Mamanya seperti itu."Mama ingin dengar apa yang kamu bicarakan tadi? Berani ya berkata seperti itu padahal posisi kalian belum menikah?!" Rangga langsung mengernyitkan dahinya dibuat tak paham dengan ibunya yang menganggap hal itu sebagai keinginannya sungguhan padahal yang sebenarnya tadi hanya sebuah bercandaan."Astaga, Mama

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 92 : DIPINGIT

    Rangga mengernyit untuk menanggapi ucapan Mamanya yang terdengar aneh di telinga, seumur hidup tak oernah Rangga mendengar ketakutan Sashmita sebekumnya, entah apa yang Mamanya takutkan, tapi dengan pertanyaan itu justru membuat Rangga jadi bersedih.Baru menyadari jika sudah menikah dengan Naina, otomatis ia akan meninggalkan kekuarganya, sehingga wajar saja kalau Sashmita berpikiran seperti itu. Mungkin takut kesepian karena akan ia tinggal di rumah terpisah."Tentu masih boleh meluk dong! Bagaimana bisa Mama berkata seperti itu? Jangan berpikiran sempit Ma, karena sampai kapanpun Rangga akan dekat terus dengan Mama kerena setelah menikah kita akan tinggal di sini bersama kalian," ungkap Rangga membuat Sashmita langsung lega.Akhirnya anak laki-lakinya itu tahu penyebab ia bersedih seperti ini karena apa, sehingga memutuskan untuk tinggal di rumah yang sama setelsh menikah dengan Naina."Nah! Begitu dong, kalau kalian tinggal di rumah ini 'kan jadi rame nanti belum lagi kalau sudah

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 91 : MENENTUKAN WAKTU PERNIKAHAN

    "Bagaimana Naina, kamu maunya acara pernikahan kita dilangsungkan kapan? Secepatnya 'kan? Kalau besok bagaimana? Hari ini jug aku akan mempersiapkan semuanya!"Naina masih terdiam sembari menatap heran pada Rangga, betapa semangatnya pria itu hendak menjadikannya istri secepatnya, terlihat sekali sudah sangat tidak sabar."Naina memang wanita yang kau cinta dan ingin kau nikahi secepatnya, tapi tidak besok juga! Kau pikir menikah itu cuma pakai ucapan? Tentu saja harus ada persiapan!"Sashmita yang tidak setuju langsung buka mulut, cukup tergelitik dengan ucapan Rangga, yang mengira melangsungkan acara pernikahan bisa secepat itu tanpa persiapan apapun. Padahal Sashmita inginnya pernikahan anak sematawayangnya dikaksanan secara meriah dan diketahui banyak orang."Kamu bersabarlah sedikit, jangan terburu-buru karena yang namanya terburu-buru tidak baik, jalani dengan biasa saja tapi fokus pada tujuan."Rangga menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena bingung hendak mengatakan apa, tap

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 90 : BENAR-BENAR MENCINTAI

    Mendengar pertanyaan dari Naina yang tidak pernah ada dalam pikirannya, membuat Rangga saat itu juga menjadi tersedak akibat makanan yang masih ada dalam mulutnya.Naina tentu tahu respon yang baru saja Rangga berikan merupakan sebuah keterkejutannya saat mendengar apa yang baru saja ia ungkapkan."Minum dahulu, kemudiwn coba untuk rileks dan setenang mungkin. Jangan sampai karena pertanyaanku tadi kamu menjadi terkejut," ujar Naina dengan segera mengambilkan segelas air minum untuk Rangga.Setelah tenggorokannya lega, Rangga kembali menggenggam kedua tangan Naina, sedang dalam keadaan menenangkan wanita itu dari ketidakkepercayaannya pada dirinya sendiri."Sekarang dengarkan perkataanku ini baik-baik Naina, jangan terlalu berpikir buruk pada dirimu sendiri, memangnya kenapa kalau aku mssih muda dan punya segalanya? Lagipula umur kita juga tidak terlalu terpaut jauh, kamu lebih dewasa dua tahun di atasku dan untuk punya segalanya, itu tidaklah benar!""Karena aku belum mendapatkan kamu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status