Home / Rumah Tangga / SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU / BAB 2 : PELAKOR DALAM SELIMUT

Share

BAB 2 : PELAKOR DALAM SELIMUT

last update Last Updated: 2022-11-01 15:37:15

Lisa tentu saja sangat ketakutan melihat amarah sahabatnya, namun ia hanya bisa menunduk dan menangis dalam diam. Tahu betul kalau memang bersalah, namun tak menampik kalau dirinya juga takut kehilangan sahabat satu-satunya tapi di samping itu tak mau lepas dari Aditya.

Melihat Lisa tidak memberikan respon apapun, pandangan Naina beralih kepada Aditya.

"Kamu sungguh tega ya Mas! Berselingkuh seperti ini di belakangku! Bahkan terlalu tega karena sudah berselingkuh dengan sahabatku sendiri! Sungguh aku sakit hati melihat kenyataan pahit ini!" sarkas Naina sembari menarik dengan kuat kerah kemeja suaminya yang masih dalam keadaan setengah terbuka.

Aditya pasrah dan mengalah pada Naina, baginya percuma membela diri sekarang sudah tidak bisa mengelak lagi, bagaimanapun juga Naina sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri bukti nyata perselingkuhannya bersama Lisa.

Karena Aditya yang tidak mau mengakuinya kini arah pandangan kembali tertuju kepada sahabatnya, sahabat karib bahkan sudah dianggapnya seperti saudara sendiri ternyata bisa tega menusuknya dari belakang dengan menjadi pelakor dalam selimut tanpa disadari telah merebut Aditya darinya.

"Lisa! Padahal aku selama ini sudah begitu baik kepadamu, tapi ternyata ini balasannya? Aku yang menyuruhmu untuk bekerja di sini, tapi ternyata kau justru menggoda suamiku hingga ia menjadi tergila-gila padamu! Sudah lupa kalau dulu kita selalu berkata bahwa persahabatan kita begitu berharga?"

Mendengar pertanyaan Naina, Lisa hanya bisa terus menundukkan kepala, menghindari tatapan Naina secara langsung, yang terlihat terlalu tajam dan menyeramkan.

Naina menggelengkan kepalanya pelan, masih tidak percaya jika Lisa bisa berbuat seperti ini padanya.

"Sahabat, masih pantaskah aku memanggilmu sahabat setelah semua yang terjadi? Mana ada sahabat yang tega merebut suami sahabatnya sendiri, dasar wanita tidak tahu terima kasih!" umpat Naina yang mulai meninggikan suaranya, merasakan pedih di relung hatinya.

"Apa salahku Mas, hingga dengan teganya kamu melakukan ini semua kepadaku? Ketulusan cinta yang selama ini aku berikan, kenapa harus kamu balas dengan pengkhianatan yang begitu menyakitkan?" tanya Naina dengan lirih dengan terus merasakan perih di hati.

"Maafkan aku, semua ini aku lakukan atas dasar rasa cinta! Kenyataanya aku memang sangat mencintai Lisa! Dia sangat menarik justru kau yang sudah tidak menarik di pandanganku sekarang!" ungkap Aditya, tidak memikirkan perasaan istrinya sedikitpun saat mengatakan semua itu.

Tubuh Naina seketika merosot, begitu lemasnya hingga sekarang ia terduduk lemas di lantai, menangis tanpa suara sambil terus memukul-mukul dadanya berusaha untuk menghilangkan rasa sesak yang semakin menghimpit relung hatinya, tapi kenyataannya sesak tersebut sangat sulit dihilangkan.

Air matanya juga semakin mengalir deras tak terbendung, hatinya begitu sakit dan hancur, serasa dunianya sudah runtuh, harapannya untuk hidup bahagia bersama suami dan calon anaknya telah lenyap tak tersisa setelah melihat kelakuan mereka.

Istri mana yang tidak sakit hati saat mengetahui bahwa suaminya telah mengkhianati cintanya dengan begitu mudahnya seperti ini.

Terlebih berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, membuat sakit hatinya bertambah berkali lipat lebih dalam lagi.

"Aku berencana untuk hidup bersama selamanya dengan Lisa! Aku sangat mencintainya, Nai! Jadi mustahil sekali kalau meninggalkannya! Aku bolehkan menikahinya untuk menjadikannya istri kedua?"

Jantung Naina dalam sekejap berhenti berdetak, sangat tidak menyangka kata-kata tersebut bisa keluar dari mulut pria yang telah mengucapkan ikrar di depan Papanya lima tahu silam, sangat sulit untuk dipercaya, namun inilah kenyataan yang harus ia terima.

"Tenang saja, aku berubah pikiran! Tidak akan menceraikanmu tapi izinkan aku untuk berpoligami!"

Naina seperti dihantam batu besar dengan begitu kerasnya, tatkala dihadapkan dengan kenyataan yang terlalu pahit, karena ternyata selama ini suaminya sangat mencintai sahabatnya sendiri.

padahal sedari awal mereka menjalin hubungan, Naina pernah bilang tidak akan mau dimadu, tapi sekarang justru Aditya secara terang-terangan menanyakan hal itu.

"Kalau kamu mencintai Lisa, apa itu artinya kamu sudah tidak lagi mencintaiku, Mas? Karena yang aku tahu hati manusia hanya satu dan cukup untuk satu nama saja yang berdiam di dalamnya, sekarang katakan siapa yang kau cinta?! Apakah benar hanya Lisa seorang?"

Tanpa diduga, Aditya mengangguk dengan mantapnya.

"Iya, aku sangat mencintai Lisa, aku sudah tidak mencintaimu! Maafkan aku tapi pada kenyataannya Tuhan yang telah memberikan perasaan ini!"

Naina mencengkeram erat ujung bajunya dengan erat, tak tahu lagi harus bersikap seperti apa sekarang. Dalam hati ia bertanya pada dirinya sendiri, siapa yang patut disalahkan atas perselingkuhan ini? Dia yang kurang menarik atau Lisa yang terlalu menggoda.

"Kalau hanya mencintai Lisa, buat apalagi aku bertahan denganmu?! Sedari dulu aku sudah bilang tidak akan mau berbagi suami, apalagi dengan sahabatku sendiri! Bagiku suami bukanlah makanan yang harus dibagi dengan wanita lain. Bagaimana kamu bisa bertanya seperti itu, Mas, setelah bertahun-tahun kita bersama?!" pekik Naina.

"Itulah kenyataannya, aku susah tidak punya perasaan kepadamu! Dan sekarang mungkin memang waktunya untuk aku mengatakan ini semua! Aku sangat mencintai Lisa, dan itu adalah fakta berasal kejujuran yang ada dalam hatiku saat ini!" timpal Aditya dengan begitu jelasnya, tidak peduli dengan reaksi istrinya nanti seperti apa.

Karena sudah tidak tahan lagi, Naina langsung bangkit dan berdiri tepat di hadapan Lisa.

Tanpa berpikir panjang karena sudah terpantik kemarahan, ia melayangkan cengkraman tepat di leher sahabatnya itu tanpa ampun dengan kedua tangannya, dalam batinnya akan terasa puas jika mendengar jeritan rasa sakit yang Lisa rasakan.

"Dasar wanita penggoda! Perusak rumah tangga sahabatnya sendiri! Baru terkuak, ternyata begini kelakuanmu saat di belakangku! Berpura-pura mendukungku tapi kenyataannya perusak rumah tanggaku!!"

Melihat sang istri yang sangat marah dan seperti orang yang kesurupan, Aditya tak bisa melakukan apapun selain memandangi mereka berdua karena masih dalam keadaan sangat terkejut.

Lisa terus menjerit-jerit kesakitan, sedangkan Naina terlihat tersenyum sembari menitihkan air matanya, ada perasan tidak tega bercampur rasa puas karena sudah menyakiti wanita penggoda suaminya itu.

Naina sendiri juga tidak paham dengan apa yang sedang dirasakannya sekarang, padahal dulu kebahagiaan dan juga keselamatan Lisa menjadi prioritasnya, namun kini justru sebaliknya, ia ingin wanita itu menjadi sangat menderita seumur hidupnya karena sudah merebut kebahagiaan terbesarnya.

"Adit, tolong aku!"

Dalam kesakitannya, Lisa masih bisa meminta pertolongan dari Aditya di saat Naina berada tepat di hadapannya.

"Naina tolong lepaskan aku! Kenapa kamu tega?!" rintih Lisa dengan nafas yang mulai tersengal-sengal.

"Bukannya meminta maaf justru kau bertanya kenapa aku tega?! Aku menjadi tega karena akibat dari ulahmu sendiri! Aku juga sangat menyesal mengenal sosok wanita ular sepertimu!" teriak Naina begitu kerasnya menggema ke seluruh ruangan.

Karena takut karyawannya mendengar teriakan nyaring Naina, juga tak mau terjadi sesuatu pada Lisa, wanita yang dicinta, membuat Aditya berusaha untuk melerai pertengkaran mereka, namun sayangnya ia terlalu keras mendorong Naina hingga ke samping sampai perut istrinya itu terbentur sudut meja kerjanya dengan keras, seketika perut Naina terasa begitu sakit tak tertahankan.

Tidak peduli dengan istrinya yang kesakitan, Aditya justru menghampiri Lisa.

"Kamu tidak apa-apa "kan sayang?"

Aditya terlalu kejam karena justru sibuk memperhatikan selingkuhannya tanpa memperdulikan Naina yang saat ini sedang dalam keadaan sangat kesakitan yang sedang dalam keadaan mengandung darah dagingnya.

Lisa tidak menjawab pertanyaan dari Aditya, karena masih memegangi lehernya yang memerah, berusaha untuk mengatur pernafasannya yang dalam sekejap tadi telah tersendat.

"Mas Adit, kenapa kamu berubah?!" Naima terus menitihkan bulir-bulir bening air matanya dengan hanya bisa menatap suami kejamnya itu dengan nanar.

Karena tidak kuat lagi menahan sakit yang sangat, pada akhirnya Naina terduduk lemas.

Kedua bola mata Aditya membulat dengan sempurna tatkala mendapati darah segar yang mengalir deras dari sela kaki istrinya itu.

"Gawat! Apa yang telah aku lakukan! Sungguh aku tak sengaja!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
muak baca cerita klu istri sah tolol,cengeng dan g punya harga diri. sampah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB. 98 : MALAM PENGANTIN

    Malam harinya di dalam kamar Naina tampak gusar, mondar mandir melangkahkan kaki ke sana ke mari di dalam kamarnya, sesekali menggigit kuku hingga memilin baju akibat gugup.Hingga suara ketukan pintu mengejutkannya sekaligus membuat degup jantungnya berdetak kencang.Segera dibuka pintu kamar hingga kepala Rangga menyembul, semakin mengejutkannya.Rangga berjalan terus mendekat ke arah Naina, membuat wanita itu langsung mundur beberapa langkah.Naina terus saja melangkah mundur hingga terbentur tembok.Rangga semakin mendekat hingga berhasil mengurung dirinya, pria itu tampak menyeringai dan mulai mendekatkan wajahnya."A-pa yang hendak kamu lakukan?" tanya Naina tergagap akibat gugup dan seketika dibuat membeku dengan sikap suaminya."Kenapa, kamu takut? Bukankah kamu sudah tahu kewajiban sebagai seorang istri yang utama? Boleh 'kan aku melakukannya? Aku menginginkanmu malam ini."Naina mengangguk dengan kikuk. "Boleh, tapi pelan-pelan ya.""Tentu saja sayangku, aku akan pelan-pelan

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 97 : HARI PERNIKAHAN

    Tak terasa sudah satu minggu berlalu, pernikahan Naina dan Rangga yang sudah dirancang sedemikian rupa dan jauh-jauh hari sebelumnya akhirnya dilaksanakan juga.Di hari pernikahan, jantung Naina berdebar tak santai, meskipun bukan pengalaman yang pertama untuknyq, tetap saja wanita itu saat ini tengah dirundung kegugupan yang teramat sangat."Naina, lihatlah dirimu Nak! Kamu sungguh cantik sekali!" puji Sashmita begitu bahagia saat mendapati penampilan calon menantunya yang luar biasa.Nauna memandangi dieinya di deoan cermin, sedang dalam keadaan terkejut setelah mendapati penampilannya yang tudak seperti biasanya, sekarang ia tampak lebih cantik juga segar."Anda memang sangat cantik, Nona Naina." Perias yang berada di samping ya tak mau kalau untuk memuji kecantikan Naina yang bisa ia buka dengan polesan make up yang diberikan pada wajahnya."Dengan penampilanmu seperti ini, yakin sekali kalau Rangga pasti akan langsung terpesona dengan kecantikanmu dan tidak bisa melepaskan pandang

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 96 : KEINGINAN GARIENDRA UNTUK BERTEMU NAINA

    Gariendra langsung mengernyit. "Iya, tapi menurut Papa, lebih baik kamu cari yang lain Rangga, karena Papa kurang setuju rasanya jika kamu bersama dengan wanita yang pernah menikah sebelumnya," ungkapnya.Seperti yang sudah Rangga duga sebelumnya, jika Papabya itu tidak akan setuju dengan pernikahannya dengan Naina."Tapi kalau menurut Rangga janda atau tidak sama saja, karena yang paling terpenting adalah hati Naina yang bersih, tidak seperti wanita jahat yang lain," ungkap Rangga, berusaha untuk sesopan dan selembut mungkin saat berkata pada sang Papa.Sedangkan Gariendra sendiri tampak menatap ke arah Sashmita untuk meminta penjelasan, karena selama ia tak ada hanya istrinya itu yang selalu ada dan menjaga putra mereka.Menurutnya sayang sekali jika putra sematawayangnya harus mendapatkan janda tidak seperti yang seharusnya ia dapatkan."Kamu belum bertemu dengannya Pah, Mama jamin setelah bertemu dengannya nanti, kamu akan bangga karena Rangga bisa dapatkan wanita sebaik Naina!"Me

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 95 : BERJUANG DAPAT RESTU

    Mendengar pertanyaan dari Rangga, Sashmita langsung diam tak berkutik, baru sadar kalau suaminya belum tahu status Naina yang sebenarnya."Entahlah, Mama juga batu sadar kalau Papamu tak tahu soal statusnya, Mama juga tidak bisa menjamin Papamu bisa menerima Naina jika mengetahui yang sebenarnya," ungkap Sashmita semakin membebani pikiran Rangga.Bagaimana tidak, kalau Papanya tidak setuju, makan rencana pernikahannya dengan Naina pasti gagal dilaksanakan.Mereka jadi dirundung kepanikan yang sangat, entah kenapa tiba-tiba merasa ketakutan kalau Garuendra akan marah besar jika mengetahui calon menantunya sebelumnya pernah menikah."Apa sebaiknya kita sembunyikan status Naina yang sebenarnya dari Papa ya, Mah?"Sashmita terdiam sejenak lanjut menggeleng pelan untuk menolaknya."Sebaiknya jangan karena yang namanya menyembunyikan sebuah kebenaran itu tidaklah dibenarkan, katakan saja sejujurnya pada Papamu, beri alasan kuat kamu menikahi Naina agar bisa menerimanya," ungkap Sashmita.Uca

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 94 : RINDU BERAT

    Pagi harinya, Rangga sangat bersemangat untuk menuju ke meja makan, dengan terus melebarkan senyuman seperti sedang menunggu kedatangan seseorang hingga datang Mamanya."Tumben habis bangun langsung ke sini?" tanya Sashmita yang sudah menaruh curiga.Karena sebagai orang yang paling dekat dengan Rangga, Sashmita paham betul dengan kebiasaan anak laki-lakinya itu yang selalu datang telat jika sarapan karena susah untuk bangun."Mana Naina Ma?" tanya Rangga semakin penasaran.Sashmita tersemyum lebar sembari duduk tepat di hadapannya Rangga."Naina sedang berada di resort sekarang, pagi-pagi sekali Mama menyuruhnya untuk berangkat, sengaja memang agar kamu tidak membuat drama lagi," ungkap Sashmita.Mendengar pertanyaan yang baru saja terlontar dari mulut anaknya, Sashmita jadi paham jika alasan utama Rangga bangun pagi hanya karena ingin melihat Naina, sungguh anak laki-lakinya memang sifatnya jadi berubah drastis saat sudah jadi budak cinta.Mendengar kenyataan yang tidak diinginkannya

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 93 : PASRAH TIDAK BERTEMU NAINA

    "Hanya bercanda Ma! Tak sungguhan, " ucapnya seraya melebarkan senyumnya dengan sangat ke arah Sashmita yang ternyata sedari tadi belum benar-benar pergi dari sana.Meskipun ekspresi wajahnya masih kocak seperti biasanya, tapi sebetulnya Rangga teramat malu setelah kepergok Sashmita sedang menggoda Naina.Sedangkan Naina sendiri terlihat sedang menertawakannya seolah ia adalah badut yang sudah menghiburnya di malam yang seharusnya menyipitkan kedua mata karena mengantuk kini menjadi terbuka lebar karena efek tertawa."Apa yang kamu katakan Rangga? Ayo ulangi?"Sashmita terlihat sangat menyeramkan, sedamgkan Rangga terlihat semakin ketakutan karena tak biasanya Mamanya seperti itu."Mama ingin dengar apa yang kamu bicarakan tadi? Berani ya berkata seperti itu padahal posisi kalian belum menikah?!" Rangga langsung mengernyitkan dahinya dibuat tak paham dengan ibunya yang menganggap hal itu sebagai keinginannya sungguhan padahal yang sebenarnya tadi hanya sebuah bercandaan."Astaga, Mama

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status