Share

Bab 99. Seorang Lelaki Cacat

Jumat berkah seperti kata ustaz. Hari ini, Ulfa mulai menunaikan salat subuh karena tadi malam hatinya tersentuh oleh ceramah yang dilihat dalam aplikasi You-Tube. Dia takut meninggalkan kewajiban itu lagi.

Sang ustaz mengatakan bahwa bisa jadi hidupmu yang berantakan itu disebabkan oleh ibadah yang tidak teratur pula. Kesenangan duniawi itu sifatnya sementara. Jika hidup bergelimang harta sementara dalam sehari-hari meremehkan salat, bisa jadi itu adalah istidraj.

Ulfa menghela napas panjang. Dia sampai lupa kalau sekarang Dokter Nafiadi dan juga ibunya sedang menunggu jawaban. Jenni sendiri sibuk menata hidangan di meja, air mukanya begitu bahagia.

"Terkadang Allah menunda sesuatu yang indah untuk menjadikannya lebih indah," gumam Ulfa tanpa sengaja.

Mereka bertiga yang duduk di ruang tamu langsung saling pandang. "Maksudnya ... kamu mau menunda?" Dokter Nafiadi yang bertanya.

Ulfa langsung gelagapan. "Em, anu maksudnya iya. Lamaran Dokter Nafiadi diterima."

Mereka bertiga mengucap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status