Share

Bab 14b

"Bapak gimana kabarnya? Sehat? Lama banget ya, kita gak ketemu." Hanan berganti menatap bapak. Dari dulu, Hanan memang terbiasa memanggil bapakku dengan panggilan bapak.

"Alhamdulillah sehat. Cuma ... makin tua," timpal bapak sambil terkekeh. "Nak Hanan kapan pulang? Betah banget kayaknya merantau."

"Baru beberapa hari kemarin, Pak. Ini juga karena kangen kota kelahiran, makanya pulang," jawab Hanan. "Ilham, sini, Nak!" Hanan melambaikan tangannya pada Ilham. Seketika anak laki-laki berusia empat tahun itu berjalan menghampiri Om-nya.

"Kita ngobrol-ngobrolnya di depan aja!" ajak bapak pada Hanan. "Ra, bikinin kopi buat Hanan," tambah bapak menoleh ke arahku.

"Bapak lupa, ya. Aku, kan, gak suka kopi," timpal Hanan sambil tersenyum kecil.

"Masih gak suka kopi? Kirain bapak sekarang sudah suka. Soalnya udah gagah gini. Sampai pangling lihatnya!" Bapak menepuk-nepuk pelan punggung Hanan yang lebar.

Penampilan Hanan sekarang dan dulu memang jauh berbeda. Dulu tinggi dengan tubuh sediki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status