Home / Young Adult / SUAMIKU KETUA GENG MOTOR / 005 || Murid Baru Di SMA Galaksi

Share

005 || Murid Baru Di SMA Galaksi

Author: Diva
last update Huling Na-update: 2024-10-02 10:09:24

Bab 5

"Viana, semalem lo kemana, sih?" Kanara melirik Viana yang duduk di sampingnya. 

"Bukan urusan lo!" jawab Viana ketus. 

Waktu menunjukan pukul 07.00 pagi kota Swinden. Karena bel sekolah sudah berbunyi, semua murid duduk di kursinya masing-masing.

Viana duduk bersama Kanara. Sedangkan Rachell duduk bersama Seyra. Saat ini keadaan kelas XII I begitu riuh, karena belum ada guru yang mengajar. 

"Woii, ada Bu Dian!" teriak Dodi, teman sekelas Viana.

Seluruh murid terdiam. Suara ketukan langkah semakin terdengar jelas disusul suara Bu Dian memberi sapaan.

"Selamat pagi semuanya," sapa Bu Dian dengan senyuman. 

"Pagi, Bu," jawab seluruh murid serentak.

Bu Dian tersenyum tipis. Matanya melirik pintu, lalu mengangguk ke arah siswa yang berdiri di ambang pintu. Siswa tersebut memasuki kelas dan disambut dengan kericuhan para murid.

"Wah, murid baru, ya?" tanya salah satu murid. 

"Ganteng banget!" puji siswi lainnya.

"Siapa namanya, Bu?" tanya siswi yang duduk paling depan.

"Bukannya itu Sagara, ya?" sahut siswi lainnya.

"Sagara ketua geng motor Verdon bukan, sih?" sambung siswi lainnya.

Viana yang sibuk memeriksa soal matematika di buku, terpaksa mengangkat wajahnya saat mendengar teman-teman sekelasnya menyebut nama Sagara. 

Mata Viana terbelalak kala melihat sosok Sagara berdiri di depan kelas. Terlebih lagi, Sagara memakai seragam SMA Galaksi.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru," ucap Bu Dian dengan senyuman. Bu Dian menyuruh semua murid untuk tenang. 

Viana mencengkeram pulpen di tangannya. Dia panik. Kehadiran Sagara di sekolahnya tidak pernah ada dalam bayangannya.

"Sagara, silakan perkenalkan diri!" perintah Bu Dian. 

"Kenalin, nama gue Sagara pindahan dari SMA Xeron," kata Sagara dalam satu tarikan napas. 

Sagara menangkap sosok Viana yang duduk di bangku urutan nomor 2. Dia tersenyum miring melihat ekspresi Viana saat ini. Rupanya Arthur tidak memberi tahu tentang kepindahannya pada Viana. 

Viana mengepalkan tangannya kuat. Ini tidak bisa dibiarkan! Dia harus bicara dengan Sagara. Tidak boleh ada yang tahu tentang perjodohan mereka. Apalagi, dia memiliki kekasih yaitu Ravin Aditama. 

"Sagara, silakan kamu duduk di bangku kosong!" Sagara segera melangkah menuju bangku urutan paling belakang.

Saat melewati meja Viana, Sagara dengan sengaja menghentikan langkahnya. Tidak mengatakan apapun, tapi cukup membuat Viana khawatir setengah mati. 

"Viana, lo gak papa, kan?" tanya Kanara saat melihat perubahan sikap Viana. Dia melirik Sagara yang sudah duduk di bangkunya.

Semenjak Sagara memasuki kelas sikap Viana mendadak berubah. 

"Gue baik-baik aja, kok," jawab Viana menghembuskan napas pelan.

***

Bel istirahat berbunyi tepat pukul 09.00 pagi. Semua murid berhamburan ke kantin untuk mengisi perutnya. Begitupun dengan Viana dan ketiga temannya. 

Tapi kali ini, Viana menolak ajakan ke kantin dari sahabatnya. Dia mengatakan ingin ke toilet. Dia juga menolak saat Rachel ingin menemaninya. Padahal tujuan Viana bukan ke toilet, melainkan menemui Sagara. 

"Sialan, kenapa jadi kaya gini, sih?" gerutu Viana menggigit bibir bawahnya kesal. 

"Ngapain juga tuh preman pasar pindah ke sekolah gue?" Viana terus berbicara sepanjang koridor. 

Beruntung koridor yang dilewatinya sepi. Saat di belokan koridor, Viana menangkap sosok Sagara. Lantas, dia segera berteriak kencang.

"Sagara!" 

Teriakan Viana menghentikan langkah Sagara yang ingin menaiki tangga menuju rooftop. Dia menatap malas sebelum melanjutkan langkahnya menaiki tangga. 

Karena diabaikan, Viana mengikuti Sagara yang sudah naik terlebih dahulu. 

"Lo ngapain pindah ke sekolah gue?!" teriak Viana dengan wajah kesal.

Lagi-lagi, Sagara mengabaikan Viana. Dia duduk di kursi kayu panjang. 

"Lo denger gue ngomong gak, sih?" sentak Viana dengan emosi di ubun-ubun. 

Sagara berdecak pelan. "Apa urusannya sama lo?" Pada akhirnya Sagara bersuara. 

"Lo masih aja tanya ke gue?" tanya Viana dengan nada frustasi, "gue gak sudi satu sekolah sama preman pasar kaya lo!" 

Sagara tidak tersinggung dengan panggilan Viana. Hanya saja kesal wajah tampan sepertinya dikatai preman pasar. 

"Oh, atau lo sengaja pindah ke sekolah gue? Biar lo bisa caper ke gue?" tuding Viana yang kini berdiri berhadapan dengan Sagara. 

Sagara tergelak mendengar kepercayaan diri Viana yang begitu tinggi. Dari mana Viana punya pikiran seperti itu?

"Lo terlalu peecaya diri, Viana! Gue pindah ke sini karena gue dikeluarin dari SMA Xeron," jelas Sagara masih dengan sisa tawanya. 

Viana mendadak malu seketika. Dia sudah terlalu percaya diri saat mengatakan seperti itu. 

"Terus masih banyak sekolah lain. Kenapa harus SMA Galaksi?" Viana masih tidak terima Sagara pindah ke SMA Galaksi.

"Gue juga awalnya gak mau pindah ke sini, tapi bokap gue maksa." 

Sagara menatap lurus pada jalanan raya yang terlihat begitu ramai kendaraan. 

"Gue gak peduli! Intinya lo gak boleh nyebarin perjodohan kita! Apalagi ngasih tau ke orang-orang kalo kita udah tunangan!" ujar Viana memberi peringatan pada Sagara. 

"Kenapa?" tanya Sagara cepat. 

"Karena, gue udah ada pacar!" jawab Viana tanpa ragu. "Ngerti nggak, lo?!"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tanzanite Haflmoon
uuit cinta segi tiga dong ... semangat update Thor
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   133 || Rachell

    "Lo itu emang anjing, ya?!" Agatha berjalan mendekati sosok perempuan dengan seragam khas SMA Galaksi. Tatapan Arga menunjukan kemurkaan yang tak bisa ditahan lagi. "Gimana hadiah gue? Lo seneng, kan?" Rachell yang menyadari kedatangan Agatha dari balik dinding belakang SMA Galaksi. Dia sudah menunggu wanita hamil itu sejak dua belas menit yang lalu di belakang gedung SMA Galaksi yang terdapat sebuah gang kecil. Di mana ujung gang terdapat sebuah warung makan yang biasa menjadi tempat tongkrongan geng Verdon. Agatha yang murka dengan Rachell. Mengangkat tangannya bersiap untuk menampar wajah angkuh gadis yang merupakan mantan sahabatnya itu. Namun, sebuah tangan kekar menahan pergerakan Agatha. Satya Mahendra— dia yang sejak tadi mengawasi interaksi singkat antara Agatha dan Rachell yang hanya lima menit saja. Segera mendekat saat melihat wanita itu ingin menyakiti gadisnya. "Jaga tangan lo, jalang!" desis Satya dengan nada tajam dan menusuk. Agatha membelalakkan matanya saat m

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   132 || Dendam Rachell

    "Kemarin, gue diculik sama Agatha. Gu—""What the hell?" Teriakan Rachell dan Seyra secara bersamaan menghentikan kalimat Viana yang kini menggantung di udara. Viana kembali menatap kedua sahabatnya yang berada di hadapannya dengan ekspresi datar. Keduanya itu terlaluwbay sejak tadi, tenggorokannya tidak merasakan sakit kah? Sejak tadi berteriak terus seperti Tarzan. Rachell yang biasanya alim, kini ikutan gila seperti Seyra. Apakah karena tidak diberi kabar oleh dirinya semalam membuat keduanya seperti ini?"Brengsek! Jadi, ini alasan muka Lo luka-luka kaya gini?" Seyra segera mendekat pada Viana, dia meraba pelan wajah Viana yang dipenuhi oleh lebam. Tapi dengan cepat sahabatnya itu menepis tangannya dengan pelan. Viana mengangguk. Membuat atensi Rachell menatap wajah Viana dengan tubuh yang dia condongkan agar lebih dekat dengan Viana."Ceritain secara jelas ke kita, Vi!" Dari nada bicara Rachell terdengar menuntut. Ekspresi wajah gadis itu berubah serius dengan sorot mata ya

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   131 || Sekolah

    "Viana, kenapa nomor lo nggak bisa dihubungin, sih? Bikin orang khawatir aja, sih, Viana Rajendra!"Rachel segera menyerbu Viana dengan kalimat yang sudah dia siapkan sejak tadi. Dia menarik gadis yang berstatus sebagai sahabat dekat yang sudah dia anggap seperti saudara sendiri agar duduk di sampingnya. Seyra yang tengah merapihkan buku-buku pelajaran dan peralatan sekolah lainnya di dalam tas. Segera mendekat pada sahabatnya yang sudah membuat dirinya khawatir semalaman. "Dari mana aja, sih, lo?" Seyra berdecak pelan sambil mengambil duduk di depan meja Viana dan Rachell. "Hoby banget bikin orang panik!"Viana tidak langsung menjawab. Dia terlalu bingung untuk menjelaskan apa yang terjadi padanya kepada Rachell dan juga Seyra. Kedua sahabatnya itu berhak tahu atas apa yang dia alami kemarin. Viana selalu menceritakan apa yang terjadi padanya kepada kedua sahabatnya. Terkecuali pernikahannya dengan Sagara dan juga pernikahan Arthur dengan Alisha. Viana bangkit dari duduknya. Membu

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   130 || Menggemaskan

    "Makasih, udah mau berbagi keluh kesah kamu ke aku, Na."Sagara menarik Viana ke dalam dekapan hangatnya dari samping. Dia mengusap punggung sang gadis dengan lembut. Dia merasa senang Viana bisa terbuka seperti ini padanya. Dia tidak pernah berpikir sedikitpun bahwa dirinya dan Viana akan berada di moment seperti ini. Viana yang selalu bersikap angkuh dan mempertahankan gengsinya yang begitu tinggi. Bisa mengeluarkan air matanya di depan dirinya, bahkan gadis itu menunjukan kerapuhannya yang selama ini disembunyikan oleh wajahnya yang datar dengan kedua mata yang selalu menatap siapapun dengan sinis. Mini tatapan Viana berubah menjadi rapuh, dengan derai air mata yang mengenang di pelupuk matanya. Gadis angkuh yang ditakuti oleh semua murid di SMA Galaksi menunjukan sisi rapuhnya pada Sagara. Gadis itu menyimpan banyak luka di balik wajahnya yang angkuh. Viana selalu menunjukan bahwa hidupnya bahagia, nyatanya jauh dari semua itu. Tanpa sadar mendengar cerita pilu Viana, hati Saga

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   129 || Keluh Kesah

    "Jadi, Papa nikah sama Tante Alisha di belakang aku selama ini. Pantes aja Papa jarang pulang ke rumah dan lebih milih buat netap tinggal di kota Luton dengan alasan pekerjaan." Tangan Sagara terus mengusap bahu Viana yang berada dalam rangkulannya dengan lembut. Telinganya dia pasang untuk mendengarkan cerita Viana. Saat ini dirinya dan Viana masih berada di kamar gadis itu. Atas permintaan Viana sendiri yang meminta pada dirinya untuk menemani Viana di dalam kamar. Selama pernikahan mereka ini pertama kalinya untuk Sagara dan juga Viana berada di dalam satu kamar yang sama. Apalagi ini kamar utama milik Viana, gadis itu yang melarang keras dirinya untuk tidak memasuki kamarnya sembarang. Ruangan itu tidak begitu luas, tapi tertata rapi dan nyaman. Dindingnya didominasi warna putih bersih, dihiasi dengan beberapa lukisan abstrak bernuansa pastel. Sebuah tempat tidur queen size dengan sprei katun halus berwarna biru muda berada di tengah ruangan, dihiasi dua bantal empuk dan sebuah

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   128 || Setelah Perdebatan

    "Gara, aku minta maaf atas ucapan Papa."Viana menatap Sagara yang duduk membelakangi jendela besar apartemen mereka. Cahay yang berasal dari lampu jalanan kota malam dari kejauhan menerobos masuk, menciptakan siluet suram dari sosok suaminya yang masih membisu. Sejak kepergian Arthur, ruangan apartemen mewah namun berkonsep minimalis itu seakan kehilangan kehangatannya. Dinding putih bersih dan pencahayaan hangat tak mampu meredam hawa dingin yang menyelimuti keduanya.Sagara masih membeku di tempatnya, kedua tangannya mengepal di pangkuan. Hatinya masih terasa nyeri. Penyesalan Arthur menikahkan dirinya dengan Viana, ditambah ucapan Arthur yang membandingkan dirinya dengan Ravin. Semua itu masih terngiang di telinga Sagara. Dia memang sudah menyadari ini sejak awal. Ayah mertuanya itu sekana tidak mempercayakan Viana sepenuhnya padanya. Ya, itu wajar sih karena dia dan Viaja sebelumnya tidak saling mengenal. Terus juga Arthur seorang Ayah tidak mudah menyerahkan anak gadisnya pada

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status