Home / Young Adult / SUAMIKU KETUA GENG MOTOR / 007 || Pulang Bersama Sagara

Share

007 || Pulang Bersama Sagara

Author: Diva
last update Huling Na-update: 2024-10-02 10:11:16

Bab 7

"Ini punya lo, kan?" Sagara menyerahkan jepitan rambut berbentuk kupu-kupu. 

Viana melebarkan matanya kala jepitan rambut kesayangannya berada di tangan Sagara. Dia menatap tajam pada Sagara dengan napas memburu. Dia tahu Sagara sengaja melakukan ini di depan Ravin. 

"Gue tadi nemu ini di ro—" 

"Makasih udah balikin jepitan rambut gue!" 

Viana dengan cepat menyambar jepitan di tangan Sagara. Dia sengaja memotong ucapan Sagara yang memancing perhatian Ravin.

"Kebiasaan banget suka ceroboh kaya gitu," celetuk Ravin mengacak rambut Viana dengan pelan. 

Tatapan Ravin beralih pada Sagara, dia maju satu langkah. 

"Makasih, ya udah nemuin jepit rambutnya Viana," ucap Ravin menatap Sagara intens.

Ada sesuatu di dalam diri Ravin saat melihat Sagara. Sejak kedatangan Sagara di sekolah ini, Ravin tidak pernah tenang, terlebih lagi murid baru itu Sagara—ketua geng motor Verdon. 

Kedatangan Sagara membuat satu sekolah heboh. Ravin hanya takut posisi siswa terpopuler tergeser oleh Sagara. 

"Sayang, ayo kita ke perpustakaan!" Viana segera menarik Ravin untuk keluar dari kantin. 

Sagara menatap kepergian Viana dan Ravin dengan tatapan yang sulit diartikan. 

"Jadi, Ravin pacarnya?" Sagara menyeringai licik menatap punggung keduanya yang menghilang di balik tembok. 

***

Terik matahari siang hari begitu menyengat kulit Viana. Waktu sudah berputar pada pukul 02.15. Viana sedang menunggu mobil jemputannya. Dia duduk di halte seorang diri sejak 15 menit yang lalu. 

Viana membuka ponselnya untuk menghilangkan rasa bosan. Sampai deruman motor terdengar berhenti di depan Viana. Lelaki dengan helm full face duduk di atas motor. Viana mernyengit dahinya bingung sampai lelaki itu membuka helmnya.

"Sagara?" Viana terkejut. 

Viana lantas berdiri mendekati Sagara dengan panik. 

Astaga! Di sini masih banyak murid lain. Kenapa Sagara begitu nekat mendekati Viana terang-terangan? 

"Lo apa-apaan, sih?" sentak Viana cepat. 

Tatapannya sesekali melirik sekitar, takut ada yang memergoki mereka. Beruntung hanya tersisa beberapa murid saja di sini dan tampak tidak peduli. 

"Naik!" titah Sagara tanpa basa-basi.

"Gue gak mau!" tolak Viana dengan ogah-ogahan.

"Buruan naik!" ulang Sagara yang sudah mulai kesal. 

Kesabaran Sagara setipis tisu saat berhadapan dengan Viana yang selalu memancing amarah. 

"Maksud lo apa, sih, Gar?" Viana semakin maju mendekati Sagara. "Gue udah bilang, kan? Anggap aja kita gak kenal di sekolah. Gue gak mau terlibat interaksi sama lo di sekolah. Lo ngerti gak, sih maksud gue?" 

"Jadi, Ravin pacar lo?" Bukannya menjawab pertanyaan Viana sebelumnya, Sagara justru mengalihkan dengan pertanyaan lain.

"Gak usah ngalihin pembicaraan! Lo pasti sengaja, kan?" Viana meluapkan emosinya sejak di kantin detik ini juga. 

"Kok dia mau sama cewek sakit jiwa kaya lo?" Sagara melipatkan tangan di depan dada. Dia tersenyum mengejek Viana yang merengut. 

"Kok lo mau, sih dijodohin sama cewek sakit jiwa kaya gue?" balas Viana nyolot. 

Sagara tergelak kencang. "Kalo bukan karena ancaman bokap gue juga ogah, ya!" tekan Sagara di sela tawanya. 

Sagara menyerahkan satu helm lainnya pada Viana. 

"Pake dan naik ke motor gue! Bokap tadi nelpon gue nyuruh gue datang ke kantor sama lo!" Sagara berkata dengan nada otoriter. Dia tampak tak menerima penolakan. 

Mendengar penuturan Sagara, dengan ragu Viana menerima helm tersebut. Dia menarik motor Sagara dibantu oleh lelaki itu. Viana memastikan tidak ada satu murid pun yang melihat mereka.

"Jangan ngebut-ngebut, Gara!" teriak Viana saat motor Sagara sudah melaju membelah jalanan kota Swinden.

"Kenapa? Lo takut naik motor?" Sagara tak kalah berteriak. 

"Gak! Sok tau lo!" Viana mencengkeram pundak Sagara dengan erat. Jantungnya serasa ingin lepas dari tempatnya.

Seumur-umur Viana tidak pernah naik motor. Jadi, wajar saja jika dirinya ketakutan setengah mati. 

"Gak usah pegangan pundak gue, Viana! Gue susah nyetirnya!" Sagara tampak kesulitan mengendarai motornya. Terpaksa dia menghentikan motornya di pinggir jalan. 

Viana menghela napas panjang. Tangan Viana gemetar dibuatnya. 

"Ini pertama kalinya lo naik motor?" tanya Sagara yang diangguki Viana dengan terpaksa. 

"Pegangan itu jangan dipundak, tapi di sini!" Sagara menarik kedua tangan Viana untuk melingkari perutnya. 

Jantung Viana berdegup kencang. Saat dia ingin menarik kembali tangannya, Sagara menahannya. 

"Sebentar aja sampe kantor bokap gue!"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tanzanite Haflmoon
uwu ... kok malah pengen dia sama Sagara cepat jatuh cinta ya ...
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   133 || Rachell

    "Lo itu emang anjing, ya?!" Agatha berjalan mendekati sosok perempuan dengan seragam khas SMA Galaksi. Tatapan Arga menunjukan kemurkaan yang tak bisa ditahan lagi. "Gimana hadiah gue? Lo seneng, kan?" Rachell yang menyadari kedatangan Agatha dari balik dinding belakang SMA Galaksi. Dia sudah menunggu wanita hamil itu sejak dua belas menit yang lalu di belakang gedung SMA Galaksi yang terdapat sebuah gang kecil. Di mana ujung gang terdapat sebuah warung makan yang biasa menjadi tempat tongkrongan geng Verdon. Agatha yang murka dengan Rachell. Mengangkat tangannya bersiap untuk menampar wajah angkuh gadis yang merupakan mantan sahabatnya itu. Namun, sebuah tangan kekar menahan pergerakan Agatha. Satya Mahendra— dia yang sejak tadi mengawasi interaksi singkat antara Agatha dan Rachell yang hanya lima menit saja. Segera mendekat saat melihat wanita itu ingin menyakiti gadisnya. "Jaga tangan lo, jalang!" desis Satya dengan nada tajam dan menusuk. Agatha membelalakkan matanya saat m

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   132 || Dendam Rachell

    "Kemarin, gue diculik sama Agatha. Gu—""What the hell?" Teriakan Rachell dan Seyra secara bersamaan menghentikan kalimat Viana yang kini menggantung di udara. Viana kembali menatap kedua sahabatnya yang berada di hadapannya dengan ekspresi datar. Keduanya itu terlaluwbay sejak tadi, tenggorokannya tidak merasakan sakit kah? Sejak tadi berteriak terus seperti Tarzan. Rachell yang biasanya alim, kini ikutan gila seperti Seyra. Apakah karena tidak diberi kabar oleh dirinya semalam membuat keduanya seperti ini?"Brengsek! Jadi, ini alasan muka Lo luka-luka kaya gini?" Seyra segera mendekat pada Viana, dia meraba pelan wajah Viana yang dipenuhi oleh lebam. Tapi dengan cepat sahabatnya itu menepis tangannya dengan pelan. Viana mengangguk. Membuat atensi Rachell menatap wajah Viana dengan tubuh yang dia condongkan agar lebih dekat dengan Viana."Ceritain secara jelas ke kita, Vi!" Dari nada bicara Rachell terdengar menuntut. Ekspresi wajah gadis itu berubah serius dengan sorot mata ya

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   131 || Sekolah

    "Viana, kenapa nomor lo nggak bisa dihubungin, sih? Bikin orang khawatir aja, sih, Viana Rajendra!"Rachel segera menyerbu Viana dengan kalimat yang sudah dia siapkan sejak tadi. Dia menarik gadis yang berstatus sebagai sahabat dekat yang sudah dia anggap seperti saudara sendiri agar duduk di sampingnya. Seyra yang tengah merapihkan buku-buku pelajaran dan peralatan sekolah lainnya di dalam tas. Segera mendekat pada sahabatnya yang sudah membuat dirinya khawatir semalaman. "Dari mana aja, sih, lo?" Seyra berdecak pelan sambil mengambil duduk di depan meja Viana dan Rachell. "Hoby banget bikin orang panik!"Viana tidak langsung menjawab. Dia terlalu bingung untuk menjelaskan apa yang terjadi padanya kepada Rachell dan juga Seyra. Kedua sahabatnya itu berhak tahu atas apa yang dia alami kemarin. Viana selalu menceritakan apa yang terjadi padanya kepada kedua sahabatnya. Terkecuali pernikahannya dengan Sagara dan juga pernikahan Arthur dengan Alisha. Viana bangkit dari duduknya. Membu

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   130 || Menggemaskan

    "Makasih, udah mau berbagi keluh kesah kamu ke aku, Na."Sagara menarik Viana ke dalam dekapan hangatnya dari samping. Dia mengusap punggung sang gadis dengan lembut. Dia merasa senang Viana bisa terbuka seperti ini padanya. Dia tidak pernah berpikir sedikitpun bahwa dirinya dan Viana akan berada di moment seperti ini. Viana yang selalu bersikap angkuh dan mempertahankan gengsinya yang begitu tinggi. Bisa mengeluarkan air matanya di depan dirinya, bahkan gadis itu menunjukan kerapuhannya yang selama ini disembunyikan oleh wajahnya yang datar dengan kedua mata yang selalu menatap siapapun dengan sinis. Mini tatapan Viana berubah menjadi rapuh, dengan derai air mata yang mengenang di pelupuk matanya. Gadis angkuh yang ditakuti oleh semua murid di SMA Galaksi menunjukan sisi rapuhnya pada Sagara. Gadis itu menyimpan banyak luka di balik wajahnya yang angkuh. Viana selalu menunjukan bahwa hidupnya bahagia, nyatanya jauh dari semua itu. Tanpa sadar mendengar cerita pilu Viana, hati Saga

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   129 || Keluh Kesah

    "Jadi, Papa nikah sama Tante Alisha di belakang aku selama ini. Pantes aja Papa jarang pulang ke rumah dan lebih milih buat netap tinggal di kota Luton dengan alasan pekerjaan." Tangan Sagara terus mengusap bahu Viana yang berada dalam rangkulannya dengan lembut. Telinganya dia pasang untuk mendengarkan cerita Viana. Saat ini dirinya dan Viana masih berada di kamar gadis itu. Atas permintaan Viana sendiri yang meminta pada dirinya untuk menemani Viana di dalam kamar. Selama pernikahan mereka ini pertama kalinya untuk Sagara dan juga Viana berada di dalam satu kamar yang sama. Apalagi ini kamar utama milik Viana, gadis itu yang melarang keras dirinya untuk tidak memasuki kamarnya sembarang. Ruangan itu tidak begitu luas, tapi tertata rapi dan nyaman. Dindingnya didominasi warna putih bersih, dihiasi dengan beberapa lukisan abstrak bernuansa pastel. Sebuah tempat tidur queen size dengan sprei katun halus berwarna biru muda berada di tengah ruangan, dihiasi dua bantal empuk dan sebuah

  • SUAMIKU KETUA GENG MOTOR   128 || Setelah Perdebatan

    "Gara, aku minta maaf atas ucapan Papa."Viana menatap Sagara yang duduk membelakangi jendela besar apartemen mereka. Cahay yang berasal dari lampu jalanan kota malam dari kejauhan menerobos masuk, menciptakan siluet suram dari sosok suaminya yang masih membisu. Sejak kepergian Arthur, ruangan apartemen mewah namun berkonsep minimalis itu seakan kehilangan kehangatannya. Dinding putih bersih dan pencahayaan hangat tak mampu meredam hawa dingin yang menyelimuti keduanya.Sagara masih membeku di tempatnya, kedua tangannya mengepal di pangkuan. Hatinya masih terasa nyeri. Penyesalan Arthur menikahkan dirinya dengan Viana, ditambah ucapan Arthur yang membandingkan dirinya dengan Ravin. Semua itu masih terngiang di telinga Sagara. Dia memang sudah menyadari ini sejak awal. Ayah mertuanya itu sekana tidak mempercayakan Viana sepenuhnya padanya. Ya, itu wajar sih karena dia dan Viaja sebelumnya tidak saling mengenal. Terus juga Arthur seorang Ayah tidak mudah menyerahkan anak gadisnya pada

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status