Share

Part 22

PoV Maura

"Sini, Sayang." Aku menepuk kursi yang ada di sampingku untuk memintanya duduk. Nenek yang faham dengan isyarat itu menatapku dan Aira bergantian dengan tajam.

"Untuk apa? Di sini akulah penguasa!" Nenek tiba-tiba bangkit dan berkata yang membuat hatiku terasa sangat sakit. "Jangan kira kau anak orang kaya, lantas berbuat seenaknya!" ucapnya lagi.

Apakah wanita ini sungguh nenekku? Kenapa aku malah merasa dia berpihak kepada keluarga lain? Padahal dari kekayaan ataupun kedudukan, keluarga Gunawan jauh di bawah kami.

Bukannya sombong, harta kekayaannya memang tidak ada persepuluh-nya dari kekayaan kami.

Lantas, kenapa nenek masih berpihak kepada orang-orang yang jahat itu?

"Tidak usah dengarkan apa yang Nenek katakan, duduklah!" Aku menuntunnya untuk duduk, tapi Aira terlihat enggan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mia Harjoni
jalan ceritanya agak2 ga masuk akal, lebih mirip cerita2 dari terjemahan novel lua, karakter2nya seperti cerita2 di kerajaan2 Tiongkok kumo dimana nenek yg berkuasa, bisa mengatur2. Ga relate dengan keadaan jaman modern skg. Selain itu plot2 nya terkesan buru2, bacanya serasa ikutan ngos2an.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status