Share

Bab 11

“Gimana, Bu? Sepertinya memang lebih baik kita pergi dari sini. Kita pindah ke tempat di mana orang-orang gak mengenal kita?” Aku menatap Ibu penuh harap.

Gerakan tangannya yang tengah menyendok telur dadar yang kubuat untuk menu makan siang melambat. Ibu tampak berpikir beberapa lama. Lantas dia menatapku dalam. Pada akhirnya, bersama sebuah tarikan napas kepalanya mengangguk.

“Alhamdulilah … makasih, Bu. Rara akan segera cari-cari informasi pekerjaan di kota.” Aku tersenyum sumringah.

“Carikan buat Ibu juga, Ra. Hanya saja, Ibu gak setuju kalau rumah ini kita jual. Ibu hanya ingin menyewakannya. Rumah ini terlalu banyak kenangan, Ra.” Ibu menghela napas.

“Oke, Bu. Gak apa.”

*

Mulai saat itu, aku tak terlalu meladeni pesan dari Mas Laksa maupun Mas Rustam. Tak mau lagi terkena PHP meski tak kupungkiri setiap aku membayangkan wajah Mas Laksa ada desir yang berbeda.

Ya, perasaanku terhadap Mas Laksa berbeda dengan pada Mas Rustam. Jika aku menerima Mas Rustam karena tak enak akan keb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
zahra
saya kira laksamana itu pangkat dalam angkatan laut,,eh ternyata nama orang.........,,karena saya suka baca yang action2 gitu ala2 tentara
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status