Share

22. Pria di masa lalu

Selesai mengangkat telepon dari Devan, Vernon segera mematikan ponselnya dan mengubur rapat-rapat benda keramat itu di bawah tumpukan pakaian dalam lemarinya di kamar.

"Aku sudah tidak memiliki ponsel! Anggap saja aku sudah kerampokan!" gumam Vernon dengan tubuh gemetar dan keringat dingin yang membasahi dahi.

Pria itu sebenarnya tak cukup berani membantah Devan, namun karena tak tega melihat Berlin, Vernon pun terpaksa harus menanggung resiko berat jika dirinya sampai ketahuan oleh Devan.

"Jika Bos tahu aku menyembunyikan Nona Berlin, mungkin wajahku akan dilempari banyak vas kaca," gumam Vernon frustasi.

Namun wajah frustasi pria itu tak bertahan lama begitu manik matanya menatap ke arah gadis cantik yang berkeliaran di kamarnya hanya dengan mengenakan kaos kebesaran miliknya.

"Mimpi apa aku semalam, bisa-bisanya ada gadis cantik di kamarku malam ini?" batin Vernon.

"Maaf sudah merepotkan. Terima kasih untuk pakaiannya. Besok pagi aku akan segera pergi," ujar Berlin.

"Pergi? Kemana?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
KSATRIA PENGEMBARA
bagus ceritanya.. bikin penasaran... sayang cuma 1 bab
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status