"Jika kau berani bicara sembarangan lagi, aku pastikan kau akan mendapatkan hukuman," ucap Sky.
"B-baik Tuan," jawab Shafiqa.'Oh ya ampun, untung saja orang jahat ini tidak marah. Coba saja kalau dia marah, pasti saat ini aku sudah ada di dunia yang berbeda,' gumam Shafiqa dalam hati.Setelah menemani Sky makan, Shafiqa pun diminta untuk ikut ke ruangan Gym milik Sky. Seperti kelinci kecil, Shafiqa mengikuti pria bertubuh tinggi dan kokoh itu berjalan mengikutinya dari belakang.Bahkan, beberapa kali Shafiqa harus berlari kecil untuk menyeimbangkan langkahnya agar tak tertinggal oleh langkah panjang Sky.Sampai tiba-tiba saja Sky menghentikan langkahnya, hingga tubuh kecil Shafiqa pun menabrak punggung keras milik Sky. Dan hidungnya pun terbentur di punggung kokoh itu."Aduhh!" Shafiqa memegang hidungnya yang terasa sakit karena terbentur punggung keras itu.Sky pun berbalik, dan melihat Shafiqa yang sedang mengelus hidungnya, hidung yang tadi terbentur punggung kerasnya, "Aku tidak menyangka jika kau ternyata senang mencari modus untuk bisa melakukan kontak fisik denganku," ucapnya tersenyum licik dan meremehkan."Apa!""Ternyata kau tidak sepolos yang aku kira," ucap Sky lalu ia melanjutkan langkahnya menuju ruang Gym."Oh ya ampun, apa yang tadi ia bicarakan? Bukankah tadi ia yang berhenti mendadak. Kenapa dia jadi menyalahkan aku? Kenapa aku merasa sedang difitnah oleh orang itu," gumam Shafiqa"Sapi cepatlah!" panggil Sky."Aihhh, dia masih saja memanggilku sapi!" Shafiqa berdecih.Tanpa menunggu panggilan untuk yang kedua kalinya, Shafiqa kemudian segera berlari mengikuti Sky, ia juga ingin melakukan protes padanya agar tidak lagi memanggil namanya dengan makhluk penghasil susu itu."Tuan,". panggilnya pada Sky, pria itu kini akan memulai aktivitasnya."Kenapa?""Bolehkah aku meminta sesuatu?" ucapnya, meskipun hatinya ragu dan takut. Tapi ia harus bisa mengatakan hal ini pada Sky, jika ia tidak ingin lagi dipanggil makhluk susu."Berani sekali kau meminta sesuatu padaku!""Aku hanya minta bisakah kau tidak memanggilkan dengan nama itu, itu terdengar seperti kau sedang memanggil makhluk besar penghasil susu," ucap Shafiqa, ia mencoba memberanikan diri, menyatakan hal yang selama ini ingin Ia katakan."Bukankah sapi adalah namamu jadi apa salahnya , jika aku memanggilmu sesuai dengan namamu," Sky mengangkat alisnya saat bicara pada Shafiqa, seolah apa yang dikatakannya adalah benar dan tidak salah."Namaku Shafiqa Tuan, bukan sapi,""Sama saja,""Berbeda," rajuk Shafiqa dan entah kenapa, rajukannya itu terlihat sangat menggemaskan bagi Sky."Baiklah, jadi aku harus memanggilmu apa?" ucap Sky dan mendekatkan wajahnya pada wajah Shafiqa, hingga hidung Sky kini menyentuh hidup mancung Shafiqa.Sikap Sky yang seperti itu membuat jantung Shafiqa terasa dipompa dengan sangat kencang. Bagaimana tidak? Jika wajah tampan dengan penuh kharisma itu kini berada sangat dekat dengan wajahnya."P-panggil aku Fiqa saja, Tuan." jawab Shafiqa dengan memundurkan wajahnya, ia juga memundurkan tubuhnya lalu melangkahkan kakinya satu langkah ke belakang. Jujur saja ia merasa sangat tidak nyaman dengan posisinya yang terlalu dekat dengan Sky.Akan tetapi tangan kokoh Sky, malah menarik pinggang kecil itu dan mendekatkan tubuh Shafiqa hingga hampir menempel di dada bidangnya."T-tuan!" tangan kecilnya kini menahan agar tubuh mereka tidak dekat seperti ini, Shafiqa tidak ingin jika tubuh mereka merapat hingga bagian tubuh depan mereka menempel."Aku akan memanggilmu dengan panggilan yang kau mau, tapi kau juga harus melakukan apa yang aku mau," bisik Sky di telinga Shafiqa, deru nafas Sky menerpa leher gadis kecil itu membuatnya meremang dan mematung tak bisa bergerak."I-iya, tapi apa bisa Tuan melepaskan aku?" ucapnya lemah dan takut pada Sky."Tidak bisa! Karena aku ingin kau menciumku sekarang juga,""Apa!" Shafiqa terkejut mendengar syarat Sky, hanya untuk mengubah panggilannya saja Sky sampai harus memberikan syarat yang berat untuknya.Meskipun mereka pernah berciuman, tapi tetap saja. Jika ia harus mencium Sky duluan itu akan sangat memalukan."Cepat! Cium aku di sini!" tunjuk Sean pada bibirnya."Sudahlah Tuan, tidak apa-apa jika anda ingin memanggilku Sapi, kambing atau pun kuda. A-aku tidak keberatan,""Di sini kau tidak punya hak untuk bernegosiasi denganku!""T-tapi ...""Cium aku, atau aku akan menyuruh orang-orangku untuk menghabisi paman dan juga bibimu sekarang juga! Jika kau tetap menolak maka aku akan emmmmppttt ...."Shafiqa langsung membungkam bibir Sky dengan bibirnya, gadis itu takut jika orang jahat yang kini ada dihadapannya sampai melukai paman dan juga bibinya.Walaupun mereka tak menyayangi Shafiqa, ia tak pernah menginginkan mereka berdua tiada. Bahkan setelah orang tuanya tiada, merekalah tempat bernaungnya selama ini.Sedangkan Sky, pria ini kini tengah tersenyum senang dalam hatinya. Karena ia sudah berhasil menemukan kelemahan Shafiqa. Itu artinya Shafiqa akan mudah untuk dikendalikan, dan ia akan puas bermain-main dengan gadis kecil ini.Sky menikmati bibir kecil yang kini menempel di bibirnya. Hingga ia pun memulai untuk mengecap rasa manis bibir kecil itu.'Kau sangat menggemaskan kelinci kecilku, lihatlah permainanku selanjutnya. Karena aku belum puas bermain-main denganmu."Dasar otak udang, dasar mafia mesum! Kenapa ia harus mengancam agar aku menciumnya. Menyebalkan!" Shafiqa kini sedang berdiri di pinggir kolam yang ada di taman belakang rumah megah itu, sambil terus mengumpat Sky.Ia tidak tahu, jika sebenarnya ada orang yang tengah mendengarnya mengumpat majikannya yang kejam dan mesum. Orang itu hanya diam dan tersenyum saat melihat seorang gadis kecil berkacamata tengah duduk termenung sambil mengumpat sepupunya itu.Tapi sepupunya memang sangat menyebalkan, dia pantas di umpat seperti itu!Ya ... dia adalah Leo, sepupu dari Sky. Pria itu kebetulan sedang berkunjung ke rumah Sky karena memang ada pekerjaan yang harus ia kerjakan dan bersangkutan dengan sepupunya itu. Namun, sepupunya itu selalu bersikap istimewa, mungkin lebih tepatnya mengistimewakan diri. Seperti sekarang ini, ia sedang tidak bisa diganggu dan meminta Leo untuk menunggunya.Menyebalkan memang, akan t
"Apa yang kau lakukan di sana?" tanya Sky pada Leo yang sejak tadi memperhatikan Shafiqa.Leo cukup terkejut saat mendengar suara Sky, sejak kapan sepupunya itu berdiri di sana dan memperhatikan dirinya. Leo pun membalikkan tubuhnya, di sini ia bisa melihat wajah dari Sky yang sangat tidak bersahabat.Sejak dulu wajahnya memang seperti itu, akan tetapi kali ini Leo merasa jika tatapannya agak berbeda dari biasanya. Apa karena barusan ia memandangi pelayan pribadinya. Namun, rasanya sangat mustahil jika Sky menaruh hati pada perempuan mungil itu.Selera Sky adalah seorang perempuan dengan body goals berwajah cantik. Dan tentunya, Sky sangat menyukai perempuan dewasa. Bukan gadis remaja seperti Shafiqa."Aku sedang menunggumu, kau pikir apa lagi?" Leo pun lalu menghampiri Sky, tanpa mempedulikan tatapannya yang sangat tajam itu. Seolah saat ini ia ingin menelannya saja."Menungguku sambil merayu seorang gadis polos?" sinis Sky, lalu pria itu pun berjalan duluan meninggalkan Leo yang
Perlahan sekali Sky mendekat ke arah Shafiqa, hingga membuat gadis itu semakin ketakutan hingga hampir seluruh tubuhnya bergetar menahan rasa takut yang amat sangat padanya. Bayangan yang tidak-tidak terus merasuk kedalam pikirannya.Shafiqa semakin panik, saat melihat Sky kini tengah membuka kancing kemejanya satu persatu dan memperlihatkan tubuh kekarnya pada gadis mungil itu.Tapi sayangnya, tubuh Sky yang kekar berotot sama sekali tidak membuat gadis itu tergoda. Justru ia malah takut melihat hal yang sedang dilakukan oleh Sky. Hingga ia pun terus berjalan mundur menjauhi Sky, dan berharap bisa kabur dan keluar dari kamar itu dan melarikan diri sejauh mungkin.Shafiqa kini malah berkhayal jika ia bisa lari dari jeratan Sky, padahal semua khayalan itu tidak akan pernah terjadi. Karena walaupun nanti ia akan bebas, ia hanya akan bisa lari dari dunia ini saja."T-tunggu Tuan, kau mau
Pagi itu seperti biasa, Shafiqa melakukan tugasnya. Menyiapkan segala kebutuhan Sky dan juga yang lainnya. Da saat ini ia sedang sibuk membereskan ranjang yang ukurannya sangat besar. Bahkan mungkin kasur itu bisa menampung empat orang tanpa berdesakkan."Gadis mesum, bersiaplah kita akan pergi!" ajak Sky tiba-tiba pada Shafiqa.Sejak kesalahpahaman kemarin, Sky selalu saja memanggilnya dengan sebutan gadis mesum. Padahal ia sama sekali bukan gadis mesum, kemarin ia hanya salah sangka saja. Aahhh dasar memang memalukan!Andai saja waktu bisa diputar, mungkin Shafiqa tidak ingin ada kejadian kemarin. Dan ia ingin mengulanginya kembali agar ia tak harus menahan malu setiap bertemu dengan Mafia bermulut boros ini."Pergi kemana?" tanya Shafiqa, tanpa melihat wajah Sky. Ia masih belum mempunyai keberanian untuk melihat wajah majikannya itu. Rasa malu masih menyelimuti hati dan juga pikirannya."Aku ada urusan dan kau harus ikut!" ucap Sky pada Shafiqa yang sedang membereskan ranjang milik
Sky dan yang lainnya kini sudah sampai di sebuah rumah mewah dan juga cukup megah. Tatanan rumah yang sangat elegan, pilar-pilar tinggi menghiasi rumah itu. Juga hiasan rumah yang bernuansa gold membuat rumah itu terlihat semakin indah.Entah rumah siapa itu, Shafiqa pun tak tahu. Ia hanya mengikuti Sky dan Edward saja. Baginya saat ini, adalah jika ia harus bekerja dengan baik dan tak memperdulikan apapun lagi.Bahkan tentang masa depannya saja, Shafiqa enggan berpikir bagaimana nanti kehidupannya di masa yang akan datang. Karena saat ini saja, hidupnya berada di tangan Sky. Segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, semua atas keinginan Sky. Sky adalah takdir dari Shafiqa.Apa ia bisa menikah atau tidak pun, Shafiqa sama sekali tidak mempedulikannya. Lagi pula siapa yang mau pada gadis jelek dan juga sederhana seperti dirinya.Dan juga ciuman pertamanya, yang selalu ia bayangka
Dengan perasaan yang meledak-ledak, Sky pun pergi menghampiri Shafira dan juga Leo, yang sedang tertawa bersama."Namaku, memang sangat bagus. Bahkan artinya pun sangat indah, tapi apa kau tahu kalau ....""Kalau apa?" tanya Leo, sambil terus menahan senyumnya."Kemarilah aku akan membisikkannya padamu, aku takut ada orang menguping," bisik Shafiqa pada Leo.Oh tidak ... sepertinya gadis kecil ini mabuk, mungkin tadi ia meminum minuman yang salah. Dan sialnya Leo menyadari itu, tapi jujur saja gadis ini terlihat sangat lucu jika sedang mabuk begini.Leo pun mendekatkan tubuhnya pada Shafiqa, karena tadi gadis itu bilang akan membisikan sesuatu. "Ada apa?" bisik Leo dengan tersenyum dan menahan gemas pada gadis manis di sampingnya ini."Apa kau tahu, namaku yang bagus selalu diubah menjadi nama makhluk penghasil susu oleh pria mesum itu," bisik Shafiq
Aku bebas melakukan apapun padamu! Karena kau adalah milikku!""Ohh begitu rupanya!". Shafiqa pun bangkit dan duduk di pangkuan Sky serta melingkarkan tangannya di sana.Hal itu cukup membuat Sky terkejut, tapi pria ini mencoba untuk tidak tersenyum, saat melihat Shafiqa yang mabuk dan bersikap seenaknya.Telunjuknya kini ia daratkan di bibir Sky, "Hei bibir nackal! Kau suka menciumku kan? Baiklah aku akan membalasnya, dengan menciummu juga!"Muaaaaccchhh ....Shafiqa mencium bibir Sky, hingga akhirnya pria ini tertawa terbahak-bahak karena melihat sikap Shafiqa. Sky tidak bisa lagi menahan tawanya sekarang."Dasar gadis bodoh!""Syuuuuutttttt ... Kau dlarang bicara sekarang! Karena sekarang aku akan membalas perbuatanmu padaku!" Shafiqa berkata sambil membekap bibir Sky.Muaaaaccchhh ...Shafiqa mencium Sky lagi,
Demi kerang, kenapa buaya mesum ini tampak sangat tampan sekali pikirnya. Untuk sejenak ia sangat mengagumi wajah tampan milik Sky."Aku tahu aku memang tampan, jadi jangan melihatku seperti itu!" seperti biasa Sky memang selalu menyombongkan diri. Shafiqa memalingkan wajahnya malu, karena ia memang sangat mengagumi wajah tampan milik Sky. Ia pun lalu mengalihkan pandangannya agar terus menatap pria menyebalkan ini "Dasar gadis mesum!""Apa!"Sky pun mengendorkan pelukannya dan membuka kaos yang ia pakai, hingga roti sobek nampak jelas dihadapannya."Lihatlah semua perbuatanmu semalam," ucap Sky dan menunjukkan beberapa tanda merah, yang cukup banyak. Dan itu semua ulah gadis yang ada di hadapannya ini."Aihhh, jangan suka memfitnah Tuan. Itu perbuatan tidak baik!" Shafiqa menyangkal tuduhan Sky, karena Shafiqa berpikir tidak mungkin ia mel