Share

Bab 23. Kalila Demam

"Kalila demam?" tanya Ratih dengan suara serak khas orang bangun tidur. Aku mengangguk merespon pertanyaan sepupuku itu.

Dengan tergesa-gesa Ratih melangkahkan kakinya menuju ke kamar kami.

"Pa ..." Kalila masih saja memanggil-manggil papanya. Aku dan Ratih saling pandang, beberapa detik kemudian Ratih mengangkat Kalila dan menggendongnya.

"Kita bawa ke rumah sakit, sekarang!" titahnya. Tanpa berfikir dua kali aku langsung meraih jilbab instan dan memakainya.

"Demamnya tinggi banget, Ris! Cepat dikit. Aku takut anakmu step!" Benar sekali apa yang diucapkan Ratih. Pernah aku baca disebuah artikel, jika anak belum genap lima tahun akan rawan kejang-kejang jika panas tinggi.

Gegas aku menuju ke garasi dan mengeluarkan mobil. Jam di dinding menunjujkan diangka tiga dini hari. Sengan keberanian yang aku punya, akhirnya kami keluar membawa Kalila ke rumah sakit.

Sampai dirumah sakit, Ratih segera membawa Kalila ke ruang Unit Gawat Darurat. Aku ikut menyusul dari belakang.

"Suster, to
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status