Share

Luka yang belum kering

"Ada apa, Bu? Mengapa pulang merengut begitu?" tanya Rani yang heran dengan sang Ibu. Padahal tadi saat mau berangkat ke arisan, ibunya begitu senang untuk memamerkan tas dan sepatu yang baru saja ia dapatkan.

"Ke mana tas dan sepatu, Ibu? Ibu nyeker pulang ke rumah?" tanya Rani yang tak kunjung dapat jawaban dari sang Ibu.

Rani yang khawatir buru-buru mendekati ibunya, lalu bertanya secara detail. Namun Romlah malah menangis kencang, dan tentu saja itu membuat Rani terkejut.

"Malu sekali Ibu, Ran, ternyata itu si Sofia ada di tempat arisan. Ibu kaget banget dia ada di sana, dan tiba-tiba Sofia datang malah malu-maluin Ibu," ucap Romlah pada Rani. Rani mengerutkan keningnya bingung.

"Bukannya dia pulang kampung ya, Bu?" tanya Rani pada Romlah.

"Nggak tau juga, Adnan sih bilangnya gitu, tapi kenapa dia sekarang ada di sini. Nggak mungkin kan kalo itu kembarannya Sofia," ucap Romlah sambil menghapus air mata buayanya.

"Lagian kok bisa si Sofia malu-maluin Ibu, kan Ibu dapat beli tas dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status