Share

Bab.2. Persiapan

Persiapan

Tinggal satu purnama ke depan, turnamen Biak Peri akan berlangsung. Para Ashokans muda sibuk mempersiapkan diri mereka. Mulai dari latihan fisik hingga olah strategi. Setiap Ashokans muda bermimpi untuk mendapatkan Agra yang terhebat.

Semenjak Sunan Zunungga mengutarakan niatnya untuk turut serta dalam turnamen. Garde Manta, paman Nanzu telah mulai membimbingnya jauh lebih keras dari sebelumnya. Sejak Nanzu kecil, meski ia terlahir lemah, Garde Manta telah membekali Nanzu dengan berbagai ilmu dan keterampilan yang dimilikinya. Hanya saja sejak ia mendengar putranya akan bergabung dengan Biak Peri, jiwa Astanya menggelora seiring sifat pelindungnya sebagai sosok ayah penjaga.

Ayo Nanzu, lakukan lagi, masih tinggal beberapa putaran. Kau bisa Nak.” Peluh mengucur dari sela pori Nanzu yang kecoklatan terbakar matahari siang. Garde Manta mewajibkan Nanzu melakukan serangkaian latihan dasar fisik. Salahsatunya dengan mengelilingi halaman arena rumah mereka sebanyak seratus putaran setiap harinya.

Hal ini tentu bukanlah perkara sulit bagi para Ashokans muda lainnya. Tetapi Nanzu berbeda, terlahir prematur menjadikan organ dalam tubuhnya belum matang sempurna, sehingga aktifitas fisik yang berat sangatlah menguras energi. Detak jantung berirama forte berpacu di aliran darahnya yang seolah menguap.

Di kejauhan, dekat gazebo halaman belakang rumah mereka, Marde Linda dan kedua putri kecil tampak menyemangati Nanzu yang sedang kepayahan. Kedua bocah mungil itu bersorak riang.

Keke...Keke Nanzu…!”

Keke adalah panggilan untuk menyebut kakak dan saudara yang lebih tua. Wajah-wajah imut mereka dengan pancaran bola mata sebening salju menyejukkan hati Nanzu.

Tinggal beberapa putaran lagi. Ingin rasanya tubuh itu menghempaskan diri di rerumputan sekedar mencari nafas sesaat. Tetapi ia tahu, ia tak boleh mengecewakan harapan kedua malaikat kecil di sana. Nanzu ingin membuat kedua malaikat mungilnya bangga memanggil namanya, “ Keke Nanzu…”

Garde Manta sangatlah bijaksana, dirinya paling paham bagaimana kasih sayang Nanzu terhadap kedua adik mungilnya yang cantik. Harga diri seorang Keke sedang dipertaruhkan. Sengaja ia meminta istrinya, Marde Linda untuk membawa kedua putri kecil mereka menyaksikan langsung latihan Nanzu.

Halaman belakang rumah mereka sangatlah luas. Ada arena berlatih tak jauh dari halaman utama. Dan beberapa petak taman bunga-bunga segar di berbagai sisi. Hal ini karena Marde Linda sangatlah menyukai bunga. Keanggunannya seolah menyatu dengan varian bunga aneka warna dan jenis. Kelopak mawar yang merah seolah menggambarkan sisi kehangatan sosok sang Marde.

Agra kenari bermahkota emas berusia 3000 tahun membuat Garde Manta cukup disegani di kalangan Ashokans. Selain memiliki rumah yang indah dengan halaman yang luas. Tanggungjawabnya sangatlah besar terhadap kebutuhan primer penduduk Ashokans.

Setiap musim panen tiba, kekuatan Agra Kenari Emas yang menyatu dengan dirinya akan berpendar di setiap penjuru dimensi. Energi kubah dengan daya kesuburan menaungi setiap jiwa yang bernafas. Membuat hewan-hewan ternak memberikan susu terbaiknya dan hasil panen gandum yang melimpah ruah.

Setelah istirahat siang, latihan intens kembali dilanjutkan. Beberapa busur dan anak panah telah tersusun rapi di meja arena.

Nanzu, perhatikan gerakan lengan dan kakimu.” Garde Manta mengambil sikap berdiri di samping Sunan Zunungga. Kaki tegapnya terbuka selebar bahu dan sejajar dengan garis tembak di depannya. Tatapan matanya tajam dan fokus. Seketika anak panah melesat dan mendarat sempurna di tengah target. Senyum puas terpancar di wajahnya.

Kau lihat Nanzu, Gardemu ini tak kalah dengan para Asta pemanah di perbatasan. Bahkan dulu Garde sering adu tanding dengan Ayahmu.”

Iya Garde, padahal Garde sudah lama tak memanah. Jika tak salah, mungkin sekitar setahun yang lalu.” Sebuah pujian tulus terucap dari Nanzu. Ia tahu Gardenya sudah lama tak memegang busur dan panahan. Namun, keterampilan Gardenya itu tak lekang oleh waktu. Dan kini ketika melihat Garde Manta memperagakan kembali kemampuan memanahnya yang istimewa, hal ini membuat Nanzu terpukau sekaligus bangga.

Menjelang malam tiba, beberapa buku bersampul kulit kecoklatan tergeletak di atas meja berkayu ulin tua. Kali ini Sunan Zunungga dijejali beberapa ilmu siasat tanding. Strategi dasar dalam bertahan. Kemampuan pola pikir yang ditingkatkan.

Satu-satunya yang membuat kita bisa bertahan adalah kemampuan berpikir Nanzu, juga tidak gegabah dalam bertindak.”

Iya Garde…”

Tetapi untuk situasi yang sulit untuk kita memutuskan, gerak intuisi yang cepat dan insting juga sangat berperan penting.”

Bagaimana melatih intuisi Garde?”

Kau harus bisa membedakan panggilan dalam hati dan pikiranmu. Hatimu akan menggiring pada intuisi, namun pikiranmu sebaliknya. Ketajaman intuisi kadang dapat berbanding terbalik dengan logika.”

Nanzu masih bingung Garde…”

Semua membutuhkan proses Nanzu, semakin sering kau melatihnya, intuisi dan instingmu akan semakin tajam.”

Insting yang paling terkuat adalah keinginan bertahan hidup Nanzu. Apalagi nanti yang akan kau hadapi adalah para makhluk mistik yang tak kenal ampun. Jangan biarkan ketakutan menutupi instingmu. Karena rasa takut hanya menciptakan kepanikan yang memperburuk pola pikir kita di saat situasi yang genting.”

Nanzu paham Garde.”

Sewaktu Garde mengikuti Biak Peri, makhluk mistik elang berkepala sembilan adalah yang paling buas di Ranting Sembah. Jika tak terpaksa, lebih baik menghindari makhluk ini.”

Kau tahu jika tak ada kaum Ashokans yang memasuki Ranting Sembah kecuali pada saat turnamen Biak Peri saja? Ranting Sembah adalah hutan terlarang, hutan keramat yang didiami oleh banyak makhluk mistik. Ada tiga kelompok yang menjadi penghuni di sana. Tidak hanya makhluk mistik pendamping, tetapi ada juga makhluk mistik pemangsa, dan makhluk mistik level rendah yang menjadi sumber makanan utama di sana.”

Juga terdapat bukit yang dikelilingi oleh rawa berlumpur isap dan beberapa jenis tanaman beracun. Ada pula pohon penyesat langkah. Ini yang harus kau perhatikan dengan seksama.”

Garde, bagaimana membedakan makhluk mistik pendamping dan makhluk mistik pemangsa?”

Garde Manta tersenyum.

Itu mudah Nanzu. Makhluk mistik pemangsa sesuai namanya, aura membunuh mereka akan segera tersulut ketika mencium bau daging dan darah makhluk bergerak yang hidup di sekitarnya. Baik keduanya juga memiliki aura membunuh yang kuat. Mereka makhluk buas yang tak kenal ampun. Namun, makhluk mistik pendamping akan diselimuti oleh energi aura keunguan berwarna nila. Sedangkan makhluk mistik pemangsa akan diselubungi aura hitam. Semakin pekat warna yang kau lihat, menandakan semakin tua dan ganas makhluk tersebut. Dan makhluk mistik level rendah, tak memiliki tekanan energi yang kuat. Biasanya mereka berselubung aura keabuan ringan.”

Nanzu paham sekarang Garde.”

Baiklah Garde akan membiarkanmu membaca beberapa buku Nanzu. Jika lelah kau bisa melanjutkannya besok. Tapi jangan lupa sebelum kau tidur untuk melatih titik fokus dan aliran nafas.”

Baik Garde…”

Beberapa buku siasat tanding di hadapannya sudah bukan yang pertama kali dibacanya. Sunan Zunungga sedari kecil telah gemar membaca. Terlebih dengan kondisi fisiknya yang berbeda, membuat perhatiannya lebih mengutamakan daya kerja otak sehingga kemampuannya dalam mengolah strategi dan siasat telah menjadi salah satu keahlian khususnya.

Mulai dari trik-trik sederhana hingga membuat perakitan yang rumit telah dikuasainya sejak lama. Apa-apa yang tertuang dalam buku siasat tanding pada dasarnya telah melekat di otaknya. Hanya saja, membaca kembali buku-buku itu seperti menyegarkan memorinya.

Sunan memutuskan untuk melatih titik fokus dan aliran nafasnya. Ia memilih duduk di peraduan. Matanya terpejam. Di luar, semilir angin lembah menyelusup dari celah ventilasi kamar yang menghadap ke arah timur.

Nanzu menyadari dan seolah menyatu oleh setiap tarikan nafasnya yang keluar masuk. Berirama lembut dan menenangkan. Malampun semakin larut. Menggurat dingin senada udara dimensi Ashok yang berkabut.

                                                                ********************

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status