Share

Bab 62

Amarah Oma

"Sekarang kamu kesini lagi mau apa, Maura? Bukannya sudah jelas anak yang kamu kandung itu bukan anak Mas Pandu, suamiku. Lantas apa lagi ini?" ucapku sembari mengapit lengan Oma.

"Oma lupa kalau kita dulu pernah dekat? Oma lupa kalau aku dulu sering membelikan Oma kue kesukaan Oma?"

"Itu dulu Maura. Sebelum kamu mengkhianati Pandu. Sebelum sifat aslimu terbongkar! Dan jangan kamu harap Oma akan baik lagi setelah mengetahui niat busukmu itu!"

"Istighfar, Oma. Oma itu sudah tua. Jangan marah-marah. Nanti darah Oma naik bisa cepat-." Maura tak meneruskan ucapannya. Namun bisa ditebak apa yang dia ingin sampaikan, dasar ulat bulu. Tidak ada sopan-sopannya.

"Astaga, beruntung Pandu tidak jadi menikah denganmu. Andai dia menikah denganmu, entah jadi apa rumah tangganya." Tangan Oma mengepal. Sepertinya Oma benar-benar kecewa dengan Maura. Sebenarnya dia sudah kami maafkan, termasuk aku. Aku sudah melupakan kejadian waktu itu. Berharap wanita ini lekas pergi dari kehidupan k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status