Share

Part22

"Iya, Mas. Makasih ya, traktirannya. Besok-besok gantian Dwi yang bayar."

Mas Arya tersenyum manis dan mengangguk.

Aku kembali ke mejaku dan membuka laptop untuk melanjutkan pekerjaan.

"Ciee... Dwi pacarnya Pak Arya, ya?" ledek Suci, wanita yang bersama kami di dalam lift.

"Wah, beruntung banget, Dwi, ya. Udah ganteng, Pak Aryanya ramah lagi." Sinta, wanita yang satunya ikut menimpali.

"Selamat ya, Dwi."

"Rupanya karyawan baru di kantor kita adalah pasangan."

"Kapan kita rayain, Dwi?"

Masing-masing dari mereka berseloroh denganku. Aku tak tahu harus berkata apa. Aku hanya tersenyum mendengar mereka yang telah salah paham pada aku dan mas Arya.

Suci dan Sinta pasti menyimpulkan sesuatu saat mas Arya menarik tanganku tadi. Dan pastinya setelah kembali ke kantor, mereka menyampaikan apa yang mereka lihat dan mereka simpulkan pada yang lain.

Pantas saja rekan-rekan yang lain ikut meledekku. Aku jadi malu sendiri. Tapi aku merasa senang. Setidaknya orang-orang di sini bersikap ramah dan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status