Share

Part40

"Dwi!" Dimas langsung menarik tubuh Dwi dan membawanya dalam dekapan.

Dwi meronta, namun tenaganya kalah kuat dengan lengan kekar suaminya. Dimas memeluk Dwi dengan lebih erat.

"Mas minta maaf, Sayang." Dimas berbisik di telinga istrinya.

Dwi semakin menangis. Entah apa yang dia rasakan saat ini. Pelukan Dimas terasa sangat nyaman. Dia laki-laki pertama setelah ayah Dwi yang memeluk Dwi dengan kasih sayang seperti itu. Namun di sisi lain hati Dwi, wanita itu merasa jijik jika membayangkan bahwa tubuh yang memeluknya saat ini telah lebih dulu memberi kehangatan pada wanita lain.

"Lepas, Mas. Dwi benci sama Mas." Dwi semakin sesenggukan.

"Mas tahu. Mas yang salah. Tapi kamu juga harus tahu. Sumpah demi Allah, Mas nggak pernah berhubungan sejauh itu dengan Lena atau wanita mana pun." Dimas kembali berbisik. Tangan besarnya membelai lembut rambut panjang Dwi untuk menenangkan istrinya.

"Asal kamu tahu, Dwi. Mas nggak bohong soal putus dari Lena. Bahkan sebelum malam ke tujuh tahlilan alm
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status