Share

Si Mulut Pedas

Part 9 (Si Mulut Pedas)

"Banana, tunggu aku di mobil," ucap Zeen merapikan kemejanya.

Aku memicingkan mata. "Namaku Nana Zeen, berhenti memanggilku Banana." Aku berdecak kesal, Zeen mulai memancing emosiku. Aku masih kesal dengan adiknya. Dan kini ia mengaduk-aduk amarahku yang mulai surut.

"Mau Banana, mau Nana, sama saja, kau tetap tol*l dan b*doh!"

Aku berhenti, lalu memutar badan. Apa katanya tadi? Apa aku tak salah dengar? Ia menyebutku t*lol dan b*doh?

"Zeen jangan membuatku marah, aku tidak akan segan-segan mencekik lehermu!" Aku mendelikkan mata, Zeen mengedikan bahunya.

"Aku bicara kenyataan, Nana! Ini fakta, tanpa Mama kau tidak akan bisa menang!"

"Kau lihat tadi, adikmu kutampar 2 kali, kupukul dengan tasku. Kulempar mereka dengan telur, apa kau mau kulempar dengan telur busuk juga?" Aku menyilang kedua tanganku. Tampak dahi Zeen mengerut heran.

"Kau terlalu bar-baran Nana, dan lihat ini. Akulah yang susah!"

"Aku tidak memintamu mengurus kekacauan yang kubuat. Aku akan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
linda
zeen naksir nana sebelum menikah dengan reza
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
zeen suka sama Nana
goodnovel comment avatar
Susi Munsiah
semangat nana orang terdzolomi kata² nya suatu doa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status