Share

Permintaan Konyol

Pov Alia

Alarm di ponsel berbunyi nyaring. Segera ku matikan. Ku buka mata perlahan meski terasa berat. Menangis semalaman membuat mataku menjadi bengkak hingga membuka mata saja terasa susah. Seperti ada yang mengganjal di pelupuk mata.

Melangkah dengan gontai ke kamar mandi. Guyuran air dingin membuat tubuhku merasa segar. Dinginnya air sedikit mengurangi panasnya hati saat mengingat perkataan Bang Rizal.

Memakai mukena berwarna putih, segera aku tunaikan ibadah wajib dua rakaat. Menengadahkan tangan kepada Sang Pencipta. Mengeluarkan sesak di dalam rongga dada.

Rasa tenang merasuk di hati. Mungkin ini cara Allah untuk mengingatkan diriku agar tidak dekat dengan lelaki lain sebelum aku resmi berstatus janda. Lewat kemarahan Bang Rizal aku menyadari satu hal, jika Bang Rizal sangat menyayangiku. Ya, meski ucapannya salah dan justru melukai hatiku.

***

Perlahan menuruni anak tangga. Sesekali berhenti. Ingin makan tapi malas bertemu Bang Rizal. Membayangkan wajahnya saja sudah memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
nahhh kannn bukan saudara sekandung pastinya...disuruh nikahhh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status