Share

Memaafkan

Pov Rizal

Aku segera beranjak, meninggalkan nasi yang masih tersisa setengahnya.

"Mas!" panggil pelayan rumah makan.

Aku terpaksa berhenti menanti lelaki itu mendekat ke arahku.

"Ada apa, Mas?"

"Masnya belum bayar, kan?"

Aku menghela napas, menahan amarah yang sebentar lagi meledak. Dia memanggilku hanya untuk ini. Uang merah di atas meja apa tak terlihat olehnya? Apa ia taj tahu aku sedang terburu-buru.

"Uangnya di atas meja,Mas. Coba dilihat dulu."

"Jangan ke mana-mana, Mas. Awas kalau sampai kabur."

Pelayan itu membalikkan badan. Kemudian tersenyum saat melihat selembar uang berwarna merah.

Aku memutar tubuh lalu melangkah pergi. Tak kuhiraukan teriakannya.

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, beberapa kali aku hampir menabrak kendaraan lain.

Dadaku bergetar, perasaan bersalah kian mendominasi hati. Ego menolak memaafkan tapi hati... Ah, tak bisa kujelaskan.

Kakiku melangkah cepat menuju ruang ICU. Menerobos rombongan ibu-ibu yang akan menjenguk pasien. Hingga akhirnya kak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status