Beranda / Rumah Tangga / Salah Pengantin / Selalu Bertengkar

Share

Selalu Bertengkar

Penulis: ARCELYOS
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-10 23:41:47

Keluarga besar Jo ternyata banyak sekali. Archy lumayan pusing mengingat nama-nama yang berada di sekitarnya tersebut, apalagi ia canggumg dan sendirian. Tidak ada Nathan di sana sehingga Archy harus mandiri menghadapi beragam sanak saudara dari Jo.

"Duh ayune Archy ini, Nathan itu jago sekali mencari istri." Komentar salah satu Bibi Nathan di kediaman tersebut. "Sama Jo juga cocok kok."

Jo mendengar itu semua sambil makan pudding, ia tiba-tiba batuk mendengarkan komentar Bibinya tersebut.

"Jangan mentang-mentang kita kembar jadi dianggap cocok ama ni mahluk." Jo mendengus jijik, seolah melihat sosok yang sangat mengerikan.

Archy mendelikan matanya, kurang ajar sekali preman ini! Memang Archy apa sehingga ia dikatai mahluk? Ya memang benar dirinya adalah mahluk bumi, tapi kenapa harus disebut mahluk segala sih?

"Diem ya Jo, gue juga enggak mau sama lo. Gak usah sok paling ganteng deh, lo juga bukan selera gue." Archy mendesis.

"Oh ya? Masa? Kan lo sukanya ama Nathan, berarti selera lo ya gue juga." Jo mengulas senyum sambil menyuap pudding di piringnya. "Gak usah munafik, lo suka kan dibilang cocok sama gue?"

Apa? Archy benar-benar kesal mendengar perkataan Jo, bisa-bisanya ia menganggap bila Archy menyukainya! Demi konsonan langit yang disinari ultrafeng, najis sekali harus suka pada manusia tinggi kurus bertato bandar miras ini! Archy tersulut emosi, ia berkacak pinggang dan mendongak menatap Jo.

"Jangan-jangan lo naksir gue ya jadi lo nyembunyiin Nathan biar bisa kawin sama gue? Ngaku!" Archy menunjuk Jo.

Suasana di kediaman Suryakancana itu jadi tegang melihat dua orang pengantin tengah saling mengeluarkan emosi. Nampak Jo menaruh piring pudding dan menunduk sambil berkacak pinggang.

"Heh pikachu, najis ya gue suka sama lo. Kayak gak ada cewek lain aja sampe gue dituduh berbuat jahat kayak gitu. Sadar gak lo udah mitnah gue depan keluarga?" Jo berjalan mendekat dengan nada sedikit meninggi.

"Lo juga jerapah Mesir, gak usah nuduh-nuduh gue demen sama lo! Denger ya, mendingan gue kagak kawin daripada kawin sama lo!" Archy menoyor lengan Jo.

Nampak Bibi Jo ingin melerai, tapi beliau sendiri takut melihat dua orang itu sengit sekali saat saling memandang. Jo menarik dagu Archy kemudian ia mencebik sebal.

"Tapi kan lo udah nikah sama gue. Tadinya gue pengen beramah tamah sama lo, tapi ternyata lo sama sekali gak bisa diajak ramah tamah ya? Heran gue, Nathan dipelet apa sampe mau sama lo!"

"Heh, di mata Nathan gue ini baik! Lo aja yang emang mata peda sampe enggak bisa lihat gue di sisi baik. Sumpah ya lo ngeselin abis Jo, pengen gue jambak!"

Jo menunduk, wajahnya sangat dekat sekali dengan Archy. Kedua bola matanya menatap Archy dengan tajam.

"Jambak nih weeek." Jo menjulurkan lidah.

Siapa sangka Archy langsung menarik rambut Jo keras-keras. Jo berteriak berusaha melepaskan jambakan Archy hingga sekeluarga heboh melihat pertengkaran tersebut. Archy menarik Jo hingga jatuh terjerembab. Tanpa tedeng aling-aling ia menindih tubuh Jo dan menjambaknya dengan penuh emosi.

"Dasar kurang ajar, Jerapah Mesir, kadal Kongo, Ulet Somalia!!! Gue gak akan maafin lo!" Archy terus meremas rambut Jo ke kanan dan ke kiri.

Jo nampak mencengkram tangan Archy, ia serba salah menghadapi gadis menyebalkan di hadapannya tersebut. Nanti dilawan menangis, tidak dilawan ia malah menarik rambut Jo semakin kuat. Jika seperti itu Jo bisa-bisa mengalami kebotakan!

"Archy stop! Lo gak malu sama Eyang? Lo duduk di anu gue hih!" Jo memelototi Archy.

Archy baru sadar, ia menoleh ke arah saudara-saudara Jo yang malah menonton pertengkaran mereka. Eyang Putri nampak terbatuk-batuk melihat keduanya.

"Suruh mereka di kamar aja berantemnya, siapa tahu jadi cicit buat Eyang." Eyang Putri menahan tawa melihat pengantin baru yang malah baku hantam di hadapan orang-orang.

Archy buru-buru turun dari tubuh Jo, keduanya berlutut malu sambil menunduk. Nampak para orangtua tertawa kecil melihat dua orang tersebut. Jo mengelus-elus kepalanya, sakit sekali dijambak perempuan ternyata!

"Jangan berantem mulu, entar saling jatuh cinta loh." Bibi menatap keduanya sambil tertawa kecil. "Kalau kayak gini, bukannya bagus mereka dinikahkan?"

Mama nampak menggeleng-gelengkan kepala. Beliau menghela napas dan menatap putra serta menantunya dengan lelah.

"Walau kalian terpaksa, tapi Jo itu suami dan Archy itu istri. Kalian tetap terikat itu semua dan harus saling menghormati, ayo maafan." Mama memberi perintah.

Archy mendengus, najis rasanya harus minta maaf pada Jo. Bukankah dia yang mulai? Harusnya dia dong yang minta maaf?

"Lo gak denger kata Mama barusan? Minta maaf sama gue," Jo melirik Archy dengan sebal.

"Sori." ucap Archy singkat, bahkan satu kata saja ia terlihat tidak rela.

"Gak gitu minta maafnya Archy, ayo minta maaf yang tulus sama suami." ujar Eyang Putri dengan tatapan serius.

Melihat wibawa Eyang Putri, Archy jadi takut. Ia menunduk dan menghadap ke arah Jo.

"Maafin gue ya Jo." Archy mendesis sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gamau." Jo menjulurkan lidah.

"Jo! Eyang yang marah nih?!" Eyang Putri berdecak lidah.

Jo menghela napas, ia memandang kedua bola mata Archy yang cantik itu tengah menatapnya. Sial, Archy selalu saja menatap Jo seperti seekor anak kucing. Jo jadi tidak tega untuk mengomelinya.

"Ya udah, awas sekali lagi kayak gitu." Jo mendesis.

Mama menatap keduanya kemudian berdecak lidah.

"Seorang istri wajib cium tangan suami, ayo Chy cium tangan suamimu. Walau kamu enggak suka, tapi dia suamimu sekarang." Mama menghela napas.

Archy sebenarnya ragu melakukan itu, akan tetapi ia terpaksa menurut mertuanya daripada di depak dari daftar menantu. Masih syukur pernikahannya tidak batal dan menimbulkan rasa malu, bukankah mencium tangan Jo tidak seburuk itu?

Archy kemudian menggamit tangan Jo dan mencium tangan Jo sambil berkhayal bila itu tangan Nathan. Dengan cepat Archy melepaskan tangan itu dari Jo dan keduanya bubar menjauh diiringi siulan saudara-saudara Jo. Sungguh malu sekali, jika seperti ini mending batal menikah sajakah? Rasanya beban mental Archy bertambah setiap hari, memikirkan kepergian Nathan sekaligus memikirkan bagaimana ia menjalani hari-harinya bersama bandar miras seperti Jo?

Acara di kediaman Suryakancana dilanjut dengan segmen bernyanyi. Seperti biasa, Eyang Putri pasti menyewa elektun untuk mengiringi acara keluarga tersebut, Archy memilih menonton saja sambil menikmati kudapan. Lelah juga rasanya bertengkar dengan Jo! Nampak Mas Bulan menghampiri Archy yang tengah mengambil jus buah.

"Hey." Mas Bulan mengulas senyumnya. "Kamu enggak nyanyi?"

Archy menggelengkan kepala sambil membalas senyuman Mas Bulan. Pria itu nampak mengambil segelas jus nanas dan Archy langsung menautkan kedua alis.

"Mas kok minum jus nanas, nanti keguguran gimana?" Archy menatap Mas Bulan serius.

Mas Bulan yang tengah meneguk jus tersebut menahan tawa hingga ia batuk-batuk. Archy buru-buru mengambilkan tissue dan menyodorkannya pada Mas Bulan.

"Maaf ya Mas, jadi batuk gara-gara saya." Archy mendesis. "Lain kali saya akan tutup mulut."

Archy mengibaratkan mulutnya diresleting, Mas Bulan malah gemas melihat Archy. Ia nampak menghela napas dan memandangi Archy seksama.

"Kamu pasti kesel banget ya Chy, harus nikah sama Jo bukan sama Nathan. Kasihan." Mas Bulan mengajak Archy duduk di sofa kayu jati ruang tengah. "Rencananya kamu sama Jo mau meneruskan menikah apa bagaimana?"

"Saya juga gak tahu Mas, sepertinya diteruskan juga enggak akan sejalan. Lihat sendiri kami bertengkar kayak tadi kan? Apa enggak hancur rumah kami jika terus menikah?" Archy nampak menghela napas sambil menyesap jus strawberrynya. "Doakan saja kami segera bercerai."

Mas Bulan menanggapi kalimat Archy dengan ulasan senyum. Ia menghela napas dan menatap Archy seksama.

"Kalau cerai bilang sama Mas ya."

**

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Salah Pengantin   Permainan Siapa?

    Jo duduk di tepi ranjangnya, tangannya gemetar saat ia memegang telepon genggamnya. Pesan yang baru saja diterimanya masih tampak di layar: [Lepaskan Archy, dan nama baikmu akan kembali.]Ia merasakan kepalanya semakin berat. Archy, istrinya, menghilang. Tidak ada yang tahu ke mana ia pergi. Jo sudah berusaha menghubungi semua orang yang mengenal Archy, tetapi tak ada satu pun yang bisa memberi jawaban. Yang paling membuatnya tertekan adalah bahwa fitnah terus beredar mengenai dirinya—bahkan mengenai saudaranya sendiri, Nathan, yang juga menghilang. Nathan, kembarannya, hilang tanpa jejak, dan orang-orang mulai menuduh Jo sebagai pelaku.Jo terus menerus berpikir, dari mana semua ini berawal? Hubungannya dengan Archy baru saja dimulai, akan tetapi tiba-tiba istrinya itu menjauh tanpa ada kejelasan.Kenapa ini? Ada apa dengan rumahtangganya?**Hari itu, saat semuanya dimulai, Jo masih bisa mengingatnya dengan jelas. Ia sedang duduk di kantor ketika mamanya, tiba-tiba menelepon dengan

  • Salah Pengantin   Nathan, maafkan aku....

    "Archy?"Tangis Archy pecah seketika. Sosok pria yang telah membersamainya selama bertahun-tahun itu berada di jeruji besi di sebuah kediaman yang dijaga oleh puluhan orang suruhan Mas Bulan. Mas Bulan memang memiliki kuasa, akan tetapi Archy tidak menyangka bila kekuasaannya itu ternyata dipergunakan oleh Mas Bulan kepada Nathan.Entah sudah berapa lama calon suaminya itu dikurung. Rambutnya yang semula rapi menjadi panjang sebahu, tubuh Nathan juga kurus, dengan penampilan seperti itu Nathan menjadi sangat mirip dengan Jo. Archy tidak tahu bagaimana mendeskripsikan perasaannya.Hati Archy sangat hancur. Ia berlutut di depan jeruji besi itu dan tidak diperkenankan masuk. Air mata Archy tumpah ruah sambil menggenggam jeruji besi."Sayang, maafkan aku...." tutur Nathan lirih. "Kamu pasti kecewa karena aku tidak datang di hari pernikahan kita. Aku benar-benar tidak tahu harus menjelaskan apa."Archy menangis dan menggeleng. Terasa Nathan memegang tangannya dari dalam jeruji besi. Tubuh

  • Salah Pengantin   Obsesi Gila

    "Maaas tolong pertemukan aku dengan Nathan, aku mohon!"Archy menangis tersedu-sedu. Mas Bulan yang duduk itu hanya memandangi Archy dengan saksama. Istri sepupunya itu bersimpuh, berlutut di hadapannya dengan kedua tangan terkepal. Archy benar-benar tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini untuk menemui Nathan."Mas sudah susah payah culik Nathan, kenapa Mas harus pertemukan kamu dengannya? Mas ingin kamu, untuk apa Mas mempertemukan orang yang Mas sayang dengan penghalang cinta Mas?" tanya Mas Bulan sambil menyesap rokoknya. "Sekarang tinggal menyingkirkan Joseph."Archy membelalakan mata. Tidak mungkin, selama ini ia melihat Mas Bulan sebagai sosok pria yang sangat baik dan penyayang bahkan di mata Jo sekalipun! Apakah semua yang ada di hadapan Archy ini nyata?"Mas gila! Buat apa semua ini?! Aku nggak pantas buat Mas, kenapa Mas berbuat sejauh ini hanya demi perempuan seperti aku?" tanya Archy sambil menangis.Mas Bulan mematikan rokoknya kemudian mendekat. Ia mengulurkan tan

  • Salah Pengantin   Maaf Terlambat Mengatakannya

    "Archy, lo kenapa sih sayang?"Jo tidak mengerti. Sudah satu minggu Archy mengurung diri di kamar dengan alasan menstruasi. Akan tetapi Archy sama sekali tidak mau disentuh oleh Jo, hal itu membuat Jo bingung karena Archy berkata bila ia hanya tidak ingin bersama Jo selama beberapa waktu."Lo bikin gue kesel loh Chy, udah satu minggu loh lo diemin gue dan ngehindarin gue. Gue ada salah apa ya sama lo?!" Jo berkacak pinggang. "Gue gak bisa gak ngobrol atau meluk lo sehari pun, gue bisa gila lo diemin kayak gini!"Jo mendekat ke arah Archy dan menarik tubuh istrinya itu agar menghadap ke arahnya. Archy tampak pucat, karena penasaran Jo membuka pakaian dalam Archy untuk melihat seberapa banyak menstruasi yang istrinya alami. Tidak ada noda darah menstruasi sama sekali, Jo tak mengerti oleh istrinya itu. Ada apa dengan semua sikapnya selama satu minggu penuh?"Udah beres mensnya?" tanya Jo. "Kenapa masih gini sih?""J-jangan minta gituan dulu ya Jo, gue gak mau. Maaf." jawab Archy dengan

  • Salah Pengantin   Mas Bulan Yang Sesungguhnya

    (Adegan disturbing, dilarang membaca bagi yang memiliki trauma dan lain sebagainya.)Jo sudah berangkat kerja pagi itu. Archy duduk di depan meja makan sambil mencatat daftar belanjaan yang akan ia beli untuk rumah tangga. Jo memberikan uang cukup untuk hidup mereka berdua, akan tetapi Archy tetap harus mengatur belanjaan apa saja bagi kedua suami istri itu.Namun, di tengah catatan yang sedang ia kerjakan. Tampak Bu Suk menghampiri Archy dari arah depan, Archy mengangkat dagu kemudian memandangi asistennya itu."Ada apa bu?" tanya Archy."Ada Mas Bulan, Nyonya." jawab Bu Suk. "Saya persilakan masuk apa bagaimana?"Archy menghela napas berat. Bisa-bisanya lelaki itu datang di saat Jo sudah pergi ke kantor. Jika seperti ini Archy seperti sedang dikejar oleh seseorang. Namun, orang-orang akan salah paham jika Archy menolak kehadiran saudara ke kediamannya."Biarkan beliau masuk." ujar Archy.Tampak Mas Bulan datang dengan senyum manis dan lembutnya. Ia membawa sekotak kue cokelat serta

  • Salah Pengantin   Penyataan Cinta Gila!

    "Mas enggak seharusnya berkata seperti itu, karena aku istri sepupu Mas sekarang." ujar Archy sambil menghela napas. "Jika ada yang mendengar hal ini, semuanya hanya akan jadi masalah besar.""Mas menyukai kamu sebelum Joseph. Apakah Mas salah menyatakan ini meskipun terlambat?" tanya Mas Bulan.Napas Archy rasanya berat mendengar pernyataan cinta itu. Bagaimana bisa Mas Bulan sangat berani menyatakan perasaannya ketika seluruh keluarga besar tengah berkumpul? Jo terlihat asyik tertawa bersama saudara-saudaranya yang lain. Archy rasanya ingin berlari ke arah Jo dan mengatakan perasaan sesaknya."Aku tidak ingat kapan Mas melihatku. Tapi aku rasa Mas jatuh cinta terlalu cepat pada orang yang salah." terang Archy."Sejak Nathan mengenalkanmu pada khalayak, aku melihatmu. Aku pikir ada kesempatan, tapi nyatanya tidak pernah ada kesempatan bagi Mas mendekatimu. Mas jatuh hati sama kamu Chy, sangat." Archy berdeham kemudian beranjak dari sofa. Ia tidak ingin melanjutkan pembicaraan dan me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status