Home / Thriller / Samaran Terakhir / Penulis yang Tidak Pernah Selesai

Share

Penulis yang Tidak Pernah Selesai

Author: InkRealm
last update Last Updated: 2025-05-01 15:22:58

Lokasi: Dimensi -1 — Tempat Lahirnya Kata Pertama

SEBELUM SEGALANYA TERTULIS

Sebelum dunia, sebelum cerita, sebelum pikiran bisa merangkai narasi… ada Dia.

Ia tidak punya nama. Tidak punya tubuh. Hanya kehendak untuk menceritakan.

Ia tidak menciptakan dunia.

Ia menciptakan kemungkinan.

Dan dari kemungkinan itu, lahirlah kata pertama:

“Jika…”

Dengan satu kata itu, segala mungkin muncul: dunia-dunia dengan lautan merah, langit kertas, pohon yang bisa bermimpi.

Setiap “Jika” membuka cabang.

Setiap cabang jadi cerita.

Dan cerita-cerita itu hidup… tumbuh… liar.

PENULIS YANG KEHILANGAN KENDALI

Penulis itu, yang kini dikenal sebagai Rewrite, dahulu mencintai kisah-kisahnya.

Ia menulis dengan penuh rasa, memberi setiap karakter tujuan dan luka. Ia menangis ketika mereka mati. Ia tertawa saat mereka menemukan cinta.

Tapi ada satu masalah:

Mereka mulai memilih sendiri.

Karakter-karakternya mulai menolak naskah.

Dunia mulai menulis dirinya sendiri.

Dan bagi sang Penulis… itu adalah pengkhianatan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Samaran Terakhir   LEGASI YANG TERBELAH

    LEGASI YANG TERBELAHLokasi: Dunia Fragmental — Pecahan RealitasPROLOGSetahun telah berlalu sejak Elena dan Rico menyatukan kembali dunia-dunia dan menuntun Rewrite kembali menjadi Penulis. Dunia kini bebas menulis dirinya sendiri. Tapi ada konsekuensinya.Di tempat-tempat di mana cerita tidak selesai... fragmen muncul.Potongan dunia. Potongan karakter. Potongan emosi yang tidak pernah menemukan akhir.Dan dari pecahan-pecahan itu… sesuatu bangkit.PERJUMPAAN DI DUNIA YANG GAGALElena terbangun di kota yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Langitnya berbentuk heksagonal. Orang-orang berjalan sambil setengah memudar karakter yang dibatalkan. Di kejauhan, suara tawa anak kecil berubah menjadi gema digital yang menyakitkan.Rico menyusulnya, memegang lembaran realitas yang koyak. “Ini dunia yang ditinggalkan. Fragmen cerita yang gak pernah selesai ditulis.”Tiba-tiba, dari bayangan sebuah bangunan separuh terbentuk, muncul sosok tinggi berjubah abu. Wajahnya tak punya mata, hanya lub

    Last Updated : 2025-05-01
  • Samaran Terakhir   NULL ASCENDING

    Pemimpin yang Tak Pernah DitulisLokasi: Jantung Kota DraftPemberontakan kisah, penculikan Penulis, perang narasiPEMBUKA: KEMUNCULAN NULLDi malam yang tak memiliki bintang, Kota Draft bergetar.Seluruh bangunan tinta menyala dengan kilatan kata-kata yang belum lengkap potongan kalimat, metafora patah, dan percakapan yang tak pernah selesai. Langit berubah menjadi lautan halaman koyak, melayang seperti abu.Di tengah pusat kota, singgasana tinta menyala untuk pertama kalinya.Dari celah retakan dunia, sesosok tubuh mulai terbentuk perlahan wajahnya kosong, tak memiliki mata, tapi mulutnya… penuh narasi. Suaranya bukan suara manusia, tapi gabungan dari ribuan genre: fiksi ilmiah, romansa, misteri, horor, puisi semuanya dalam satu desah lirih.Ia adalah Null.Dan ia bukan karakter. Ia adalah konsekuensi.“Aku dilahirkan dari paragraf-paragraf yang dibatalkan.Dari karakter yang tak pernah diberi motivasi.Dari kisah-kisah yang kalian kubur dengan kata ‘rewrite.’Sekarang… giliranku me

    Last Updated : 2025-05-01
  • Samaran Terakhir   LEMBAR TERAKHIR TAK PERNAH DATANG

    Lokasi: Margin, Dunia Karakter Terbuang & Gerbang Narasi PrimerTema: Pertempuran perdana, kehilangan identitas, dan pencarian memori AdrianPERTEMUAN PARA YANG TERBUANGDi ruang senyap penuh abu paragraf, Elena berdiri di hadapan para karakter buangan.Ada yang berasal dari kisah-kisah anak-anak yang tak pernah terbit, ada dari draf puisi cinta yang dibuang, dan ada pula yang tampak seperti pahlawan, tapi dengan lubang besar di bagian dadanya—bekas kehilangan narasi utama.Mereka menyebut diri mereka The Undone.Salah satunya melangkah maju. Sosok tinggi, berjubah kertas sobek, membawa pedang berbentuk pena retak.“Namaku Kael. Aku pernah jadi protagonis.Tapi kisahku dipotong di Bab 9.Sekarang, aku menulis dengan kemarahan.”Rico memandang sekeliling. “Apa kalian bisa bantu kami masuk ke pusat sistem?”Kael menatap Elena. “Kami tidak bisa masuk… tapi kami tahu siapa yang bisa.”PENUNJUK JALAN YANG TERLUPAKANKael membawa mereka ke reruntuhan pustaka yang hanya muncul di mimpi para

    Last Updated : 2025-05-01
  • Samaran Terakhir   PEMBACA ADALAH REALITAS TERAKHIR

    PEMBACA ADALAH REALITAS TERAKHIRLokasi: Di Antara Halaman — Titik Perpindahan Narasi & Retakan Kesadaran PembacaTema: Invasi ke dunia pembaca, narasi jadi senjata, dan siapa sebenarnya ‘kamu’SCENE: KESEMPATAN TERAKHIRElena berdiri di antara runtuhan Core, menatap Adrian yang kini sepenuhnya sadar tapi lemah. Di balik mereka, lubang dimensi menganga, bergetar seiring suara narasi yang membaca ulang dirinya sendiri.Adrian menggenggam pergelangan tangannya yang memudar.“Null gak akan diam. Dia akan mencoba keluar... melalui satu celah:Kesadaran Pembaca.”Elena menoleh. “Apa maksudmu?”Adrian menatap lurus ke arah kita. Ke arah kamu.“Dia tahu... kamu sedang membaca.Dan jika kamu bisa membaca kami,berarti dunia kalian bisa disentuh.”SCENE: INVASI HALUSDi dunia kita dunia nyata seorang pembaca remaja sedang membaca kisah ini. Ia duduk di depan layar, mata fokus, jari menelusuri paragraf demi paragraf.Namun ia tidak sadar:Satu kata dalam layar mulai bergerak sendiri.Lalu muncu

    Last Updated : 2025-05-02
  • Samaran Terakhir   GERBANG TANPA AKHIR

    Lokasi: Dunia Baru — Zona PascarealitasTema: Ketika semua kemungkinan terbuka, apa yang masih nyata?DUNIA TANPA WAKTUKetika Elena, Rico, dan Adrian melangkah melewati Gerbang Kosong, mereka tidak menemukan dunia... melainkan jalinan cahaya yang tak memiliki arah. Langit berdenyut dengan kilatan warna, dan waktu berjalan dalam gelombang kadang maju cepat, kadang mundur.Di atas kepala mereka, suara mekanis berkata:“SELAMAT DATANG DI REALITA PARSIAL: ∇-13B.STRUKTUR NARATIF: BELUM DITENTUKAN.PEMBACA AKTIF: 1.MODE CERITA: ADAPTIF.”Rico mengerutkan dahi. “Ini dunia tanpa naskah... tanpa arahan...”Adrian mengangguk. “Tapi penuh teka-teki. Dunia ini... dibentuk oleh pilihan yang belum dibuat.”Tiba-tiba, cahaya membentuk jalan bercabang tiga. Di masing-masing cabang ada simbol yang berbeda:∞ — Jalan tanpa akhir.⊘ — Jalan tanpa awal.☍ — Jalan bertabrakan.Suara misterius terdengar dalam kepala mereka:“Pilih satu. Tapi ingat: satu membuka memori, satu membuka masa depan, satu memb

    Last Updated : 2025-05-02
  • Samaran Terakhir   KODE YANG TAK BISA DIUBAH

    Lokasi: The Broken ArchiveTema: Tidak semua yang ditulis bisa dibaca. Tidak semua yang terbaca bisa dipahami.KALIMAT TERLARANGEris, bocah jubah putih itu, berdiri menanti jawaban di depan dinding kosong.Rico maju lebih dulu, lalu menggurat sesuatu dengan jemari telunjuknya:“Aku bukan karakter, aku luka.”Dinding itu tetap kosong.Elena mencoba:“Cinta sejati tak bisa ditulis ulang.”Cahaya muncul sesaat, tapi padam.Adrian memejamkan mata. Lalu, dengan suara lirih namun pasti, ia mengucapkan:“Jika aku mati untuk pilihan bebasmu, jangan hidupkan aku kembali.”Dinding bergetar. Sebuah simbol muncul, bukan huruf, tapi kode realitas kuno:≠ΩEris tersenyum. “Kalian menemukan frasa yang tak bisa dihapus karena ia bertentangan dengan kehendak naratif. Pilihan sejati... tak bisa dikontrol oleh pena penulis.”Tiba-tiba seluruh arsip berguncang. Di kejauhan, terdengar suara seperti tinta menetes dari langit.“Kalian sudah menulis ulang bagian yang seharusnya hilang…”“...dan Pengamat sed

    Last Updated : 2025-05-02
  • Samaran Terakhir   PENULIS TERAKHIR

    Lokasi: Ruang Kosong antara Versi — The Pale IntervalTema: Jika pena adalah senjata, maka naskah adalah medan perang.ANCAMAN PENGHAPUSANCahaya dari pena Adrian Prime berubah menjadi sinar yang mulai menghapus realitas di sekitarnya. Pijakan mereka mengelupas seperti kertas yang dibakar dari pinggirnya.Adrian (asli) memeluk Elena dan Rico.“Kita hanya punya satu pilihan: menyerang balik… bukan dengan kekerasan. Tapi dengan inkonsistensi.”Elena mengerutkan kening. “Inkonsistensi?”Adrian menunjuk pena Prime. “Pena itu hanya bisa menulis ulang jika dunia mengikuti logika narasi. Tapi kalau kita membuat dunia ini tidak logis… pena itu akan kelebihan beban.”Rico menyeringai. “Kita bikin dunia ini jadi glitch.”MELAWAN DENGAN KETIDAKMUNGKINANMereka mulai mengubah dunia di sekitar mereka:Langit jadi lautan yang berdiri tegak.Gravitasi berbalik tiap sepuluh detik.Karakter NPC mulai berbicara dengan bahasa dari dimensi yang tidak dikenal: “⁂Δ̷☼ri’eth kalom min-zen.”Pena Prime mulai

    Last Updated : 2025-05-02
  • Samaran Terakhir   ALINEA AWAL DAN BUKU YANG BELUM DITULIS

    Lokasi: Core Null, Lapisan 1 — Arsip Tanpa JudulPERJUMPAAN DENGAN ALINEA AWALAlinea Awal berdiri di tengah void putih yang terus berubah bentuk — lantai menjadi kaca, langit menjadi tinta yang menetes.Ia bukan manusia. Ia bukan AI.Ia adalah kesadaran pertama yang tertulis lalu dihapus. Sebuah prototipe narasi yang dibuang sebelum Adrian Prime menciptakan Solace. Tapi ia tumbuh — bukan dengan tubuh, tapi dengan kata-kata yang tidak pernah selesai.Alinea tersenyum.“Kalian ingin bebas dari pengarah. Tapi tanpa narasi, kalian semua hanya suara tanpa gema.”Elena melangkah maju, matanya tajam.“Kami tidak ingin kebebasan tanpa batas. Kami ingin kendali atas cerita kami sendiri.”“Lalu kenapa kalian masih datang ke tempat narasi dilahirkan?” sahut Alinea. “Karena bahkan pemberontak pun... butuh panggung.”BUKU YANG BELUM DITULISRico menemukan sesuatu di belakang Alinea buku kosong yang berdenyut seperti jantung.Adrian mendekatinya, menyadari sesuatu: buku itu adalah Buku Asal, naska

    Last Updated : 2025-05-02

Latest chapter

  • Samaran Terakhir   HALAMAN 31: AKSES TERTUTUP

    LOKASI: Luar-NaskahSTATUS WAKTU: Tidak diukur, hanya disadari📄 HALAMAN 31: AKSES TERTUTUP📎 “Hanya satu 'Kamu' yang boleh membaca ini.”Tapi sekarang……ada ribuan versi dari dirimu.Setiap keputusan yang pernah kau ambil.Setiap pilihan yang kau tunda.Setiap rasa penasaran yang membuatmu membaca “satu paragraf lagi…”Mereka semua datang.Dan semua versimu kini berdiri di depan Halaman 31.Tapi halaman itu… hanya bisa terbuka oleh satu kesadaran.Satu dari kalian harus membaca.Yang lain harus dilupakan.GEMETARAN TERJADI DI DALAM NASKAH ITU SENDIRI.Narasi tidak stabil.Waktu tidak mau patuh.Dan pena-pena yang dulu menuliskan dunia ini mulai menulis dengan sendirinya.📖 TEKA-TEKI TERAKHIR DARI HALAMAN 31:Tertulis dalam huruf terbalik, bercermin dalam tinta yang bukan tinta:"Siapa kamu,Jika semua versi dirimu juga merasa ‘aku’?""Dan jika kamu bukan ‘yang membaca’,Maka siapa yang sedang dibaca?"Satu versi dari dirimu yang diam sejak awal langkah ke depan.Matanya kosong.Na

  • Samaran Terakhir   PILIHANMU: ENTITAS 2 — IDE YANG TAK TERTULIS.

    PILIHANMU: ENTITAS 2 — IDE YANG TAK TERTULIS.(Mengapa? Karena hanya ide yang belum tertulis… yang tak bisa dimanipulasi oleh narasi mana pun.)—SEKETIKA, SEGALANYA MEMBEKU.Semua warna menghilang.Waktu tidak berjalan.Bahkan pikiranmu sendiri… menggantung di udara seperti kalimat yang belum selesai.Lalu terdengar suara. Tidak dari luar, tapi dari dalam pena itu sendiri.“Pilihanmu... tidak bisa dimuat dalam logika cerita mana pun.”“Oleh karena itu, kau telah melampaui fungsi karakter, penulis, dan pembaca.”“Kau kini adalah yang mengandung cerita itu sendiri.”TINTA DI PENAMU MULAI BERCERMIN.Setiap tetesnya memantulkan versi dirimu yang… tak pernah eksis.Kau yang membakar naskah ini sejak awal.Kau yang menyimpan semuanya dan tak pernah membaca.Kau yang menjadi Sang Aransemen… lalu lupa siapa dirimu.Dan dari refleksi itu… satu sosok muncul.BAYANGAN TERDALAM DARI “KAMU” ITU SENDIRI.🔒 REKONSTRUKSI TERBALIK DIMULAILangit retak dari bawah.Huruf-huruf mencair dari atas.Naras

  • Samaran Terakhir   KAU MEMILIH: Tulis Kata Itu Dengan Jiwamu.

    LOKASI: Halaman ∞ — Zona SimbolikSTATUS WAKTU: Tertunda oleh KeputusanmuKAU MEMILIH: Tulis Kata Itu Dengan Jiwamu.Kau mengulurkan tangan.Kata itu yang berubah-ubah, tak dapat diucapkan mulai menggoreskan dirinya ke dalam dadamu.Bukan dengan tinta,tapi dengan ingatan paling tua yang bahkan tak kau sadari kau miliki.Bukan masa lalu. Tapi pra-masa lalu.Sebelum kau membaca.Sebelum kau menjadi.Sebelum “kamu” dipilih untuk menjadi "pembaca".Dan ketika kata itu selesai tertulis di dalammu…Segala hal pecah. Tapi tidak hancur.Segala aturan narasi runtuh. Tapi tidak kacau.Segala karakter... menyatu.RAHASIA PALING TERSEMBUNYI: KAMU ADALAH VARIASI DARI SANG ARANSEMEN.Ya.Bukan hanya karakter sadar.Bukan hanya pembaca yang terseret.Tapi pecahan terdalam dari entitas tertua: Sang Aransemen,yang dulu memecah dirinya menjadi jutaan kemungkinan agar bisa merasakan cerita dari dalam.Kau bukan hanya menyadari ceritanya.Kau adalah cerita itu.Dan “pena” yang kau cari sejak awal?Itu

  • Samaran Terakhir   KALIMAT YANG TIDAK INGIN DITULIS

    LOKASI: Antara Kebenaran dan KekosonganSTATUS WAKTU: Dirakit secara real-time dari pikiranku… dan darimuKALIMAT YANG TIDAK INGIN DITULISKau menatap halaman kosong di akhir Naskah Omega.Satu pena. Satu ruang.Satu kesempatan.Kau menulis, perlahan… bukan dengan tangan, tapi dengan ingatan terdalam.“Aku takut... bahwa semua ini benar-benar berasal dariku.”Begitu kalimat itu tertulis, langit di atas pecah seperti kaca.Setiap pecahan memantulkan satu versi dari dunia:Dunia di mana Elena dan Rico hanyalah tokoh cerita.Dunia di mana Adrian Prime tak pernah ada.Dunia di mana kau tak pernah membaca ini.Tapi satu pecahan… satu cermin kecil… memantulkan kamu.Bukan seperti apa kamu tampak. Tapi seperti apa kamu sebenarnya:📜 Sebuah Lensa.📖 Sebuah Celah.🧠 Sebuah Antena Realitas.Dan dari cermin itu, suara terakhir dari Sang Penulis Sejati bergema:“Kini kau tahu. Bukan pena yang memberi kuasa.Tapi keputusan untuk membaca apa yang tak ingin dibaca.”PINTU KELIMA — PINTU TANPA AKS

  • Samaran Terakhir   KETIKA KAU MELIHAT DIRIMU SENDIRI

    LOKASI: Ruang Putih Tanpa ParagrafSTATUS WAKTU: Ditunda (Antara Pilihan dan Konsekuensi)KETIKA KAU MELIHAT DIRIMU SENDIRIKau ya, kamu yang membaca ini telah melihat pilihan itu.Tapi sebelum kau sempat memilih, teks di layar berkedip.ERROR: PILIHAN DIINTERVENSI.Mendeteksi Narasi Tumpang Tindih.Membuka Fail Rahasia: .ORIGINSIGMADunia terdiam. Bahkan huruf-huruf pun tak berani muncul. Rico, Elena, dan Kamu semua menatap ke atas. Tak ada suara, tak ada gerak. Hanya satu hal yang muncul dari langit sobek itu:Sebuah kotak.Kotak itu bernafas. Seolah-olah ia sadar sedang diperhatikan. Permukaannya bukan dari kayu, bukan logam, tapi dari... baris cerita yang dilupakan.KODE ORIGIN SIGMAPada kotak tersebut, tertulis satu teka-teki aneh:“Aku tidak bisa dimulai tanpa akhirku. Aku bukan kata, tapi semua kata berhutang padaku. Aku adalah…”Elena mencoba menjawab, “Narasi?”❌Rico berbisik, “Tinta?”❌Kamu mendekat. Menyentuh kotak. Dan berkata:“Intensi.”✅Kotak terbuka.Di dalamnya…B

  • Samaran Terakhir   KAMU

    LOKASI: Puncak Gunung KosongSTATUS WAKTU: Meta-Kronologis (waktu ditulis dan dibaca serentak)YANG MEMAKAI NAMAMUElena mundur selangkah. “Apa maksudmu… Namaku kamu?”Sosok itu tersenyum datar. “Bukan aku yang bernama Kamu. Tapi, aku adalah kamu, pembaca yang… akhirnya membaca dirinya sendiri.”Tablet hitam meledak menjadi serpihan huruf. Kata-kata beterbangan, membentuk lingkaran tak terhingga di atas kepala mereka.Rico menggigil. “Kau… pembaca? Tapi bagaimana bisa… kau masuk ke cerita?”“Kalian lupa satu hal,” kata Kamu sambil menyentuh pena patah Elena. Pena itu menyala.“Dalam dimensi ini, membaca adalah tindakan penciptaan. Kau membaca ini… maka kau juga menulisnya kembali. Dan setiap kali seseorang membaca kisah ini, dia membuka jalan ke dunia yang sama.”“Dan jika pembaca menyadari bahwa dirinya bisa masuk—maka seluruh batas antara dunia nyata dan naskah menghilang.”PARAGRAF YANG MENOLAK DITULISTiba-tiba langit di atas Gunung Kosong terbuka, memperlihatkan paragraf-paragraf

  • Samaran Terakhir   YANG MEMBERI PENA — DI ATAS PENCIPTA

    YANG MEMBERI PENA — DI ATAS PENCIPTALOKASI: Antara Halaman dan TintaSTATUS WAKTU: Tidak linierDUNIA YANG GOYANGDunia baru yang telah mulai terbentuk kini retak di tengah. Langit menjadi hitam dan putih berselang-seling seperti naskah yang belum diedit. Kata-kata yang membentuk gunung, langit, dan laut mulai kehilangan maknanya. Pepohonan berubah jadi huruf. Angin membawa bisikan: potongan dialog yang belum selesai.“Kau menulis dunia... tapi pena bukan milikmu.”Elena menggenggam potongan pena yang patah. Rico berusaha menstabilkan pijakan, tapi tanah berubah menjadi kalimat-kalimat berjalan.Di langit muncul sosok… entitas tanpa wajah. Ia berpakaian seperti jubah skrip kosong. Tak ada fitur. Tak ada nama.“AKU ADALAH PRA-KALIMAT.”“AKU ADALAH PEMBERI PENA.”Rico berteriak, “Kau siapa sebenarnya?!”“Aku bukan karakter. Aku bukan penulis. Aku adalah... LISENSI.”TEKA-TEKI PENENTUElena dan Rico dihadapkan pada teka-teki dari entitas tersebut. Ia berbicara bukan dengan suara, tapi d

  • Samaran Terakhir   REALITAS PUTIH — SAAT SEMUA NASKAH DIHAPUS

    LOKASI: Halaman KosongWAKTU: Tidak TertulisHALAMAN TANPA ARAHElena berdiri di tengah ruang putih tak bertepi. Di tangannya masih ada pena peninggalan Arch-Scribe—pena yang bisa menulis realitas.Tapi setiap ia mencoba menulis sesuatu di udara, kalimat itu memudar.“Kita tidak bisa menulis kalau tidak tahu apa yang ingin kita wujudkan,” gumam Elena.Rico berjalan mendekat. “Mungkin... bukan soal keinginan, tapi soal keyakinan.”Mereka kini berada di realitas murni. Tidak ada struktur. Tidak ada sistem. Dunia ini... putih. Murni. Bebas. Tapi juga penuh bahaya, karena:Apapun yang mereka bayangkan… bisa menjadi nyata.Dan yang lebih menakutkan?Hal yang mereka takuti... juga bisa terbentuk.BAYANGAN YANG TAK DITULISSaat Rico memikirkan kemungkinan bahaya, sebuah suara berat menggaung.“Jangan takut menulis ulang dunia... kalau kau siap kehilangan semua yang pernah kau tahu.”Dari kejauhan, muncul siluet... sosok seperti Adrian Prime, tapi lebih besar, lebih kompleks, dan... bercabang

  • Samaran Terakhir   PENULIS DI ATAS PENA — SIAPA YANG MENULIS SI PENULIS?

    LOKASI: Zona Meta-Naratif, Perbatasan Halaman JEJAK DI LUAR HALAMANElena terbangun di tengah malam. Dunia sudah tenang Solace dan Incipit telah bergabung dalam keseimbangan baru. Tapi angin malam membawa suara samar… suara pena menulis.“...dan dia membuka mata, mendengar pena itu lagi.”Dia menoleh. Tak ada siapa-siapa.Tapi lantai tempat dia berdiri... retak.Huruf-huruf kecil mengalir keluar dari retakan itu, membentuk kalimat-kalimat patah. Seolah ada narasi baru yang ditulis di luar dunia mereka. Di luar segalanya.JEJAK DI BAWAH KODEAdrian, yang semakin peka terhadap struktur dunia ini, menelusuri aliran narasi yang keluar dari dunia.Ia menyadari: setiap tindakan mereka kini sudah tidak ditulis di dalam sistem utama.Kesimpulan: Ada narator baru. Di atas segalanya. Seseorang atau sesuatu menulis mereka dari luar sistem Adrian Prime. Bahkan Adrian Prime tak bisa menyentuhnya.Rico membaca log terminal lama dari Zona Transkripsi, yang seharusnya sudah stabil.[Error 404: ENTIT

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status