Share

Bab 237

Penulis: Abimana
"Sebagus apa pun potongan tempelan hiasan dindingku, itu tak sebanding dengan puisi yang Tuan tulis. Puisi ini melambangkan perubahanmu. Selama Tuan mau berusaha maju, walaupun hanya sedikit setiap harinya, aku bersedia menemani Tuan. Aku akan mendukungmu di belakang selamanya."

Arjuna berdiri di samping Daisha, menatapnya sambil mendengarkan cerocosan Daisha.

Ternyata tidak semua omelan istri itu menyebalkan, ada juga yang menyenangkan.

Tidak lama setelah puisi-puisi itu ditempel, Arkana dan keluarganya pun tiba.

Hari ini, kedua keluarga itu makan malam dan begadang bersama. Suasana sangat ramai, perayaannya juga sangat meriah.

Arkana dan istrinya bertanggung jawab untuk mengolah ayam, bebek dan ikan.

Daisha dan Vian membuat pangsit dengan dua anak kecil di samping mereka.

Ketika Arjuna kembali dari Desa Kenari, dia melewati seorang peternak kambing, jadi dia membeli seekor kambing.

Dia dan Disa bertanggung jawab membuat kambing panggang.

Selain Arjuna, yang lain tidak pernah melihat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 906

    Malam hari.Akademi Kota Harmonika yang kini menjadi tempat tinggal sementara Dewi.Di rumah utama, halaman utama.Dewi, mengenakan gaun tidur emas, menundukkan kepalanya untuk memeriksa tugu peringatan."Masih marah padaku ya? Bukannya aku tidak ingin segera bertemu denganmu. Para garda depan ibu kota Rendra mengepung kediaman prefek dengan ketat. Mustahil untuk masuk."Arjuna menjelaskan kepada Dewi, tetapi Dewi seolah tidak mendengarnya. Dia mengabaikan Arjuna.Arjuna berjalan ke kiri, Dewi menoleh ke kanan.Arjuna berjalan ke kanan, dia menoleh ke kiri.Sekeras apa pun Arjuna berusaha, dia tetap tidak ingin berhadapan dengan Arjuna.Sungguh tidak berdaya, jadi Arjuna merebut tugu peringatan dari tangan Dewi, lalu tanpa mengatakan apa-apa, dia langsung memeluk Dewi."Kamu, dasar mesum!"Dewi menguasai kungfu yang lumayan hebat.Setelah beberapa tamparan, dia menjatuhkan Arjuna ke lantai."Aduh, aduh, sakit sekali, sakit sekali!"Arjuna memegangi perutnya, berguling-guling di lantai.

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 905

    "Arjuna, meskipun kamu sekarang adalah perdana menteri kiri tingkat pertama, kamu tidak boleh membunuh menteri tingkat kedua tanpa alasan!"Yudha menenangkan diri, kemudian mulai menuduh Arjuna."Benar. Sebagai Menteri Pekerjaan Umum tingkat kedua. Sekalipun Fajar melakukan kesalahan, dia hanya boleh dibunuh atas perintah Paduka Kaisar. Perdana Menteri Kiri keterlaluan.""Baru saja dipromosikan menjadi perdana menteri kiri, langsung begitu sombong? Apa doa pikir dia boleh membunuh orang yang jabatannya lebih rendah darinya?""Bagaimana mungkin orang sekejam itu dan meremehkan Paduka Kaisar bisa menjadi perdana menteri kiri?"Banyak pejabat yang geram dengan perilaku Arjuna.Tentu saja, kebanyakan yang geram adalah pengikut Yudha."Paduka Kaisar!" Kemil segera berjalan keluar dari belakang Yudha. "Yang Mulia Perdana Menteri Kiri ....""Klang!"Pedang di tangan Arjuna menunjuk ke arah Kemil. "Jika kamu berani bicara lagi, jangan salahkan kekejaman pedang di tanganku."Suara Arjuna tajam

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 904

    "Paduka Kaisar."Arjuna menggelengkan kepalanya pada Dewi.Rendra masih memiliki sekitar 50.000 garda depan ibu kota yang ditempatkan di luar Kota Harmonika, yang siap diperintahkan oleh Yudha kapan saja.Kekuasaan Yudha masih sangat stabil. Jika mereka ingin menggulingkan Yudha sekarang, itu hanya akan memaksa Yudha mengambil tindakan nekat.Dari situasi saat ini, sebaiknya mereka berhenti sepantasnya.Suara Dewi melambat. "Ada begitu banyak garda depan ibu kota di sini. Orang-orang yang tidak tahu akan mengira Yang Mulia Yudha ingin memberontak."Yudha mengangkat sebelah alisnya. Dia sudah mengerti bahwa Dewi telah mengalah.Seperti yang diduga Arjuna, Yudha sudah siap untuk memberontak. Jika Dewi menurunkan hukumannya, dia akan segera memerintahkan 50.000 pengawal Rendra untuk mengepung kota.Yudha buru-buru berkata, "Paduka Kaisar mencoba menakut-nakutiku ya? Bagaimana mungkin aku, seorang pejabat sipil, berani memberontak?"Perkataan Yudha tidak hanya menunjukkan kesetiaannya, tet

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 903

    Dewi turun dari tandu ketika dia berada setidaknya sepuluh meter dari Arjuna.Dia berjalan menuju Arjuna dalam beberapa langkah.Ketika dia berada tiga atau empat meter dari Arjuna, Dewi menghentikan langkahnya.Salju mulai turun.Dewi berdiri dua atau tiga meter dari Arjuna, berhadapan dengan Arjuna dari kejauhan.Hanya beberapa bulan, tetapi rasanya seperti dia dan Arjuna bertemu kembali setelah dua kehidupan.Air mata menggenang di matanya untuk waktu yang lama.Pada akhirnya, dia menelannya kembali.Dia tidak lupa.Dia adalah kaisar, sedangkan Arjuna adalah menteri.Dia harus menahan diri."Dia benar-benar Yang Mulia Arjuna!"Yang Mulia Arjuna masih hidup!"Seseorang di antara para pejabat berseru dengan keras karena gembira.Orang ini adalah Gading, Menteri Hukum."Yang Mulia Arjuna telah bangkit dari kematian, sungguh berkah bagi Bratajaya!"Para pejabat yang biasanya tidak dekat dengan Yudha pun menghela napas."Arjuna!"Suara ini lebih keras daripada semua teriakan sebelumnya.

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 902

    Pangeran Maruta masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia tiba-tiba mengangkat tinjunya di depan Arjuna, lalu melepaskan tiga jari di depan dan belakang tinjunya.Melepaskan satu jari dan meneriakkan sebuah kalimat."Satu pasti kena, dua wanita, tiga dolar!"Setelah berteriak, dia menatap Arjuna yang artinya giliranmu.Arjuna kembali tak bisa berkata-kata. Dikepung lebih dari seribu tentara tidaklah penting. Terancam mati tidaklah penting.Yang penting adalah ....Arjuna juga mengangkat tinjunya, bergerak di depan Pangeran Maruta, lalu mengulurkan jarinya."Empat musim, lima jari, enam lancar."Para garda depan ibu kota yang mengelilingi Arjuna dan Pangeran Maruta pun bingung.Bahkan pemimpin mereka, Rendra, melihat sekeliling. Dia curiga bahwa ini semacam kode rahasia antara Arjuna dan Pangeran Maruta."Benar semua, benar semua!"Pangeran Maruta memeluk Arjuna dengan gembira. "Kamu menebak semuanya dengan benar! Kamu benar-benar menantuku yang baik! Kamu masih hidup, masih hid

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 901

    "Bang!"Tangan Rendra yang memegang Miko tiba-tiba mengendur.Miko, yang jatuh tertelungkup, berteriak, "Aduh, aduh, aduh". Melihat sepasang kaki di depannya, ia ingin meraihnya untuk membantu berdiri.Akibatnya, begitu dia menyentuh kaki itu, kaki tersebut sengaja terangkat, kemudian menendangnya hingga dia telungkup lagi."Menteri Miko, sekarang siang bolong dan Ahli Ritual sedang melakukan ritual, hantu mana yang berani keluar?"Fajar, Menteri Pekerjaan, yang menendang Miko. Fajar juga seorang penyanjung. Sebelum Miko mengkhianati Arga, Yudha sangat mementingkan Fajar. Alhasil, begitu Miko datang, Fajar bukanlah tandingan Miko.Kali ini, Fajar memiliki kontribusi terbesar dalam menjebak Arjuna di Kota Harmonika. Namun, karena Gedung Khazanah Rasa tidak sepenuhnya membunuh Arjuna, Miko membesar-besarkan situasi. Fajar tidak hanya tidak menerima hadiah dari Yudha, tetapi malah ditegur keras."Yang Mulia Fajar benar. Siang bolong begini, dengan kekuatan magis ahli ritual pun tak mampu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status