Share

Bab 293

Author: Abimana
Awalnya Arjuna mengira Pahan yang menyembunyikan mereka, jadi dia pun pergi mencari Pahan. Akan tetapi, Pahan malah meminta orang pada Arjuna.

Setelahnya, Arjuna meminta bantuan pria tua tersebut. Sang pria tua juga tidak menemukan mereka.

Arjuna benar-benar bingung.

Bagaimana bisa dua orang dewasa menghilang begitu saja?

Malam sebelum ujian nasional.

"Tante Buana!"

Suara jelas Disa terdengar dari luar pintu.

"Plak!"

Arjuna meletakkan buku yang ada di tangannya, lalu bergegas keluar.

"Tante Buana, ke mana saja kamu dan Fiona akhir-akhir ini? Aku dan tuanku tidak bisa menemukan kalian. Benar-benar mengkhawatirkan."

Disa begitu gembira hingga hampir menangis.

Melihat Buana, Arjuna diam-diam menghela napas lega. Dia tanpa sadar melihat ke belakang Buana. Tidak ada keberadaan Fiona di belakang Buana.

"Tante Buana, di mana Fiona?" Arjuna masih khawatir ketika dia tidak melihat Fiona.

Aneh sekali, dua orang dewasa menghilang begitu saja selama beberapa hari.

"Fiona ...."

"Hei, hei, hei!" Dis
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 902

    Pangeran Maruta masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia tiba-tiba mengangkat tinjunya di depan Arjuna, lalu melepaskan tiga jari di depan dan belakang tinjunya.Melepaskan satu jari dan meneriakkan sebuah kalimat."Satu pasti kena, dua wanita, tiga dolar!"Setelah berteriak, dia menatap Arjuna yang artinya giliranmu.Arjuna kembali tak bisa berkata-kata. Dikepung lebih dari seribu tentara tidaklah penting. Terancam mati tidaklah penting.Yang penting adalah ....Arjuna juga mengangkat tinjunya, bergerak di depan Pangeran Maruta, lalu mengulurkan jarinya."Empat musim, lima jari, enam lancar."Para garda depan ibu kota yang mengelilingi Arjuna dan Pangeran Maruta pun bingung.Bahkan pemimpin mereka, Rendra, melihat sekeliling. Dia curiga bahwa ini semacam kode rahasia antara Arjuna dan Pangeran Maruta."Benar semua, benar semua!"Pangeran Maruta memeluk Arjuna dengan gembira. "Kamu menebak semuanya dengan benar! Kamu benar-benar menantuku yang baik! Kamu masih hidup, masih hid

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 901

    "Bang!"Tangan Rendra yang memegang Miko tiba-tiba mengendur.Miko, yang jatuh tertelungkup, berteriak, "Aduh, aduh, aduh". Melihat sepasang kaki di depannya, ia ingin meraihnya untuk membantu berdiri.Akibatnya, begitu dia menyentuh kaki itu, kaki tersebut sengaja terangkat, kemudian menendangnya hingga dia telungkup lagi."Menteri Miko, sekarang siang bolong dan Ahli Ritual sedang melakukan ritual, hantu mana yang berani keluar?"Fajar, Menteri Pekerjaan, yang menendang Miko. Fajar juga seorang penyanjung. Sebelum Miko mengkhianati Arga, Yudha sangat mementingkan Fajar. Alhasil, begitu Miko datang, Fajar bukanlah tandingan Miko.Kali ini, Fajar memiliki kontribusi terbesar dalam menjebak Arjuna di Kota Harmonika. Namun, karena Gedung Khazanah Rasa tidak sepenuhnya membunuh Arjuna, Miko membesar-besarkan situasi. Fajar tidak hanya tidak menerima hadiah dari Yudha, tetapi malah ditegur keras."Yang Mulia Fajar benar. Siang bolong begini, dengan kekuatan magis ahli ritual pun tak mampu

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 900

    Arjuna berjalan keluar dari aula roh, menuju altar.Masih ada orang yang sedang melakukan ritual.Selain itu, orang di altar itu berpakaian lebih mewah daripada pemimpin ritual di aula roh, peralatannya tampak lebih mengesankan.Wow.Arjuna tak kuasa menahan diri untuk tidak memuji.Yudha mengerahkan banyak usaha untuk pemakamannya.Ruang terbuka di bawah altar dipenuhi para pejabat sipil dan pejabat militer yang berlutut.Salju mulai turun lagi.Dalam sekali lihat, Arjuna langsung mendapati Pangeran Maruta yang berdiri di depan para pejabat.Pangeran Maruta tidak lagi mabuk.Rambutnya yang semula hanya separuh putih kini telah memutih seluruhnya, wajahnya dipenuhi duka.Menantu laki-lakinya telah tiada. Dia juga kehilangan dua putrinya dalam kebakaran beberapa hari yang lalu.Ini benar-benar 'orang tua menyaksikan anak muda meninggal lebih dulu'.Arjuna yang melihatnya merasa tidak tega.Walaupun ayah mertuanya itu seorang pecandu alkohol dan tidak dapat diandalkan, dia sangat baik pa

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 899

    "Hari kedelapan, besok adalah hari terakhir. Tuan, orang-orang di luar telah memarahimu selama delapan hari. Temperamenmu baik, dapat menahannya, tapi aku tidak dapat menahannya."Disa merasa kesal. Tinjunya telah gatal selama berhari-hari, tetapi Arjuna meminta Ayumi untuk mengawasinya, jadi dia hanya bisa merajuk di rumah."Pelankan suaramu, Eka baru saja tertidur."Arjuna membaringkan Eka, yang akhirnya tertidur, di kasur. Kemudian dia berjalan ke dekat jendela, mendengarkan omelan di luar.Yudha sengaja membiarkan orang-orang Kota Harmonika memarahi Arjuna untuk merusak reputasi Arjuna.Arjuna mendengarkan orang-orang Kota Harmonika memarahinya untuk melumpuhkan Yudha dan yang lainnya. Makin kasar dan makin lama mereka memaki, Yudha dan yang lainnya akan mengendurkan kewaspadaan mereka dan percaya bahwa Arjuna sudah benar-benar mati.Tatapan Arjuna menjadi dingin."Besok aku sudah bisa 'dikubur'."Besok.Semuanya akan kembali seperti semula.Tidak.Lebih tepatnya, besok dia akan re

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 898

    "Api di halaman hari ini sangat besar, kita mengepungnya dari segala penjuru. Jangankan orang mati, bahkan seekor semut pun tidak bisa keluar dari halaman. Memangnya Arjuna menguasai teknik teleportasi, kemudian keluar dari bawah tanah?""Hmph!"Menteri Ritus Miko, yang berdiri di samping dengan patuh, tiba-tiba tak bisa menahan tawa. Ketika Yudha dan Kemil menatapnya, dia buru-buru menjelaskan."Kurasa Arjuna menguasai teknik teleportasi dan melewati bawah tanah sekalipun akan terbakar. Saat ini, dia mungkin sudah menjadi tikus panggang."Miko telah menyanjung begitu banyak kali, akhirnya kali ini dia menyanjung dengan tepat.Mendengar kata-kata Miko, suasana hati Yudha langsung cerah.Ya, apinya begitu besar. Seandainya Arjuna memiliki kemampuan untuk pergi lewat bawah tanah, dia pasti sudah terpanggang."Pergilah."Yudha, yang sedang dalam suasana hati baik, mengangkat dan melambaikan tangan. Dia berkata kepada Miko. "Pemakaman nasional Perdana Menteri Kiri tidak boleh dihentikan. U

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 897

    Arjuna tidak sempat mendapat jawaban dari Amara.Sesuatu mendarat di telapak tangan Arjuna.Liontin giok di tangan Amara yang jatuh ke telapak tangan Arjuna."Amara, Amara!"Tak peduli bagaimana Arjuna memanggil, wanita cantik di dalam pelukannya itu tak lagi merespons.Dia memejamkan mata, sudut mulutnya sedikit terangkat.Seperti putri yang tertidur dalam mimpi indah dalam buku dongeng."Nona!"Sera bergegas masuk sambil menangis. Dia berlutut di samping Arjuna sambil bergumam, "Kamu bersumpah akan membunuh semua pria di dunia sejak kecil, tapi pada akhirnya kamu mati demi seorang pria."Dari mulut Sera, Arjuna perlahan memahami bahwa Istana Kebebasan adalah organisasi yang khusus mencelakai laki-laki.Arjuna ingin menangkap Sera untuk diinterogasi, tetapi Sera bunuh diri dengan menenggak racun terlebih dahulu.Saat menguburkan Amara, Arjuna tiba-tiba teringat sesuatu."Pedang Kuning?" Arjuna menoleh, kemudian dia bertanya pada Dewata Pedang Kuning yang berdiri di sampingnya. "Kamu t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status