Share

Bab 372

Auteur: Abimana
Orang-orang di sana tidak lagi mengenal konsep pelajar, petani, pengrajin dan pedagang. Semua orang setara. Apa pun yang kamu lakukan, selama kamu menghasilkan uang dengan kemampuanmu sendiri, orang lain akan menghormatimu.

Kalau orang lain mendengarnya, pasti mereka akan menertawakan Arjuna bermimpi karena mabuk.

Namun, Tamael berbeda.

Dia percaya pada Arjuna, karena dia telah mengenal Arjuna sebelum bekerja sama dengan Arjuna.

Seorang bajingan bodoh dan malas jatuh ke jurang, kemudian setelah siuman menjadi orang yang berbeda. Arjuna tidak hanya sangat pintar, tetapi juga mengetahui banyak hal yang tidak mereka ketahui.

Tamael tidak percaya adanya hantu atau dewa, dia juga tidak percaya adanya dewa gunung.

Satu-satunya hal yang dapat menjelaskan perubahan Arjuna adalah, dia bukan lagi Arjuna yang dulu.

Kemudian, Arjuna memberi tahu Tamael bahwa dia akan mengikuti ujian kekaisaran.

Tamael sepenuhnya mendukung Arjuna. Dia tidak hanya sering mengirim buku dan peralatan menulis kepada Ar
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 597

    Di bawah tatapan para pejabat yang terkejut.Kotak demi kotak berisi perak dibawa dari luar ke petugas pos Kabupaten Madaska.Tidak muat di aula utama stasiun pos, jadi harus diletakkan di halaman luar."Arjuna!" Daksana berkata, "Ini adalah biaya pengalihan teknik bebek panggang tahun ini, serta uang untuk pesanan leher bebek, kaki bebek, dan lain-lain bulan ini.""Total lima juta lima puluh ribu tael perak. Minta orang-orangmu untuk menghitungnya.""Aku merasa sangat beruntung bisa berbisnis denganmu. Sebagai ungkapan terima kasih, aku akan menyumbangkan lima juta ekor bebek berikutnya ke Kabupaten Madaska tanpa memungut biaya sepeser pun."Mulut para pejabat ternganga terkejut.Lima juta lima puluh ribu tael, ditambah lima juta ekor bebek sebagai hadiah.Arjuna tidak membual sebelumnya. Bantuan bencana sungguh tidak memerlukan biaya apa pun dan bahkan dapat menghasilkan uang.Dan itu bukan hanya sedikit uang, tetapi sangat banyak.Dan ini bukan kesepakatan satu kali, melainkan kesep

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 596

    "Ayah, keluarlah." Kemal menggerakkan tubuhnya mengikuti Yudha, terus menghadap Yudha.Yudha memelotot, tidak ingin meladeni Kemal. Ketika dia melewati Kemal, dia tiba-tiba berhenti.Hidungnya mengendus beberapa kali, lalu dia menatap Kemal. "Apa yang kamu pegang?""Tidak ada." Kemal menggelengkan kepalanya berulang kali. "Tidak ada apa-apa di tanganku."Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, dia ditarik oleh Yudha saat bersembunyi di belakang."Kak, kamu ...."Kemil menunjuk tangan Kemal dengan kaget.Kemal memegang sepotong bebek matang.Bebek panggang berwarna merah zamrud, berminyak dan menarik, dengan daging empuk dan aroma harum.Waktu memasaknya tepat, kulitnya yang renyah membungkus daging yang empuk, membuat orang ingin menggigitnya hanya dengan melihatnya."Aku ... aku melihat banyak orang tergoda, jadi aku membawanya kembali untuk melihat apakah Arjuna menaruh sesuatu pada bebek ini.""Sekalipun ada sesuatu, Kakak tidak boleh membawanya kembali. Apakah Kakak tidak tahu bahw

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 595

    Para pejabat yang takut-takut itu segera menutup mata mereka, takut melihat kejadian mengerikan saat pintu terbuka.Para pejabat pemberani itu diam-diam berdiri berjinjit dan menjulurkan leher untuk melihat, bertanya-tanya apakah tubuh Arjuna masih utuh."Ah?!"Ketika mereka melihat orang itu keluar, semua orang tercengang."Arjuna, aku minta maaf atas apa yang telah kulakukan padamu tadi." Tama meletakkan satu tangan di bahu Arjuna, lalu menyeka mulutnya yang berminyak dengan tangan yang lain. "Pantas saja Marsekal menyukaimu, kamu memang punya kemampuan!"Dia begitu gembira sehingga sambil memuji Arjuna, Tama juga menepuk punggung Arjuna.Tama begitu kuat hingga dia menepuk punggung Arjuna dengan keras.Arjuna tidak bisa mengatakan apa-apa. Untungnya dia bukan orang biasa, kalau tidak Tama pasti sudah membuatnya muntah darah kalau dipukuli seperti itu.Apa yang terjadi?Para pejabat saling berpandangan.Bukankah tadi Tama mengatakan bahwa dia harus membunuh Arjuna? Kenapa begitu mere

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 594

    "Inspektur Arjuna, bukankah kamu baru saja berbisnis dengan Negara Tanawara? Cepat berikan lima ratus ribu tael perak kepada Kapten Tama. Para prajurit tidak bisa hidup tanpa daging," desak Kemil Tama dengan cepat.Dia telah menyuap seseorang dari Toko Dagang Tanawara.Dia mengetahui bahwa meskipun kesepakatan awal telah dicapai, uangnya belum dikembalikan. Arjuna tidak akan bisa mendapatkan lima ratus ribu tael perak."Berikan aku perak, maka aku akan segera kembali ke Pasukan Serigala. Marsekal dan para prajurit sedang menungguku kembali.""Mengingat kamu dan Marsekal sudah saling kenal, aku tidak akan meneruskan tanggung jawabmu kepada Paduka Kaisar," kata Tama."Uang ya ....""Inspektur Arjuna, kenapa kamu berlama-lama? Kapten Tama sedang terburu-buru untuk kembali ke Pasukan Serigala," desak Kemil kepada Arjuna.Yudha tetap diam.Akan tetapi, setelah Kemil mendesaknya, tatapan Yudha menjadi tajam.Arjuna.'Kamu cukup pintar, tapi sayang sekali kamu bertemu Arga dulu. Kamu kurang b

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 593

    "Paduka Kaisar, kami para prajurit Pasukan Serigala bertempur sengit dengan orang-orang Suku Tawari di Perbatasan Utara, tetapi kenapa istana begitu pelit malah menahan jatah kami? Hanya ada nasi di kamp, tidak ada daging.""Tanpa daging, para prajurit tidak akan kenyang. Bagaimana kami bisa melawan Suku Tawari yang lebih tinggi dari kami?"Seorang jenderal berbadan kekar dan berkulit gelap menyatakan tujuan kunjungannya.Pria ini bernama Tama. Dia adalah tangan kanan Danis sekaligus kapten kavaleri Pasukan Serigala. Dia terkenal akan sifat pemarahnya.Karena dia mempunyai sifat pemarah, dia tidak pernah banyak bicara dengan orang lain dan hanya menggunakan tinjunya ketika dia tidak bisa memenangkan suatu argumen. Banyak pegawai negeri di pengadilan takut padanya.Karena alasan inilah Danis mengirimnya datang untuk meminta makanan dan daging."Apakah benar ada hal seperti itu?" Dewi menoleh lalu bertanya kepada Menteri Perang. "Jana, ini adalah kelalaian tugasmu. Sekarang aku perintahk

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 592

    "Aneh sekali, dua pria dewasa terus berada di ruangan yang sama. Siapa tahu mereka akan melakukan hal-hal menjijikkan seperti apa."Ketika Kemal kembali ke kamar Yudha, dia mulai bergumam. Orang jahat memang tidak bisa mengatakan sesuatu yang baik."Jangan bicara omong kosong seperti itu, katakan sesuatu yang berguna," kata Yudha dengan marah."Kata-kata berguna apa yang bisa dibahas dari dua orang menjijikkan yang sefrekuensi?" Kemal tampak tidak puas setelah dimarahi."Enyahlah!"Yudha mengusir Kemal."Ayah, jangan marah-marah dan membuat dirimu sakit," ucap Kemil segera.Yudha menatap Kemil dengan tenang selama beberapa detik sebelum berbicara, "Kemil, apakah mereka benar-benar hanya makan, minum, dan bersenang-senang seperti yang dikatakan Kemal?""Ya." Kemil mengangguk. "Ayah, pada dasarnya begitulah. Tapi selama ini, Daksana mengatakan beberapa kali bahwa bebek buatan Arjuna lezat, sangat nyaman berbisnis dengannya.""Entah apa yang Arjuna gunakan untuk membuat bebek yang sangat

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 591

    "Paduka Kaisar, aku salah. Aku tidak tahu bahwa Inspektur Arjuna dan yang lainnya sedang membicarakan bisnis.""Aku bergegas masuk karena khawatir akan keselamatan Paduka Kaisar.""Paduka Kaisar, aku salah. Aku pantas mati."Jangan tertipu oleh suara Kemal yang memekakkan telinga.Dia hanya asal bicara, karena dia berlutut di arah yang salah dan wajahnya tidak menghadap Dewi.Dewi tentu tahu apa yang dipikirkan Kemal.Dia melengkungkan bibirnya, memperlihatkan sedikit seringai."Bukan aku yang diganggu, tapi Tuan Negara Tanawara. Kalau Tuan Negara Tanawara memaafkanmu, aku juga akan memaafkanmu."Daksana tersenyum lalu berkata, "Tidak perlu meminta maaf padaku."Yudha kemudian menyanjung, "Tuan Negara Tanawara memang orang yang murah hati. Tidak heran bisa menjadikan Toko Dagang Tanawara yang terbaik di dunia.""Berhentilah menyanjung. Aku tidak akan termakan cara itu." Daksana tiba-tiba berubah sinis. Dia sama sekali tidak menghargai Yudha.Wajah Yudha menjadi pucat, dia tampak sediki

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 590

    "Ada apa dengan kalian? Membunuh orang tanpa bertanya terlebih dahulu.""Bung Arjuna sedang membicarakan bisnis dengan kami. Pengkhianat apanya?"Para tamu berdiri di depan Arjuna, mencegah Pasukan Garda Ibu Kotanya Rendra lewat."Rendra, siapa pun yang mencoba menghentikan kita adalah pengkhianat dan harus dibunuh tanpa ampun!" Raungan Yudha terdengar dari belakang."Pengkhianat, kalau kalian menyentuh kami, tunggu saja perang antara negara kita!" Seorang pria paruh baya dengan pakaian indah melangkah maju, kemudian berdiri di depan Rendra."Perang antara negara kita? Hahaha!" Kemal tertawa terbahak-bahak. "Dasar pedagang rendahan, kamu sungguh suka berkoar-koar! Pikiranmu benar-benar liar!"Kemal tahu bahwa orang-orang yang diundang Arjuna ke perjamuan adalah pengusaha.Arjuna adalah seorang pengusaha dari daerah kecil yang miskin. Orang-orang yang diundangnya pasti pengusaha-pengusaha yang statusnya setara dengannya."Toko Dagang Tanawara kami memang tidak begitu terkenal di Brataja

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 589

    "Bukan, mereka kembali untuk membunuh bebek-bebek," kata Kemil."Dasar bodoh! Apalah arti beberapa sen itu?" Kemal mengutuk.Yudha memelototi Kemal. Beberapa sen tidak ada artinya di tangan orang-orang biasa."Di mana para penjaga? Suruh mereka untuk bawa Arjuna kemari!""Ayah!" Kemil segera menjawab, "Aku sudah memberi perintah, tapi Paduka Kaisar ada di dalam. Ratna bersama puluhan pengawal istana, serta Galang juga menghalangi jalan kami dengan nyawanya, jadi orang-orang kami tidak dapat masuk.""Kalau begitu aku akan pergi sendiri." Yudha mengibas lengan bajunya, kemudian berjalan keluar.Hanya seorang kaisar kecil, Yudha saja dapat memasuki kamar tidurnya sesuka hati. Apakah mustahil baginya untuk menangkap kekasih kaisar?"Minum, minum, ayo minum!""Semuanya minum!""Benar, harus minum sepuasnya!"Begitu Yudha turun dari kereta, dia mendengar suara-suara bersemangat yang mendesak orang-orang untuk minum.Pada saat ini, penginapan penuh dengan tamu-tamu, meja-meja dipenuhi dengan

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status