Share

Bab 627

Penulis: Abimana
Arjuna tersenyum bodoh lagi. "Tentu saja Paduka Kaisar."

Dewi memelotot. "Masih melawan!"

Arjuna mengangkat bahu sebagai tanda bahwa dia tidak berani lagi.

Tama tidak dapat menahan rasa merindingnya ketika menyaksikan interaksi kecil antara Arjuna dan Dewi.

Mereka tidak seperti atasan dan bawahan, tetapi lebih mirip ....

Berhenti, berhenti! Tama tidak berani meneruskan pikirannya.

Pria dan pria.

Aish!

Tama menatap Arjuna dengan sedikit menyesal.

Sepertinya Arjuna menjadi simpanan kaisar bukan karena terpaksa, tetapi atas kemauannya sendiri.

Kenapa pria yang begitu hebat memiliki kelainan seperti itu?

Padahal Tama ingin menikahkan adiknya dengan Arjuna. Sayang sekali.

Waktu mendesak, jadi Arjuna kembali serius. Dia mengucapkan beberapa patah kata, kemudian segera pergi ke Departemen Pakaian Istana untuk mengatur pekerjaan.

Dia sibuk hingga dini hari. Ketika enam ratusan mesin jahit bekerja, dia baru merasa lega.

Enam ratusan mesin jahit bekerja bersamaan. Pemandangan ini mengejutkan Dew
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 633

    "Tapi kita tidak bisa hanya duduk diam, menunggu kematian!" Intan merasa cemas.Begitu Arjuna meninggalkan istana kemarin, Dewi memanggil ayah dan kakaknya Intan.Dewi memberikan perintah rahasia kepada Ardian dan Galang. Jika dua ratus ribu pakaian tidak dapat dibuat tepat waktu, mereka harus secara diam-diam mengawal keluarga Arjuna keluar dari ibu kota, sekalipun mengorbankan nyawa mereka.Mata besar Intan yang berkaca-kaca menatap sekilas ke arah Arjuna. Meski hanya sekilas, ia meninggalkan ribuan untaian perasaan.Jauh di lubuk hatinya, dia sangat tidak rela membiarkan Arjuna meninggalkan ibu kota.Intan tidak sering dimiliki oleh pria itu, hanya tiga kali.Akan tetapi, tiga kali saja sudah cukup baginya untuk jatuh cinta pada Arjuna.Dia tidak suka melakukan hal itu di ranjang, jadi jejak-jejak percintaannya dengan Arjuna memenuhi setiap sudut haremnya.Kursi malas, lantai, meja rias, jendela ....Jejak dirinya dan Arjuna ada di mana-mana.Sulit dibayangkan apakah dia mampu berta

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 632

    "Tabib Wira ... datang pun ... tidak ada gunanya ...."Sampai meninggal pun, Fitri masih menatap Arjuna.Sebagai manusia modern, meskipun Arjuna tidak percaya akan hantu dan dewa, dia tetap merasa ngeri saat ditatap oleh orang yang sudah meninggal."Apakah dia sakit jiwa? Kenapa dia terus mengatakan bahwa aku membunuh anaknya?""Mungkin ...." Dewi merenung sejenak. "Karena Hardi."Hardi, putra Fitri, lahir dari Fitri dan seorang pelayan laki-laki di kediaman Arga.Artinya, dia adalah anak pembantu keluarganya Arga.Arga tidak memiliki anak laki-laki, jadi dia menganggap Hardi sebagai putranya. Hardi juga sangat pekerja keras. Dia lebih pandai daripada orang biasa dalam puisi, catur, dan lagu sejak kecil. Dia lulus ujian kekaisaran dan menjadi sarjana tingkat awal pada usia lima belas tahun.Namun saat berusia enam belas tahun, dia tiba-tiba kecanduan alkohol dan wanita. Setelah Arga memberinya pelajaran, dia bertobat. Namun, prestasi akademisnya menurun sejak saat itu.Arga kembali dar

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 631

    Arjuna merasakan firasat buruk.Jika seseorang meracuni orang dan mudah tertangkap, artinya dia melakukannya dengan tekad bulat tanpa menyisakan jalan mundur. Orang seperti itu lebih sulit dihadapi."Pengawas Wanita Istana, Fitri.""Dia lagi!" Dewi kesal. "Kenapa aku bisa melupakannya?!"Setelah melakukan penyelidikan, Arjuna mengetahui siapa Fitri ini.Dia adalah pengasuh yang meracuni Arga, lalu berpihak pada Yudha.Setelah kematian Arga, Yudha meminta Joko untuk mengatur Fitri masuk ke istana dan menjabat sebagai Pengawas Wanita Istana di Departemen Pakaian Istana. Meskipun jabatannya tidak tinggi, posisinya sangat menguntungkan.Setiap pedagang harus membayar untuk bahan yang mereka pasok. Jika mereka tidak membayar atau membayar terlalu sedikit, bahan-bahan tersebut akan ditolak dengan alasan kualitas buruk.Jabatan itu tidak tinggi. Selain itu, bahan-bahan untuk membuat mantel bulu kali ini tidak perlu melewati gudang bahan. Ditambah lagi Dewi akhir-akhir ini sibuk, jadi dia melu

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 630

    "Paduka Kaisar!" Begitu melihat Dewi di istana, Arjuna segera melaporkan Ratna kepadanya. "Panglima Ratna mendambakanku, ingin mencabuliku di kereta.""Si ... siapa yang ingin mencabulimu? Jangan memandang tinggi dirimu sendiri." Perkataan Arjuna membuat Ratna panik."Masih mengelak? Kalau aku tidak memanggilmu tadi, kamu sudah mau menyentuhku.""Aku tidak bermaksud menyentuhmu. Aku ...." Wajah Ratna seperti tomat. "Aku hanya merasa pengap di kereta, ingin menyingkirkan tirai.""Sudahlah, kamu memang ingin menyentuhku." Arjuna tidak ingin membiarkan Ratna lolos begitu saja.Pagi-pagi, dia bahkan belum sempat berganti pakaian atau mencuci muka, Ratna sudah menggendongnya ke kereta. Memangnya Arjuna tidak punya rasa malu?"Kamu terus menatap dadaku sejak naik ke kereta. Kalau kamu ingin menikah denganku, katakan saja. Aku bisa meminta Paduka Kaisar mengatur pernikahan untuk kita. Kamu tidak perlu menggunakan trik seperti itu.""Ratna, kalau begitu kamu salah. Kemarin aku bilang akan meni

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 629

    "Kembali! Dasar anak yang gagal membantu, malah bikin kacau!" marah Yudha."Ayah memberiku racun, bukankah untuk meracuni Arjuna?" tanya Kemal dengan polos."Kak, racun sudah pernah digunakan sekali, tidak akan mempan lagi. Kalau Arjuna sebodoh itu, kepalanya pasti sudah dipenggal oleh Ayah sejak lama," jelas Kemil."Kalau begitu katakan, kalau bukan untuk meracuni orang, apakah Ayah memberiku racun untuk memberikannya kepada seseorang?" tanya Kemal dengan ketus.Begitu Kemil berbicara, ekspresi muram Yudha segera membaik. Kemal yang melihatnya merasa sangat tidak senang. Jelas-jelas dia anak pertama, tetapi Kemil selalu merebut perhatian darinya."Kak, apa yang kamu katakan mungkin benar. Ayah ingin kamu memberikannya kepada seseorang.""Hm, untuk diberikan kepada seseorang." Yudha mengangguk."Dasar bodoh!" Yudha menendang Kemal. "Kenapa kamu masih diam? Cepat antar!"...Arjuna baru saja bangun, dia belum berganti pakaian atau mencuci mukanya."Bam!"Pintu kamar tidur didorong terbu

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 628

    "Memang ....""Hmph!"Terdengar suara tawa dari samping.Arjuna dan Dewi menoleh ke arah suara tawa tersebut secara bersamaan.Ratna berkata dengan canggung. "Aku tidak tertawa, aku tidak tertawa. Sesuatu masuk ke hidungku sehingga aku bersin. Kalian lanjut saja.""Tidak, tidak." Arjuna tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. "Sudah larut malam, Paduka Kaisar. Sebaiknya kamu cepat istirahat. Semalam aku tidak pulang, Disa dan yang lain pasti mengkhawatirkanku. Aku kembali dulu.""Aish, setelah mengusirnya, sekarang merasa tak rela, 'kan?"Ratna berkata sambil menatap Dewi yang terus memandang punggung Arjuna."Bicara lagi, maka aku akan menikahkanmu dengannya."Ratna tidak menyangka bahwa Dewi akan membalasnya seperti ini. "Jangan, jangan, jangan. Lebih baik aku tetap di sisi Paduka Kaisar."Malam itu, Ratna yang jarang bermimpi pun bermimpi.Mimpi itu ....Setelah bangun, Ratna merasa malu untuk waktu yang lama, seluruh tubuhnya terasa panas. Dia pergi ke halaman untuk berlatih ped

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status