Share

Bab 664

Author: Abimana
"Yang Mulia jahat!" Mentari yang tersipu pun menghentakkan kakinya. "Aku datang untuk mengingatkan Yang Mulia harus menepati janji. Besok jangan lupa kemari."

Setelah berkata demikian, Mentari berbalik, kemudian berlari cepat ke Kebun Murbei.

Begitu kereta Arjuna melaju pergi ....

Sosok cantik itu keluar dari balik pohon teh.

Pandangan gadis itu mengikuti kereta yang melaju pergi.

Tangannya diletakkan di dada sebelah kirinya.

Deg, deg, deg.

Jantungnya serasa mau keluar.

Mata Mentari yang besar penuh dengan rasa sayang, wajahnya memerah karena malu.

Ini ... yang ibu maksud dengan 'hati sudah dimiliki' ya?

Perasaan ini sungguh luar biasa.

Namun ....

Wajah merona itu tiba-tiba mengerut.

Waktu berlalu begitu lambat, dia sudah mulai merindukan Arjuna.

Merindukan ciuman Arjuna, merindukan ....

Ya ampun!

Mentari menggelengkan kepalanya, memarahi dirinya sendiri karena pikirannya liar.

Dia menangkupkan kedua tangannya, lalu berdoa ke arah langit.

Dia berdoa agar malam esok segera tiba.

Mungkin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 673

    "Kalau aku memberitahumu, bisakah reaksimu begitu natural?" sahut Arjuna sambil tertawa."Benar sekali!" Disa juga menimpali sambil tersenyum. "Kalau tidak natural, bagaimana mungkin Kemil dan yang lainnya percaya?""Mereka memang sudah percaya, tapi tahukah kalian bagaimana kehidupanku akhir-akhir ini?" Tamael sangat kesal.Dia hendak menggantungkan granat buatan sendiri yang terbuat dari sisa kaleng anggur di tubuh sendiri, kemudian mati bersama Kemil."Kak Tamael, bukankah aku juga tidak diberi tahu? Jangan marah lagi, tidak baik untuk kesehatan." Gita menghibur Tamael."Meskipun kamu juga tidak tahu, setidaknya kamu mengetahuinya sebelum aku. Aku adalah orang terakhir yang mengetahuinya."Tamael merasa sangat sedih. Dia telah lama menjadi teman Arjuna, sekarang mereka seperti keluarga, tetapi dia baru mengetahuinya sekarang.Sedih sekali."Karena kamu adalah orang terakhir yang tahu, Kemil dan yang lainnya barulah kewalahan."Setelah mendengarkan analisis Gita, Tamael merasa lega.

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 672

    Para kasim dan pelayan di Aula Harmoni Tertinggi membalikkan badan, tidak berani melihat.Wajah Dewi tampak sedikit canggung.Wajah Gita juga merah. Pada saat yang sama, dia juga merasa iri. Hanya ketika suami menghormati dan mencintai istrinya, istri baru berani melakukan hal seperti itu."Muach, muach!"Di Aula Harmoni Tertinggi, terdengar ciuman Disa yang keras."Cukup! Kalau mau cium, nanti setelah kalian pulang baru lanjutkan!" ucap Dewi, menghentikan.Disa melepaskan Arjuna, kemudian menjulurkan lidahnya untuk memprotes.Dewi memelototi Disa, sontak Disa menundukkan kepalanya dengan patuh.Disa takut pada Dewi sejak kecil."Apakah kamu membawa semua barang yang Yang Mulia Arjuna minta?" tanya Dewi dengan nada datar."Ya.""Tidak ada yang menguntitmu, 'kan?""Tentu saja tidak. Ingin menguntitku? Memangnya mau mati?" Ekspresi Disa tampak penuh percaya diri.Dia tidak menyombongkan diri, tetapi benar-benar memiliki kemampuan.Dia adalah pemanah yang hebat dan memiliki granat yang di

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 671

    "Jelas-jelas aku yang mengusulkan 0,9 sen itu, kenapa jadi kamu?""Kamu datang!"Melihat Arjuna, Dewi diam-diam menghela napas lega. Dia sudah tidak tahu bagaimana menghibur Gita."Yang Mulia!" Melihat Arjuna, Gita lebih malu lagi. "Anda tidak perlu membelaku."Apa bedanya satu sen dengan 0,9 sen?Ketika pertama kali kepikiran cara ini, dia masih bangga dan puas diri selama berhari-hari. Dia mengira dirinya akan menjadi asisten Arjuna yang paling kuat.Tak disangka idenya malah menyeret Arjuna ke dalam situasi ini dan membiarkan Kemil menang lebih awal.Dia telah mendengar banyak pejabat menertawakan Arjuna. Menertawakannya tidak berguna dan hanya bisa mengandalkan wanita. Gila!"Aku tidak membelamu. Aku memang menyetujui ide ini. Masih ada sembilan hari sebelum sebulan, kamu sudah mulai menangis sekarang. Apakah kamu ingin aku cepat kalah?" tanya Arjuna dengan marah.Marahnya Arjuna tidak membuat Gita merasa takut, melainkan terharu.Gita tahu bahwa Arjuna marah untuk meringankan rasa

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 670

    Tamael dan pamannya Kemil bertengkar soal pembelian minyak mentah selama setengah bulan, akhirnya Tamael kalah.Meskipun pertarungan berlangsung selama setengah bulan, Tamael tidak membeli minyak sedikit pun karena berapa pun harga yang dia tawarkan, pihak lawan selalu menawar dua kali lipat."Bagus!" Arjuna menghitung uang dari Tamael sambil mengangguk puas."Apa bagusnya?" Tamael menundukkan kepalanya, tampak putus asa."Kenapa tidak? Lihat!" Arjuna menggoyangkan tumpukan uang kertas di tangannya. "Jelas bertambah dua lembar uang kertas sepuluh ribu tael dibandingkan saat tadi keluar."Seorang pedagang minyak dari Negara Tanawara berjanji kepada Tamael akan memberinya sepuluh ribu tael minyak pinus. Kemudian, Kemil menaikkan harganya sehingga pedagang minyak mengembalikan uang kertas itu kepadanya, serta membayar dua kali lipat jumlahnya."Arjuna, sudah begini, berhentilah bercanda dan pikirkan solusi lain." Tamael sangat cemas. Sebelum dia datang menemui Arjuna, dia sudah mencari Gi

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 669

    "Beli saja, beli dalam jumlah banyak.""Tidak boleh beli, Yang Mulia. Kalau kita membelinya, maka kita masuk ke dalam perangkap mereka. Uang yang kita hasilkan dengan susah payah akhirnya akan jatuh ke kantong mereka." Gita mengernyit. Bagaimana mungkin Arjuna tidak tahu?"Aku tidak memintamu untuk membelinya dari Kemil. Para pedagang minyak di Bratajaya tidak berani menjualnya kepada kita, bagaimana dengan minyak dari Negara Tanawara dan Negara Solmora? Meskipun harus melalui Keluarga Hidayat untuk masuk ke negara kita, selama kami menawarkan harga yang tinggi, para pedagang di Negara Tanawara dan Negara Solmora pasti bersedia mengambil risiko."Setelah mengatakan itu, Arjuna memerintahkan Tamael untuk membelinya, serta mengirim Galang untuk pergi bersamanya."Yang Mulia, biarkan Tamael pergi saja. Kenapa kamu menyuruh Yang Mulia Galang juga? Sasarannya terlalu banyak. Kemil pasti akan mengetahuinya," ujar Gita."Memang sengaja, kalau tidak, bagaimana Kemil akan menyadari tindak-tandu

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 668

    Api pada Miko akhirnya padam, tetapi dia mengalami luka bakar parah sehingga tidak dapat menghadiri pengadilan selama tiga hingga lima bulan."Kemil, ide apa yang kamu dapatkan?"Yudha tidak peduli dengan Miko yang terbakar, dia dengan tidak sabar bertanya pada Kemil.Kemil menunjuk ke arah lampu minyak.Yudha tertegun. "Lampu minyak?""Oh!" Kemal berlari keluar dari pojokan, lalu dengan cari perhatian berkata, "Kemil, apakah kamu ingin membakar Toko Pakaian Alsava? Kalau begitu tenang saja ...."Kemal menepuk dadanya seraya berkata dengan percaya diri. "Serahkan kepadaku. Aku akan membakar habis semuanya tanpa ada satu pakaian yang tersisa."Kemal sering melakukan hal semacam ini untuk menggaet wanita cantik.Kemil menggelengkan kepalanya. "Kak, cara yang kamu katakan akan berdampak buruk pada kita. Terlebih lagi, Arjuna pasti akan menggunakan ini sebagai alasan untuk meminta Paduka Kaisar melakukan penyelidikan dulu, baru kemudian kompetisi. Kalau dia benar-benar menemukan sesuatu, i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status