Share

Bab 801

Author: Abimana
Arjuna dan yang lainnya mengikuti kasim Thura pergi ke Istana Pulantara lagi.

"Tunggu!"

Ketika mereka tiba di gerbang istana, Arjuna dan yang lainnya dihentikan. Ini adalah pemeriksaan rutin, senjata tidak diizinkan dibawa ke dalam istana.

Pemeriksaan itu mirip dengan yang dilakukan pada siang hari.

Mereka semua diizinkan lewat. Arjuna dan yang lainnya berjalan sejauh sepuluh meter lebih sebelum dihentikan lagi.

"Dia."

Penjaga itu menunjuk Ayumi. "Tidak boleh masuk."

"Kenapa dia tidak boleh masuk? Atas dasar apa kamu tidak mengizinkannya masuk?" tanya Disa dengan tidak terima.

"Raja punya aturan tidak membawa bawahan, apalagi bawahan yang menguasai ilmu bela diri."

"Ayumi, tunggu kami di luar," ujar Arjuna.

"Baik, Tuan Arjuna."

Ketika Ayumi pergi, dia melirik telapak tangan Arjuna.

Telapak tangannya menghadap ke bawah.

Kali ini, Arjuna dan yang lainnya tidak perlu menunggu. Tidak lama setelah mereka masuk ke ruang perjamuan, Thura pun datang.

"Aku Arjuna, utusan Bratajaya, mewakili Kai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 810

    Hari kedua setelah mereka berhubungan, Arjuna selalu menyuruh Disa meminum sup obat.Dia bilang kegiatan itu paling menguras energi. Orang seperti Disa yang berlatih seni bela diri harus segera mengembalikan energinya. Kalau tidak, akan terluka parah.Ketika meninggalkan ibu kota, Arjuna secara khusus membawa setumpuk ramuan.Disa ... sempat terharu lama."Ah, Arjuna!"Di dalam kereta, ada seekor kucing betina kecil yang marah.Ayumi hanya menoleh ke belakang sekilas, tidak membuat pernyataan apa pun.Dia sudah terbiasa dengan hal itu. Kali ini bukan pertama atau kedua kalinya kedua majikannya bertarung di dalam kereta. Lagi pula tidak peduli seberapa sengit pertarungan di awal, pada akhirnya ...."Ah ....""Cepat ...."Ayumi mengeluarkan dua genggam kapas dari sakunya untuk menyumbat telinganya.Kereta berguncang hebat untuk waktu yang lama sebelum hening.Ayumi menyerahkan dua teko air seperti biasa.Mereka berkeringat begitu banyak, jadi butuh air.Setelah "bertarung", Disa menjadi

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 809

    Selalu ada perpisahan.Ayumi mengangkat cambuk di tangannya, hendak mengemudikan kereta."Ayumi, tunggu sebentar."Nandar menyela, kemudian dia mengeluarkan sebuah pagoda. Pagoda ini berbeda dari yang pernah dilihat Arjuna.Pagoda ini bertatahkan emas dan batu giok.Nandar dengan hati-hati meletakkan pagoda itu di telapak tangan Arjuna, "Suamiku, kelak apa pun yang terjadi, selama kamu mengirim pagoda ini ke Negara Pulantara, seluruh Negara Pulantara akan mendukungmu.""Hal sepenting itu seharusnya bersamamu."Arjuna ingin menolak, tetapi Nandar marah. "Suamiku, kalau kamu tidak menerimanya, artinya kamu tidak menginginkan aku dan anak dalam perutku."Arjuna merasa bahwa semua istrinya memiliki kekurangan yang sama, yaitu keras kepala.Kereta Arjuna telah menempuh perjalanan jauh, tetapi Nandar masih enggan untuk pergi. Dia berdiri di tempat sambil melambaikan tangannya."Suamiku, jangan lupa bahwa kamu memiliki keluarga lain di Negara Pulantara. Di sini ada anakmu dan rakyatmu."Kata-

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 808

    Ada kunang-kunang di Negara Pulantara pada musim ini.Lampu kunang-kunang menerangi seluruh kamar pengantin.Wangi bunga memenuhi ruangan, tirai pun berkibar.Para pelayan pun pergi dari ambang pintu. Nandar berjalan menuju Arjuna tanpa alas kaki selangkah demi selangkah.Saat Arjuna masih linglung, Nandar telah menghampirinya, dengan lembut memegang tangannya, lalu membuka bibir merahnya. "Suamiku, malam pertama sangat penting, jangan sia-siakan waktu yang menyenangkan ini.""Baiklah."Saat ini, tidak peduli siapa orangnya pasti akan menanggapi seperti ini.Arjuna membiarkan Nandar menggandengnya.Setelah mandi, sanggul tinggi di kepala Nandar telah dilepas.Rambut hitamnya berkibar tertiup angin, terus mengenai wajah Arjuna.Wangi yang tak terlukiskan melayang ke hidungnya dari rambut yang lembut itu.Arjuna tak dapat menahan diri untuk tidak menarik napas dalam-dalam.Wangi ini menyerbu setiap bagian tubuhnya. Perlahan, Arjuna merasakan panas yang tak dapat dijelaskan di tubuhnya, m

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 807

    Dan semua terjadi begitu saja.Arjuna diseret ke harem oleh sekelompok pelayan, kemudian menggantinya dengan jas pengantin pria khas Negara Pulantara."Hei, gadis-gadis, pelan-pelan." Arjuna berkata dengan tergesa-gesa. "Pernikahan bukanlah lelucon. Aku akan membicarakannya dengan ratu kalian sebelum membuat keputusan menikah."Para pelayan telah berhenti, tetapi Disa mengambil jas pengantin pria dari para pelayan, kemudian langsung memakaikannya pada Arjuna."Bicara apa lagi? Jangan terlalu banyak berpikir. Ratu Nandar sangat lembut dan cantik. Kamu pasti tidak akan rugi kalau menikahinya. Cepat pakai, cepat pakai."Disa tidak bisa mengatasinya sendiri, jadi dia menarik Ayumi.Kedua wanita garang ini bekerja sama, Arjuna tidak punya pilihan selain memakainya.Disa sangat berharap Arjuna segera menikahi Nandar.Nandar cantik dan baik hati, Disa sangat menyukainya. Sebagai ratu Negara Pulantara, Nandar memiliki kekayaan dan pasukan.Meskipun tidak tahu apa gunanya sekarang, Disa merasa

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 806

    Melihat Perdana Menteri berlutut, para menteri lainnya pun berlutut."Ratu Nandar!""Hidup Ratu!"Hehe.Arjuna yang melihat dari samping sangat senang.Dia menemani Permaisuri kembali hanya untuk membantunya menyelamatkan orang tuanya. Tak disangka Permaisuri langsung menjadi ratu dari Negara Pulantara.Ketika dia menghadapi para menteri Negara Pulantara, auranya benar-benar berbeda dari sebelumnya, seperti seorang ratu.Permaisuri ... sekarang tidak boleh memanggilnya permaisuri lagi, tetapi harus memanggilnya Ratu Nandar.Tiga hari setelah upacara penobatan Ratu Nandar.Sebagai kontributor utama penobatan ratu, kursi Arjuna tentu saja diatur paling dekat dengan ratu.Upacara penobatan berlangsung megah dan khidmat.Petugas upacara agung berdiri di panggung tinggi, mengumumkan dengan lantang. "Upacara penobatan resmi dimulai!""Woo ....""Woo, woo ...."Pria besar yang berdiri di bawah tembok istana meniup terompet."Moo.""Moo.""Moo."Gajah-gajah yang berbaris dalam satu baris menga

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 805

    "Siapa lagi yang ingin menyelamatkan Thura?!""Siapa lagi yang ingin menyelamatkan Thura?!""Siapa lagi yang ingin menyelamatkan Thura?!"Sang permaisuri bertanya tiga kali berturut-turut.Di aula perjamuan besar, tidak ada yang berani bergerak."Siapa pun ... yang berhasil menyelamatkanku, aku akan menjadikannya sebagai perdana menteri di Negara Pulantara yang dihormati banyak orang."Syarat Thura benar-benar cukup menggoda.Namun aula masih sepi, dan tidak ada yang berani bergegas.Begitu mereka maju, mereka akan langsung menjadi mayat hidup di bawah senjata Permaisuri. Jika kehilangan nyawa, apa gunanya menduduki jabatan perdana menteri?"Siapa ....""Dor, dor, dor!"Begitu Thura berbicara, Permaisuri kembali menembak tangan kirinya."Ah ...."Tangan lainnya hancur. Tidak peduli seberapa kuat mental Thura, dia tidak dapat bertahan lagi. Dia berguling-guling di lantai dan melolong kesakitan.Permaisuri mendekati Thura, membungkuk, lalu melihat kedua telapak tangan Thura yang telah me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status