Share

Bab 911

Author: Abimana
"Jangan takut. Katakan apa yang kamu hadapi. Tak peduli siapa yang menghentikanmu ...." Tatapan dingin Dewi tertuju pada Kemil. "Aku akan mengurusnya untukmu."

Jantung Kemil berdebar kencang.

Dia tidak memotong uang untuk hadiah bayi laki-laki, tetapi dia tidak bisa menjamin bahwa bawahannya tidak memotongnya.

Ekspresi Yudha juga tampak buruk.

Dewi tidak pernah berani menanyakan hal-hal seperti itu sebelumnya, tetapi sekarang dia bertanya. Selain itu, sikapnya tegas.

Semua ini karena ....

Yudha melirik Arjuna yang berdiri di posisi yang sama dengannya di sebelah kiri.

Dapat dikatakan bahwa sekarang Arjuna setara dengan Yudha.

Kementerian Personalia selalu menjadi wilayah Arga yang paling setia. Setelah Arga meninggal, Menteri Personalia lebih memilih mengambil cuti sakit daripada beralih ke Yudha.

Mandala, Wakil Menteri Personalia, mendengarkan Yudha, tetapi hanya di permukaan. Begitu Arjuna dipromosikan menjadi perdana menteri kiri, Mandala segera menjaga jarak dari Yudha.

Gading, Men
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Steven Matanga Papak Fania
terlalu banyak syarat.... per hari cuma bisa buka beberapa bab.... tolong di jawab
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 930

    Amira mengibas rambutnya, memutar pinggul, kemudian berjalan mendekat. Tubuhnya yang berisi dan mulus sudah hampir menempel pada Arjuna.Sepasang payudara yang menjulang tinggi di depannya berayun.Setelah Arjuna mengalahkan Si Keriting, tekad Amira untuk merebut Arjuna pun makin kuat.Tangan ramping Amira menyentuh dada Arjuna, lalu mengulurkannya ke gunung perak yang ada di depannya. Dia mengambil sebatang perak, kemudian meniupnya pelan.Ketika Amira meletakkan perak itu lalu menarik tangannya kembali, dia tak sengaja menyentuh wajah Arjuna.Dia tidak meminta maaf, melainkan tersenyum genit."Yang Mulia Perdana Menteri Kiri begitu lugas, aku suka.""Oke!" Amira mengangkat tangannya lagi, kemudian menyentuh dada Arjuna dengan jari telunjuknya. Bibir merahnya berkata, "Dalam tiga bulan, enam juta senjata dan lima belas ribu ekor sapi akan dikirim ke Bratajaya."Saat ini, suasana hati Amira sama dengan Yudha.Urusan ini harus segera diselesaikan, kas Bratajaya harus segera dikuras. Den

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 929

    Kali ini, para pejabat Bratajaya di aula terdiam.Tidak ada perlawanan keras, tidak ada teguran keras. Semua orang menundukkan kepala dan menghela napas.Kaisar membiarkan Arjuna, Yudha menyaksikan pertunjukan dari samping. Apa gunanya mereka marah dan menentang?Beberapa menteri tua bahkan diam-diam menyeka air mata.Bratajaya yang berdiri selama lebih dari 200 tahun mungkin akan berakhir.Amira mendengus. "Membeli barang bukan hanya dengan kata-kata.""Putri benar. Berbisnis bukan hanya dengan kata-kata. Kita juga membutuhkan ketulusan." Arjuna menoleh, kemudian berkata kepada Kemil. "Kemil!""Kamu memanggilku apa?" Raut wajah Kemil tampak muram. Bisa-bisanya Arjuna memanggilnya dengan namanya di depan semua pejabat.Kemil belum terbiasa dengan perubahan identitas Arjuna. Dia masih menganggap Arjuna sebagai orang desa."Kemil? Kenapa?" Arjuna mencibir. "Apakah kamu sudah mengganti nama?""Apakah aku mengganti nama? Kamu ....""Lancang!""Plak!"Sebuah tamparan keras mendarat di wajah

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 928

    "Aku tidak terima, Bratajaya pasti curang! Kalian pasti sudah memberi tahu Arjuna jawabannya sebelumnya!"Si Keriting berteriak dengan suara keras.Jika dia meminta maaf kepada Arjuna, bukankah reputasinya sebagai Dewa Penghitung nomor satu di dunia akan hilang?Dia mengandalkan reputasi ini untuk membesarkan bisnisnya."Cukup!" teriak Amira dengan marah, "Kamu sudah kalah, berlututlah dan minta maaf kepada Yang Mulia Perdana Menteri!"Sebagai penguasa Negara Surgajelita yang sebenarnya, Amira telah bertemu banyak orang dan mengurus banyak hal.Dia tahu bahwa Arjuna tidak curang.Arjuna menang, Amira sebenarnya ... cukup senang.Karena Arjuna menang, itu membuktikan bahwa dia bisa berhitung. Pembelian enam juta senjata dalam tiga bulan itu juga benar adanya."Tidak perlu minta maaf, aku ingin mengajukan permintaan kepada Putri Amira," kata Arjuna.Syarat yang hendak diajukannya jauh lebih berharga daripada lutut Si Keriting."Silakan katakan," jawab Amira dengan lugas.Bagaimanapun, Si

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 927

    Si Keriting terkenal karena dia pernah menghitung sekumpulan domba dalam waktu satu batang dupa. Ada tiga ribu lebih domba.Yudha dan yang lainnya berdiri di samping untuk menyaksikan keseruan itu.Mereka senang melihat Arjuna mempermalukan diri sendiri."Aku tahu, aku tahu. Aku pasti akan mengalah," ucap Si Keriting sambil tertawa.Dia akan membuat perdana menteri ini kehilangan muka.Si Keriting dan Arjuna berdiri di depan kandang besar itu.Hanya kepala dan kaki puyuh dan kelinci yang terlihat di dalam.Si Keriting menggunakan sepuluh jarinya sambil komat-kamit.Jari-jari Arjuna juga menunjuk puyuh dan kelinci di dalam kandang, tetapi gerakannya jauh lebih lambat daripada Si Keriting.Dewi sudah tidak berani melihat.Pangeran Maruta terus bergumam, "Meskipun menantuku tidak pandai matematika, dia bisa menebak kode. Jika dia bisa menebak kode, dia adalah menantu yang baik.""Setengah cangkir teh sudah habis."Suara Joko melengking.Sebenarnya, secangkir teh hanya sekitar dua menit.S

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 926

    "Sebenarnya, aku juga tidak suka bertarung. Mereka bilang kamu tidak bisa berhitung, lho."Amira menatap Arjuna lalu tertawa. "Aku bukan orang yang tidak masuk akal. Aku akan memberimu kesempatan."Sambil berbicara, Amira menoleh ke pedagang berambut keriting itu. "Bukankah tadi kamu mengatakan bahwa Yang Mulia Perdana Menteri tidak bisa berhitung? Apakah kamu berani bersaing dengannya?""Putri." Si Keriting menepuk dadanya. "Selama perdana menteri ini berani bersaing denganku, aku akan segera menemaninya.""Jadi ...." Amira bertanya kepada Arjuna sambil tersenyum. "Beranikah kamu?"Amira sangat ingin Arjuna bersaing dengan Si Keriting.Jika Arjuna bahkan tidak bisa menghitung, Amira tak memiliki motivasi untuk merebut pria tersebut.Bermain di Bratajaya saja, tidak perlu membawanya kembali ke Negara Surgajelita.Arjuna juga tersenyum. "Pembicaraan bisnis selalu ada liku-likunya. Sedikit pemanasan bisa membuat pembicaraan bisnis tidak membosankan. Hanya saja, persaingan seperti apa yan

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 925

    Pria ini sungguh aneh.Syarat yang dia ajukan bahkan lebih luar biasa.Amira, yang selalu tak terkalahkan serta melakukan segala sesuatu dengan cepat dan tegas, seketika tidak bisa mengambil keputusan."Kamu ... benar-benar ingin membeli enam juta senjata dari Negara Surgajelita dalam waktu dua bulan?" Amira masih tidak percaya.Langkah Arjuna mantap, tubuhnya tegak. Auranya yang liar dan penuh tekad menyerbu Amira bersama langkahnya.Tatapannya tajam, suaranya lantang, "Kata-kata pria sejati, sekali terucap, tidak dapat ditarik kembali."Amira tak kuasa menahan diri untuk melangkah mundur.Pria ini jelas berkulit putih dan bersih, tak disangka auranya begitu kuat.Bibir merah Amira bergerak. "Kalau begitu ....""Putri!" Seseorang di tengah delegasi mengingatkan Amira dengan keras. "Jangan tertipu olehnya. Menurutku, dia hanya ingin mengulur waktu.""Tidak!" Seorang anggota delegasi lainnya angkat bicara. Pria itu berambut keriting dan mengenakan kalung emas besar.Dia pasti seorang pe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status