Share

Bab 920

Author: Abimana
Namun, jika Negara Surgajelita mengerahkan pasukan untuk menyerang Kota Sudarana, itu sama sekali tidak akan menguntungkannya.

Kota Sudarana adalah ibu kota terbesar di Bratajaya sekaligus basis Yudha yang paling stabil. Jika Negara Surgajelita menduduki Kota Sudarana, itu sama saja dengan menghancurkan basisnya.

Selain itu, Amira sangat tidak menyukai Yudha.

Sebagai penguasa Negara Surgajelita yang sebenarnya, Amira paling membenci menteri pengkhianat seperti Yudha. Amira sama seperti Dewi.

Jika pada akhirnya Bratajaya dianeksasi oleh Negara Surgajelita , Amira akan menjadi orang pertama yang menangani Yudha.

"Putri Amira memang salah paham. Maaf karena sudah membuat Putri Amira salah paham."

Bibir Dewi bergetar saat mengatakan ini.

Jika ada lebih banyak pria di Bratajaya, dia pasti sudah bertarung langsung dengan Amira.

"Salah paham? Kurasa tidak." Tujuan kedatangan Amira adalah Kota Sudarana di Bratajaya. Akhirnya dia memancing deklarasi perang, dia tidak akan menyerah begitu saja.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 926

    "Sebenarnya, aku juga tidak suka bertarung. Mereka bilang kamu tidak bisa berhitung, lho."Amira menatap Arjuna lalu tertawa. "Aku bukan orang yang tidak masuk akal. Aku akan memberimu kesempatan."Sambil berbicara, Amira menoleh ke pedagang berambut keriting itu. "Bukankah tadi kamu mengatakan bahwa Yang Mulia Perdana Menteri tidak bisa berhitung? Apakah kamu berani bersaing dengannya?""Putri." Si Keriting menepuk dadanya. "Selama perdana menteri ini berani bersaing denganku, aku akan segera menemaninya.""Jadi ...." Amira bertanya kepada Arjuna sambil tersenyum. "Beranikah kamu?"Amira sangat ingin Arjuna bersaing dengan Si Keriting.Jika Arjuna bahkan tidak bisa menghitung, Amira tak memiliki motivasi untuk merebut pria tersebut.Bermain di Bratajaya saja, tidak perlu membawanya kembali ke Negara Surgajelita.Arjuna juga tersenyum. "Pembicaraan bisnis selalu ada liku-likunya. Sedikit pemanasan bisa membuat pembicaraan bisnis tidak membosankan. Hanya saja, persaingan seperti apa yan

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 925

    Pria ini sungguh aneh.Syarat yang dia ajukan bahkan lebih luar biasa.Amira, yang selalu tak terkalahkan serta melakukan segala sesuatu dengan cepat dan tegas, seketika tidak bisa mengambil keputusan."Kamu ... benar-benar ingin membeli enam juta senjata dari Negara Surgajelita dalam waktu dua bulan?" Amira masih tidak percaya.Langkah Arjuna mantap, tubuhnya tegak. Auranya yang liar dan penuh tekad menyerbu Amira bersama langkahnya.Tatapannya tajam, suaranya lantang, "Kata-kata pria sejati, sekali terucap, tidak dapat ditarik kembali."Amira tak kuasa menahan diri untuk melangkah mundur.Pria ini jelas berkulit putih dan bersih, tak disangka auranya begitu kuat.Bibir merah Amira bergerak. "Kalau begitu ....""Putri!" Seseorang di tengah delegasi mengingatkan Amira dengan keras. "Jangan tertipu olehnya. Menurutku, dia hanya ingin mengulur waktu.""Tidak!" Seorang anggota delegasi lainnya angkat bicara. Pria itu berambut keriting dan mengenakan kalung emas besar.Dia pasti seorang pe

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 924

    "Hm!" Amira mengangguk. "Yang Mulia Perdana Menteri Kiri memiliki ingatan yang luar biasa, pernah menghafal kitab hingga seorang cendekiawan terkenal muntah darah.""Aish!" Arjuna melambaikan tangannya. "Semua karena aku masih muda dan sembrono, tidak mengerti menghormati guru. Jangan bahas lagi, Putri, ayo kita lanjutkan."Arjuna mengulurkan dua jari."Kamu ...." Amira menatap jari Arjuna dengan waspada. "Apa maksudmu? Kalau mau dikurangi dua kali, tidak perlu bahas lagi.""Satu juta unit setiap pembelian, tiga kali setahun, minimal tiga tahun berturut-turut. Itu sudah merupakan syarat minimum.""Putri, jangan cemas. Maksudku, tambah dua juta unit. Artinya, tiga juta unit sekaligus dan pemesanan setiap bulan.""...""!!!"Di aula, bukan hanya menteri-menteri Bratajaya yang tidak mengerti apa yang Arjuna katakan. Bahkan Amira yang ada di depan Arjuna pun tidak mengerti.Dia menatap Arjuna dengan bingung.Apakah Arjuna yang ada di depannya ini benar-benar Arjuna yang menggunakan bebek u

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 923

    "Arjuna!"Untuk pertama kalinya, begitu banyak orang di aula memanggil nama Arjuna secara bersamaan.Bahkan Dewi, yang selalu dingin dan penuh pengendalian diri, berdiri lalu turun dari kursi naga."Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu bicarakan? Apakah otakmu bermasalah hari ini? Ratna, Perdana Menteri Kiri sedang sakit, cepat bawa dia ke rumah sakit kekaisaran!"Arjuna menghindari Ratna. "Paduka Kaisar, kondisiku sangat baik sekarang, sama sekali tidak bermasalah."Pada akhirnya, Arjuna berhasil menghindari Ratna, tetapi tidak dengan Pangeran Maruta.Pangeran Maruta mendekat, menggenggam lengan Arjuna, kemudian berjalan keluar. "Astaga, menantuku yang baik, tebakanmu kemarin terlalu luar biasa, tapi aku tidak terima. Mari kita pulang untuk bermain lagi.""Pangeran Maruta, menantuku yang baik ...."Pangeran Maruta terlahir dengan kekuatan super. Sekalipun Arjuna memiliki fondasi, dia tak bisa lepas dari cengkeraman Pangeran Maruta.Amira tersenyum.Menarik.Membiarkan Bratajaya membe

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 922

    "Bratajaya tidak akan menyetujui syarat yang mempermalukan negara!"Yudha tiba-tiba bersikap keras dan meneriakkan slogan-slogan dengan lantang."Jika kita setuju, bagaimana kita bisa menghadapi kaisar-kaisar terdahulu Bratajaya dan jutaan rakyat?""Berperang! Berperang dengan Negara Surgajelita!"Situasi sudah berkembang hingga titik ini, Yudha tiba-tiba merasa sangat gembira.Akan sangat bagus jika Pasukan Patroli pergi ke Kota Sudarana untuk melawan 300.000 pasukan Negara Surgajelita.Jika Pasukan Patroli musnah, dia tidak perlu takut pada Arjuna lagi."Berperang! Berperang dengan Negara Surgajelita!""Berperang! Berperang dengan Negara Surgajelita!"Para pengikut Yudha juga berteriak."Kembali ke Negara Surgajelita! Bratajaya tidak menerimamu!"Para pejabat Bratajaya yang marah mulai mengusir Amira."Huh, beginikah cara Bratajaya memperlakukan tamu? Baiklah!" Amira langsung berkata, "Kalau begitu ....""Putri benar, benar!" Arjuna menghampiri Amira. "Tidak pantas Bratajaya memperla

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 921

    "Kesalahpahaman sudah diselesaikan, kalau begitu mari kita lanjutkan urusan kita."Bagaimanapun, Amira adalah orang yang mengendalikan sebuah negara, dia dengan cepat menenangkan diri, kembali ke sikap arogannya."Benar, benar. Mari kita lanjutkan urusan kita." Yudha segera menimpali, "Putri datang ke sini karena negara kami belum memesan senjata dari negara kalian. Lebih baik melakukannya sekarang daripada menunggu lain hari. Negara kami akan memesannya sekarang.""Senjata yang semula 150.000 unit diubah menjadi 300.000 unit. Semua senjata Negara Surgajelita sangat indah. Putri dapat mengirimkannya sesuka hati. Bagaimana?"Mengirimkannya sesuka hati berarti Negara Surgajelita dapat terus mengirim sampah.Termasuk Dewi, semua orang di aula yang merupakan warga Bratajaya sangat marah ketika mendengar hal ini.Namun, mereka hanya bisa menahannya.Siapa suruh penduduk laki-laki Bratajaya makin berkurang?"Bagaimana?"Amira tersenyum, tetapi senyumnya tampak mengerikan."Jika kalian mengaj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status