Home / Urban / Sang Menantu Terkuat / Bab 123. HRD berdada montok

Share

Bab 123. HRD berdada montok

Author: Kaisar Dewa
last update Last Updated: 2025-02-20 19:00:28

Di Penthouse GreenLand, ada sebuah Villa terbaik yang berdiri disana. Villa itu bernama Golden Phoenix.

Camela menjelaskan bahwa Golden Phoenix adalah Villa terbaik yang pernah di bangun di kota ChesterLand. Villa itu dibangun di dataran tinggi dan berada di wilayah kompleks rumah elit.

Setelah mendengar penjelasan singkat, Haven langsung tertarik.

“Oke, aku mau mengambilnya.”

“Baik, Kakak. Saya akan segera menyiapkan untukmu.”

Camela segera menghubungi General Manager Penthouse GreenLand - Alexander Won. Bahwa Tuan Clark menginginkan Villa terbaik di Penthouse GreenLand - Golden Phoenix.

Tuan Clark akan mengunjungi Penthouse GreenLand hari ini untuk mengambil unit terbaik. Di kantornya, Alexander Won langsung menyanggupi dan dia seorang diri yang akan melayani Tuan Clark untuk mengambil unit terbaik.

Siang hari, Winnie baru saja menyelesaikan pekerjaannya dalam bertemu beberapa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 138. Menghubungi Raja Perhiasan 

    Pukul tengah malam Haven menghubungi Camela Wycliff untuk membantunya mengurus berbagai hal yang diperlukan di pesta pertunangannya. Haven mengatakan bahwa dia akan menyelenggarakan pesta pertunangan terbesar abad ini. “Kakak, saya akan mengurus semua keperluan sesuai yang Kakak Clark perintahkan. Oiya, untuk cincin pertunangan, saya mendengar saya ini raja perhiasan kota ChesterLand, menyimpan sepasang Cincin Naga Salju di toko perhiasannya - Golden Tower.” Camela berkata dari seberang telepon. “Terakhir kali ditawar oleh seorang pengusaha kaya raya sebesar 300 juta dollar, namun Golden Tower menolaknya.” “Dapatkan cincin itu untukku. Katakan bahwa Aku, Haven Clark, akan membalas kebaikannya Jika dia bisa memberikannya kepadaku berapapun harganya.” Haven berkata dengan yakin. Dia akan membalas kebaikan kepada siapapun yang telah memberinya kemudahan. Di seberang telepon, Camela menjawab. “Baik, Kakak Clark. Saya akan seger

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 137. Hukuman Tambahan. 

    Ini adalah kebahagiaan yang belum pernah dia rasakan oleh Winnie, dimana dia dilamar oleh seorang pria luar biasa. Meskipun begitu, dia tidak akan berharap Haven menyelenggarakan pesta besar seperti yang di katakan oleh pria itu. Haven benar-benar telah berkontribusi besar dalam hidupnya belakangan ini. Hari telah menginjak sore ….Haven mengantarkan Winnie pulang ke rumah kecilnya untuk merapikan barang-barang sebelum pindah ke Golden Phoenix. Winnie berencana akan pindah ke sana setelah pertunangan nanti, bagaimanapun dia masih terlalu menyayangi untuk meninggalkan rumah kecil yang sudah menemaninya selama ini. Haven kembali ke area Penthous Greenland dan masuk ke dalam gedung perkantoran.  Beberapa menit yang lalu, di melihat secara live dimana wanita yang telah berbuat jahat kepada Winnie saat masih sekolah dulu yaitu Cloe Kallen, mendapatkan hukuman dari Alexander Won. Namun,

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 136. Melamar Cinta 

    Angin berhembus semakin kencang, seolah berusaha mendinginkan suasana tegang yang telah terjadi. Haven merasa kesulitan untuk kembali berkata. Sebelumnya, dia tidak pernah setakut ini untuk menghadapi apapun, meski menghadapi Raja Perang yang datang untuk memenggal kepalanya. Suasana menjadi sangat canggung. Winnie menunduk tak berani menatap wajah Haven. Dia terlalu malu dan wajahnya sedikit memerah. Haven tahu ini semua terlalu cepat, dia tidak memperhitungkan dari awal. Jika apa yang telah dia katakan membuat Winnie tidak nyaman dan bahkan akan menjauh darinya, Haven akan menyalahkan dirinya sendiri. “Winnie, aku minta maaf. Ini mungkin terlalu cepat bagimu.” Haven berkata dalam perasaan cemas. “Kau tidak perlu menjawab dan lupakan saja apa yang aku katakan.” Meskipun Haven tahu pasti Winnie sangat terkejut dengen ungkapan ini, namun dia berharap hal baik akan terjadi hari ini. “Kau … kau be

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 135. Kesempatan Seratus Tahun Sekali. 

    “Tidak! Tolong hentikan! Tuan Alexander Won, aku minta maaf dan mintalah orangmu untuk menghentikan ini semua!” Cloe merintih. Meskipun dia sedikit menikmati permainan itu, namun dia sangat tersiksa. Pria brewok itu bermain dengan sangat kasar. Cloe seperti kuda betina dan yang pacu oleh pemiliknya. Dia menghadap ke arah Alexander dengan kedua tangan bertumpu di atas meja. Sementara pria brewok itu memompa dirinya dengan ritme yang semakin cepat dari belakang. “Hahaha, luar biasa. Tidak kusangka kau sanggup menerima hukuman ini. Kau adalah orang pertama yang berhasil bertahan sampai sejauh ini.” Alexander Won tertawa bercampur rasa terkejut. “Benar wanita jal*ng!” Tentu saja Cloe sanggup bertahan, setidaknya sudah ratusan pria pernah menikmati tubuhnya, tentu saja dengan berbagai macam tipe pria. “Tuan, dia terlalu banyak dipakai! Di beberapa wanita, aku selalu kesulitan. Tapi, Clo

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 134. Tamu Terhormat 

    A-apa? Tuan dan Nona? Bommm!!!Seorang wanita dengan pakaian formal tengah membungkukkan tubuhnya di hadapan sepasang manusia muda yang terlihat jauh dari kata berada. Apa ini lelucon? Jika memang lelucon, lelucon macam apa ini? Bagaimanapun mungkin seorang wanita dengan jabatan tinggi di perusahaan properti, memberi hormat sepasang gelandangan tidak tahu diri! Daisy dan Jones diam mematung melihat pemandangan yang sungguh sangat sulit untuk dipercaya.Tubuh mereka berdua membeku bercampur dengan rasa terkejut, seolah baru saja disambar petir di siang yang panas. Mata mereka terbuka lebar dengan mulut terbuka, seolah kembali mengulang rasa terkejut seperti pertama kalinya saat mereka melihat Haven membuka pintu Villa termewah di tempat itu. Namun kini, rasa terkejutnya bahkan jauh lebih besar berkali-kali lipat. Pemandangan yang berada di depan mereka membuktikan bahwa sesuatu yang

  • Sang Menantu Terkuat   Bab 133. Tuan dan Nona

    Sekelompok pencuri yang tengah bergerak untuk menangkap seseorang, memusatkan pandangan matanya ke arah Daisy. Begitu mendengar Daisy mengatakan bahwa pencuri itu ada di sana, sekelompok security segera berlari ke arah Daisy. “Cepatlah kemari, sebelum dia berhasil kabur!” Setelah melihat sekelompok security berlari ke arahnya, Daisy tersenyum aneh. Kemudian wanita itu melirik ke arah Haven dengan tatapan menghina. Haven mengerutkan keningnya.“Apa yang telah kau lakukan?” “Hehehe, untuk menangkap pencuri.” Daisy berkata sambil meringis. Winnie terlihat ketakutan, dia reflek mundur beberapa langkah ke belakang. “Daisy, apa maksud semua ini? Mengapa kau memanggil mereka?” Winnie mulai menyadari bahwa saat ini Daisy memiliki niat buruk dengan memanggil sekawanan keamanan Villa yang tengah mencari seorang pencuri. Dia tahu saat ini Winnie tengah membuat rencana jahat.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status