Share

Bab 06. Harapan dan tujuan.

Author: Zayn Z
last update Last Updated: 2025-10-10 18:45:36

Bab 06. Harapan dan tujuan.

Tian Zhi berjalan keluar melewati batas cahaya yang berada di area terakhir, dengan tenang ia menembus lapisan cahaya tersebut sebagai tanda selesainya pelatihan tertutupnya.

Tian Zhi berdiri mematung untuk beberapa saat di tempatnya, ia menghirup nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan seakan akan udara yang dihirupnya itu lebih berharga dari emas.

Ya, dirinya bersikap seperti itu bukan tanpa sebab, selama masa pelatihannya ia berada dalam ruangan magis   dengan gravitasi tinggi  dan dalam situasi penuh tekanan, lepas dari hal itu membuatnya merasa seperti burung  yang lepas dari sangkarnya.

Tian Zhi kemudian melihat tubuhnya sendiri, tampak otot di tangan dan di tubuhnya begitu keras tanpa sedikitpun lemak yang tersisa.

“Tubuhku kini sudah berada di tingkat keempat, tubuh tulang naga, hanya tinggal selangkah lagi untuk bisa memiliki tubuh dewa!” 

“Entah berapa lama waktu yang kuhabiskan untuk menyelesaikan semua ujian dari Master, tapi, semua rasa lelah,keringat dan darah yang tercurah terbayarkan dengan sepadan atas apa yang kudapat!” ujarnya bermonolog.

Ya, selain kekuatan tulang tubuhnya berada di tingkat tulang tubuh naga, ia kini berada di ranah bumi tingkat menengah dengan penguasaan teknik penempaan, mantra dan pemurnian obat yang berada di tingkat lanjutan.

Kemampuan menempa, merapal mantra dan alkimianya yang berada di tingkat lanjutan itu bisa dikategorikan  setara dengan alkemis tingkat enam, alkemis dengan ranah langit yang mampu membuat pil spirit tingkat tinggi.

Pencapaiannya itu membuatnya senang bukan kepalang, kini ia tak sabar untuk menemui Master Fan untuk membuatnya bangga.

Ia menoleh menatap sekelilingnya mencari keberadaan sang master, ia mengernyitkan keningnya karena tak menemukan sosok penting dalam hidupnya itu.

“Master kemana?” ujarnya sambil terus melihat sekelilingnya.

Ia menggunakan domain ranahnya untuk mencari keberadaan Master Fan. Namun, ia tetap tidak menemukan keberadaan masternya itu hingga…

“Eh!” 

Ia merasakan jejak dari Master Fan.

Pandangannya jatuh pada sebuah bola kristal emas yang melayang di tengah arena.

Ya, jejak energi sang master yang ia rasakan berasal dari bola kristal emas yang melayang di udara tersebut.

Tian Zhi merasakan firasat yang tidak nyaman saat merasakan jejak jiwa masternya di kristal emas itu.

Ia berjalan mendekati bola kristal emas, semakin ia mendekat semakin gelisah rasa di hatinya.

Saat dirinya telah berada di depan bola kristal emas tersebut sebuah diagram magis berwarna emas  muncul di lantai, kini ia berada dan bola kristal emas melayang itu berada di tengah-tengah diagram magis emas tersebut.

Mekanisme yang terjadi membuat bola kristal emas menyala terang, tak lama dari bola kristal emas itu muncul satu siluet yang membuat Tian Zhi bergetar tubuhnya.

“Ma…Master!” Ucapnya tidak percaya.

Ya, jiwa Master Fan yang muncul dari kilatan cahaya bola kristal emas tersebut, tampak olehnya sang Master tersenyum bangga padanya.

Tian Zhi jatuh setengah berlutut di lantai, matanya berkaca-kaca melihat pecahan jiwa masternya itu.

Sebagai seorang kultivator ranah bumi tentunya ia sadar betul apa yang terjadi saat melihat pecahan  jiwa  masternya itu.

“Master…kenapa Master tidak–” 

Tian Zhi tidak bisa melanjutkan kata-katanya, kata yang ingin diucapkannya tercekat di tenggorokannya karena ia tidak bisa menerima kenyataan yang ada.

“Muridku, semua yang terjadi padaku adalah takdir langit. Yang hidup pasti akan mati, ada awal pasti ada akhir.” 

“Namun, akhir bukanlah segalanya, akhir dan kematian merupakan sebuah awal takdir yang baru, itu adalah hukum dari alam semesta,” ujar Master Fan penuh arti.

Lanjutnya, “ Tadinya aku berharap untuk bisa membimbingmu lebih lama lagi, namun ternyata waktu yang membatasi.” 

“Karena itu hanya ini yang bisa kulakukan untukmu terakhir kalinya,” ujar Master Fan penuh harap.

Tian Zhi menatap Masternya dengan penuh tekad, dari kata-kata Sang Master ia tahu jika ada harapan yang ditujukan padanya.

“Master, murid belum banyak melakukan bakti pada Master, apa yang harus kulakukan kedepannya? Katakan pada murid harapan Master, murid akan menjadikannya titah dan tujuan hidup!” jawab Tian Zhi penuh tekad.

“Hahaha, aku merasakan ketulusan dan tekadmu, Zhi’er. Tak salah aku mengangkatmu menjadi murid. Kau benar-benar bisa kuandalkan kedepannya,” jelas Master Fan penuh arti.

Lanjutnya, “ Aku tidak memiliki banyak waktu untuk menjelaskan, yang jelas kau sudah setuju untuk menjalankan wasiat dariku,” ujar Master Fan merujuk pada janji  pertunangan yang sebelumnya mereka sepakati.

Tian Zhi mengingat betul janjinya pada sang master, meski begitu ia masih penasaran tujuan sebenarnya dari perjanjian itu.

“Baik,Master. Aku akan menjalankan wasiat Master dengan sebaiknya, aku berjanji!” ujar Tian Zhi penuh tekad.

Master Fan tersenyum,dari sorot mata dan kata yang terucap darinya ia tahu Tian Zhi  pasti akan menjalankan wasiatnya itu.

Bersamaan dengan itu, Tian Zhi melihat pecahan jiwa masternya mulai menipis yang menunjukan hanya sedikit waktu yang tersisa.

“Tak ada waktu lagi, sentuhlah bola kristal emas ini, Master mu ini akan menyerahkan semuanya padamu termasuk hal yang kujanjikan sebelumnya padamu dan hal yang ingin kau ketahui.” 

“Adapun untuk wasiatku, kau akan mengetahuinya saat kau telah mencapai ranah langit. Ini kulakukan untuk menjagamu dari—” 

“.................”

Pecahan jiwa Master Fan semakin menipis yang membuat suara Master Fan tak terdengar oleh Tian Zhi,  hanya gerakan bibirnya saja yang terlihat di matanya yang membuatnya mengernyitkan keningnya karena tidak paham dengan apa yang ia katakan.

Master Fan memberikan gestur tangan agar Tian Zhi segera menyentuhkan kedua tangannya pada permukaan bola kristal emas.

Tian Zhi pun langsung menuruti kemauan sang master, ia memegang bola kristal emas dengan kedua tangannya. 

Diagram magis di lantai dan bola kristal emas bersinar setelah ia menyentuhnya. Aura di tubuhnya menguar saat ia melakukan hal tersebut.

Tian Zhi terhenyak, ia merasakan memori otaknya dijejali banyak pengetahuan baru yang mana pengetahuan itu semuanya milik Masternya.

Ia tertegun karenanya, banyak ingatan sang master yang kini menjadi miliknya, pertanyaan yang dulu ia tanyakan pada Master Fan pun kini didapat jawabannya.

Yang membuat hatinya panas adalah hal yang membuat gurunya terluka dalam, ia akhirnya tahu jika seseorang meracuninya. Namun, bayangan sosok tersebut samar di ingatannya.

Beberapa ingatan masternya tidak bisa dilihat karena ada semacam tirai energi yang menghalanginya untuk melihat.

Hanya bayangan samar yang bisa ia lihat dimana ada delapan sosok manusia di dalam ingatan tersebut dengan tujuh bola misterius berada di atas kepala  tujuh orang tersebut.

“Segel…apa ini yang Master maksudkan? Siapa sosok-sosok ini?” 

“Dan tujuh bola misterius di atas kepala mereka itu apa?” batinnya penuh tanya.

Tak lama, seluruh ingatan itu tertutup tabir cahaya yang membuatnya benar-benar tidak bisa melihat semua ingatan tersebut.

Ingatan terakhir yang muncul di kepalanya adalah sosok  Master Fan, ia tersenyum padanya sambil menyampaikan pesan terakhir padanya.

“Pesan Master akan selalu kuingat, hanya saja untuk satu hal aku tidak bisa berjanji.” 

“Aku akan membalas dendam pada orang-orang yang melukai Master, mereka harus membayar buah dari perbuatan mereka!” ujar Tian Zhi penuh keteguhan.

Master Fan  tersenyum mendengar pernyataan Tian Zhi, tampak jelas di matanya jika muridnya itu telah menjadikan kebenaran yang ia dapat sebagai tujuan utamanya.

Sosok Master Fan kini menghilang sepenuhnya, bersamaan dengan itu, lautan pengetahuan milik Master Fan kembali memenuhi ingatannya dan menjadi bagian dirinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik   Bab 09. Informasi.

    Bab 09. Informasi.Tian Zhi menghabiskan waktu malam ini dengan melatih fisiknya, ia tak ingin menghabiskan waktu dengan bersantai, karena ingin segera naik ranah kembali guna membuka ingatan yang tersegel di kepalanya. Tian Zhi mengingat kembali sebagian ingatan Master Fan yang terpatri di memorinya. Dari ingatan tersebut ada beberapa orang dan kelompok yang ikut andil membuat gurunya terluka.“Racun perusak dantian, itu yang membuat Master tidak bisa menggunakan kekuatannya, dan ia menggunakan semua qi yang ia miliki pada saat membuka ruang spasial dan membuat pengaturan untuk latihanku di dalam sana.” “Itu semakin membebani kekuatan Master yang membuat esensi kehidupannya terkuras!” “Kelompok jubah merah…aku akan mencari kalian!” ujarnya pelan sambil mengingat beberapa wajah yang terpampang di ingatannya.Tian Zhi teringat wejangan masternya“Antara beast dan manusia kenapa lebih berbahaya manusia? Karena manusia sifat identiknya adalah kecemburuan, hasad dan dengki, saling iri

  • Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik   Bab 08. Rencana.

    Bab 08. Rencana.Tian Zhi menggendong gadis yang baru ditemuinya di punggungnya, gadis cantik itu tak sadarkan diri akibat kelelahan dan setelah ditelisik lebih lanjut ternyata ia terkena racun dari Beast Ular Api yang dibunuh oleh para Beast Serigala Perak.Dengan menaiki Beast Serigala Putih Tian Zhi segera kembali ke kediamannya untuk mengobati luka gadis tersebut.“Sepertinya aku sedikit paham situasinya, tampaknya Beast Serigala Putih dan kawanannya membawaku kemari karena gadis ini.” “Mereka mungkin melihatnya sejenis denganku,karena itu mereka tidak menghabisinya,” pikirnya menduga.Tian Zhi menoleh ke belakang, tampak para Beast Serigala Perak itu bekerja sama membawa bangkai beast itu ke tempat tinggalnya. Ia tak ambil pusing dengan apa yang mereka lakukan, yang jelas saat ini ia merasa kawanan Beast Serigala ini menganggapnya sebagai sekutu dan ia tak merasa rugi dengan itu.“Sepertinya aku harus memberi nama pada mereka untuk memudahkan berkomunikasi dengan mereka kedepan

  • Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik   Bab 07.  Pertemuan takdir?

    Bab 07. Pertemuan takdir?Tian Zhi membelah udara dengan satu tangannya, sebuah celah ruang tercipta di depannya, ia kemudian memasuki celah tersebut dan muncul di satu tempat yang dikenalnya.Ia muncul di satu ruangan gua yang menjadi tempat gurunya tinggal, kembali hatinya merasakan sakitnya kehilangan saat melihat barang-barang yang ada di ruangan gua tersebut.Tian Zhi menghadap ke satu arah dimana dulu sang master selalu berdiri di area tersebut, ia mengambil sikap bersujud untuk memberikan penghormatan terakhir pada Masternya yang telah tiada.Setelah tiga kali memberikan penghormatan, Tian Zhi bangkit dari posisinya, kemudian membereskan semua barang yang ada di ruangan tersebut dan menyimpannya di dalam ruang spasial yang diwariskan Master Fan padanya.Setelah selesai ia pun berjalan menuju bagian gua lainnya, danau dan air terjun petir yang menjadi tempat tujuannya.Baru saja ia memasuki area tersebut ia dikejutkan dengan apa yang dilihatnya, tampak tiga Beast Serigala Per

  • Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik   Bab 06. Harapan dan tujuan.

    Bab 06. Harapan dan tujuan.Tian Zhi berjalan keluar melewati batas cahaya yang berada di area terakhir, dengan tenang ia menembus lapisan cahaya tersebut sebagai tanda selesainya pelatihan tertutupnya.Tian Zhi berdiri mematung untuk beberapa saat di tempatnya, ia menghirup nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan seakan akan udara yang dihirupnya itu lebih berharga dari emas.Ya, dirinya bersikap seperti itu bukan tanpa sebab, selama masa pelatihannya ia berada dalam ruangan magis dengan gravitasi tinggi dan dalam situasi penuh tekanan, lepas dari hal itu membuatnya merasa seperti burung yang lepas dari sangkarnya.Tian Zhi kemudian melihat tubuhnya sendiri, tampak otot di tangan dan di tubuhnya begitu keras tanpa sedikitpun lemak yang tersisa.“Tubuhku kini sudah berada di tingkat keempat, tubuh tulang naga, hanya tinggal selangkah lagi untuk bisa memiliki tubuh dewa!” “Entah berapa lama waktu yang kuhabiskan untuk menyelesaikan semua ujian dari Master, tapi, semua rasa lelah,

  • Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik   Bab. 05. Ujian dan warisan.

    "Bab. 05. Ujian dan Warisan Tian Zhi terpana melihat apa yang dilakukan gurunya. Sang master membungkus tangannya dengan qi lalu membelah udara di depannya.Terbuka sebuah celah energi yang di dalamnya terdapat sebuah ruang khusus.Master Fan memasuki tempat itu, dan Tian Zhi segera mengikutinya dengan cepat.Saat melewati lapisan cahaya tersebut, Tian Zhi terpesona dengan pemandangan yang dilihatnya. Tempat itu berupa padang rumput luas dengan sebuah arena berbahan batu di tengahnya."Master, tempat apa ini? Kenapa ada ruang seperti ini di dalam gua?!" tanyanya penuh rasa penasaran.Master Fan tersenyum penuh arti lalu menjawab singkat, "Murid bodoh, tempat ini adalah dimensi berbeda, di mana hukum alam dan aliran waktu tidak seperti biasanya."Penjelasan itu membuat mata Tian Zhi membelalak."Jadi ini yang disebut ruang spasial, luar biasa!" ujarnya tak percaya.Tatapan Tian Zhi berubah penuh arti. Apa yang dilakukan gurunya telah menunjukkan sesuatu yang selama ini ia belum ketahui.

  • Sang Pemilik Takdir Langit dan Tujuh Wanitanya yang Cantik   Bab 04. Syarat.

    Bab 04. Syarat.Satu tahun berlalu….Traaang…traaang…traaang.Master Fan tersenyum lebar sambil menatap seorang pemuda berambut hitam dan bertelanjang dada yang kini sedang menambang kristal hitam di dalam gua.Tampak pemuda berambut hitam panjang dengan tubuh berotot tanpa lemak itu sangat lihai memainkan alat di tangannya itu, ayunan alat tambang di tangannya membuat kristal hitam yang sangat keras melebihi logam tungsten itu berhamburan ke udara.“Anak ini…hanya dalam waktu satu tahun ia mencapai tingkatan tubuh kelima, tubuh dewa perang. Sungguh di luar dugaan!” “Kekerasan hati, tekad dan tujuannya membuatnya bertahan dengan latihan yang kubuat. Bahkan, ia menambahkan beban lain untuk meningkatkan kekuatan fisiknya,” ujar Master Fan bermonolog sambil menatap muridnya itu dari sudut ruangan gua.Tian Zhi menghentikan tindakannya karena ia mendengar langkah kaki mendekat ke arahnya.“Master, kenapa kemari? Harusnya Master istirahat saja di kamar Master!” ujar Tian Zhi sambil menya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status