"Bab. 05. Ujian dan Warisan
Tian Zhi terpana melihat apa yang dilakukan gurunya. Sang master membungkus tangannya dengan qi lalu membelah udara di depannya.Terbuka sebuah celah energi yang di dalamnya terdapat sebuah ruang khusus. Master Fan memasuki tempat itu, dan Tian Zhi segera mengikutinya dengan cepat.Saat melewati lapisan cahaya tersebut, Tian Zhi terpesona dengan pemandangan yang dilihatnya. Tempat itu berupa padang rumput luas dengan sebuah arena berbahan batu di tengahnya. "Master, tempat apa ini? Kenapa ada ruang seperti ini di dalam gua?!" tanyanya penuh rasa penasaran. Master Fan tersenyum penuh arti lalu menjawab singkat, "Murid bodoh, tempat ini adalah dimensi berbeda, di mana hukum alam dan aliran waktu tidak seperti biasanya."Penjelasan itu membuat mata Tian Zhi membelalak. "Jadi ini yang disebut ruang spasial, luar biasa!" ujarnya tak percaya.Tatapan Tian Zhi berubah penuh arti. Apa yang dilakukan gurunya telah menunjukkan sesuatu yang selama ini ia belum ketahui.Dari pengetahuan yang didapat selama ini, seseorang yang memiliki ruang spasial biasanya berada di tingkatan ranah tertinggi, yaitu seorang immortal. Artinya, sang master juga telah berada di ranah itu karena memiliki tempat seperti ini.Kini Tian Zhi merasa tidak mengenal gurunya dengan baik. Banyak pertanyaan muncul di benaknya tentang mengapa gurunya menyembunyikan identitas sebenarnya. "Aku tahu apa yang kau pikirkan, Zhi’er. Semua pertanyaanmu nanti akan kujawab. Namun saat ini, fokuslah berlatih dengan sungguh-sungguh. Apakah kau mengerti?" ujar Master Fan dengan tegas.Semua pertanyaan Tian Zhi tertahan di hati, namun ia tahu Master Fan tentu punya tujuan tersendiri bersikap demikian. Master Fan membawa Tian Zhi naik ke arena. Saat tiba di sana, Tian Zhi kembali terkejut.Arena yang tadi terlihat dari kejauhan kini tampak terbagi tiga bagian sama besar, masing-masing dipisahkan oleh batas energi. "Zhi’er, kau sudah menguasai dasar pembentukan tubuh dan kekuatan tulang, tubuhmu sekarang berada di tingkat tubuh dewa," jelas Master Fan. "Sekarang tugasmu adalah melatih teknik yang pernah kau pelajari. Di ruangan itu, kau akan melatihnya!" Ia menunjuk arena sebelah kiri yang terhalang array berwarna merah. "Selain melatih dao martial, kau juga harus mengasah teknik mantra di sana dan menyelaraskannya dengan sempurna. Perpaduan dan sinkronisasi kedua teknik inilah yang dinamakan serangan elemen sejati!" lanjut Master Fan dengan penekanan. Tian Zhi mengangguk paham.Yang dimaksud Master Fan tentu adalah serangan elemen tanpa rapalan. Sang master ingin Tian Zhi mampu melakukan teknik itu, karena kebanyakan cultivator masih menggunakan rapalan untuk mengubah energi qi. "Setelah menguasainya, barulah kau memasuki pembatas kedua," tunjuk Master Fan ke array berwarna perak. "Di sana kau akan menerapkan mantra pada teknik penempaan. Penempaan itu juga memperkuat sinkronisasi yang kau latih di pembatas pertama dan menyelaraskannya secara sempurna." "Semua bahan hasil penambangan yang pernah kau dapatkan ada di ruangan itu, jadi terserah kau ingin membuat apa, dan senjata apa yang cocok untuk kau ciptakan dan gunakan," jelas Master Fan. Pandangan Master Fan kini tertuju pada pembatas energi ketiga."Area ketiga, pembatas terakhir yang berwarna emas adalah tempatmu melatih kemampuan sebagai alkemis," lanjutnya."Pelatihan jiwa, penggabungan dengan mantra di pembatas pertama, pembagian kekuatan jiwa dan penyelarasan lewat menempa di pembatas kedua adalah dasar tingkat lanjut untuk memulai alkimia di pembatas ketiga." "Sudah paham tujuan aku melatihmu dengan cara ini?" tanyanya dengan serius. Tian Zhi menjawab, "Aku paham, Master. Sebetulnya seluruh latihan ini adalah pelatihan menjadi Alkemis." "Ahli mantra, penempa, pembuat obat... Semua sebenarnya adalah bagian dari alkemis. Karena itulah Master memintaku berlatih secara bertahap seperti ini," jelas Tian Zhi yang disambut senyum lebar Master Fan. Master Fan berjalan ke salah satu titik di arena tempat sebuah formasi mantra berbentuk lingkaran terlukis di lantai. Ia duduk tepat di tengah formasi itu dengan posisi lotus dan memejamkan mata.Formasi di lantai berpendar, Tian Zhi memperhatikan gurunya yang terlihat fokus walau baru sembuh dari lukanya."Sepertinya master menggunakan waktu ini untuk memulihkan diri," pikir Tian Zhi. Melihat situasi itu, Tian Zhi segera memasuki pembatas pertama.Saat melewati lapisan array di pembatas pertama, tubuhnya terasa sangat berat, seperti beban bertambah seratus kali lipat. Senyum licik terukir di wajahnya."Sepertinya ini adalah latihan sesungguhnya!" ujarnya terengah-engah.Ia tak mengeluh sedikit pun.Segera ia mengambil kuda-kuda dan mulai melatih pukulan serta tendangannya. Di luar pembatas, Master Fan tersenyum melihat Tian Zhi memulai latihan tanpa kesulitan berarti. “Uhukk.” Darah segar bercampur hitam keluar dari mulut Master Fan."Sepertinya waktuku tidak banyak lagi, tapi aku tidak bisa berhenti sampai di sini. Lagipula, aku belum membuat wasiat untuk murid keduaku ini," pikirnya. Master Fan membuat segel tangan, aura tubuhnya meluap dan membuat formasi di lantai semakin bersinar.Sinar itu merambat ke tiga diagram magis pada masing-masing pembatas. "Tian Zhi, takdir anak naga ini akan kuserahkan padamu! Meski semua ini amat terburu-buru, aku yakin kau bisa menjalani takdir ini dengan benar," ucap Master Fan pelan. Aura tubuhnya perlahan mengecil dan akhirnya menghilang sepenuhnya. Yang tersisa hanya sosok Master Fan duduk dengan mata terpejam, di antara kedua telapak tangannya melayang sebuah bola cahaya emas misterius yang perlahan menyerap esensi jiwanya. Tian Zhi fokus menjalani latihannya, tanpa sadar jiwa gurunya mulai meninggalkan tubuh fana menuju kehampaan. Latihan yang dijalani Tian Zhi sebenarnya adalah ujian sekaligus teknik pewarisan dari sang master kepadanya.Bab 09. Informasi.Tian Zhi menghabiskan waktu malam ini dengan melatih fisiknya, ia tak ingin menghabiskan waktu dengan bersantai, karena ingin segera naik ranah kembali guna membuka ingatan yang tersegel di kepalanya. Tian Zhi mengingat kembali sebagian ingatan Master Fan yang terpatri di memorinya. Dari ingatan tersebut ada beberapa orang dan kelompok yang ikut andil membuat gurunya terluka.“Racun perusak dantian, itu yang membuat Master tidak bisa menggunakan kekuatannya, dan ia menggunakan semua qi yang ia miliki pada saat membuka ruang spasial dan membuat pengaturan untuk latihanku di dalam sana.” “Itu semakin membebani kekuatan Master yang membuat esensi kehidupannya terkuras!” “Kelompok jubah merah…aku akan mencari kalian!” ujarnya pelan sambil mengingat beberapa wajah yang terpampang di ingatannya.Tian Zhi teringat wejangan masternya“Antara beast dan manusia kenapa lebih berbahaya manusia? Karena manusia sifat identiknya adalah kecemburuan, hasad dan dengki, saling iri
Bab 08. Rencana.Tian Zhi menggendong gadis yang baru ditemuinya di punggungnya, gadis cantik itu tak sadarkan diri akibat kelelahan dan setelah ditelisik lebih lanjut ternyata ia terkena racun dari Beast Ular Api yang dibunuh oleh para Beast Serigala Perak.Dengan menaiki Beast Serigala Putih Tian Zhi segera kembali ke kediamannya untuk mengobati luka gadis tersebut.“Sepertinya aku sedikit paham situasinya, tampaknya Beast Serigala Putih dan kawanannya membawaku kemari karena gadis ini.” “Mereka mungkin melihatnya sejenis denganku,karena itu mereka tidak menghabisinya,” pikirnya menduga.Tian Zhi menoleh ke belakang, tampak para Beast Serigala Perak itu bekerja sama membawa bangkai beast itu ke tempat tinggalnya. Ia tak ambil pusing dengan apa yang mereka lakukan, yang jelas saat ini ia merasa kawanan Beast Serigala ini menganggapnya sebagai sekutu dan ia tak merasa rugi dengan itu.“Sepertinya aku harus memberi nama pada mereka untuk memudahkan berkomunikasi dengan mereka kedepan
Bab 07. Pertemuan takdir?Tian Zhi membelah udara dengan satu tangannya, sebuah celah ruang tercipta di depannya, ia kemudian memasuki celah tersebut dan muncul di satu tempat yang dikenalnya.Ia muncul di satu ruangan gua yang menjadi tempat gurunya tinggal, kembali hatinya merasakan sakitnya kehilangan saat melihat barang-barang yang ada di ruangan gua tersebut.Tian Zhi menghadap ke satu arah dimana dulu sang master selalu berdiri di area tersebut, ia mengambil sikap bersujud untuk memberikan penghormatan terakhir pada Masternya yang telah tiada.Setelah tiga kali memberikan penghormatan, Tian Zhi bangkit dari posisinya, kemudian membereskan semua barang yang ada di ruangan tersebut dan menyimpannya di dalam ruang spasial yang diwariskan Master Fan padanya.Setelah selesai ia pun berjalan menuju bagian gua lainnya, danau dan air terjun petir yang menjadi tempat tujuannya.Baru saja ia memasuki area tersebut ia dikejutkan dengan apa yang dilihatnya, tampak tiga Beast Serigala Per
Bab 06. Harapan dan tujuan.Tian Zhi berjalan keluar melewati batas cahaya yang berada di area terakhir, dengan tenang ia menembus lapisan cahaya tersebut sebagai tanda selesainya pelatihan tertutupnya.Tian Zhi berdiri mematung untuk beberapa saat di tempatnya, ia menghirup nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan seakan akan udara yang dihirupnya itu lebih berharga dari emas.Ya, dirinya bersikap seperti itu bukan tanpa sebab, selama masa pelatihannya ia berada dalam ruangan magis dengan gravitasi tinggi dan dalam situasi penuh tekanan, lepas dari hal itu membuatnya merasa seperti burung yang lepas dari sangkarnya.Tian Zhi kemudian melihat tubuhnya sendiri, tampak otot di tangan dan di tubuhnya begitu keras tanpa sedikitpun lemak yang tersisa.“Tubuhku kini sudah berada di tingkat keempat, tubuh tulang naga, hanya tinggal selangkah lagi untuk bisa memiliki tubuh dewa!” “Entah berapa lama waktu yang kuhabiskan untuk menyelesaikan semua ujian dari Master, tapi, semua rasa lelah,
"Bab. 05. Ujian dan Warisan Tian Zhi terpana melihat apa yang dilakukan gurunya. Sang master membungkus tangannya dengan qi lalu membelah udara di depannya.Terbuka sebuah celah energi yang di dalamnya terdapat sebuah ruang khusus.Master Fan memasuki tempat itu, dan Tian Zhi segera mengikutinya dengan cepat.Saat melewati lapisan cahaya tersebut, Tian Zhi terpesona dengan pemandangan yang dilihatnya. Tempat itu berupa padang rumput luas dengan sebuah arena berbahan batu di tengahnya."Master, tempat apa ini? Kenapa ada ruang seperti ini di dalam gua?!" tanyanya penuh rasa penasaran.Master Fan tersenyum penuh arti lalu menjawab singkat, "Murid bodoh, tempat ini adalah dimensi berbeda, di mana hukum alam dan aliran waktu tidak seperti biasanya."Penjelasan itu membuat mata Tian Zhi membelalak."Jadi ini yang disebut ruang spasial, luar biasa!" ujarnya tak percaya.Tatapan Tian Zhi berubah penuh arti. Apa yang dilakukan gurunya telah menunjukkan sesuatu yang selama ini ia belum ketahui.
Bab 04. Syarat.Satu tahun berlalu….Traaang…traaang…traaang.Master Fan tersenyum lebar sambil menatap seorang pemuda berambut hitam dan bertelanjang dada yang kini sedang menambang kristal hitam di dalam gua.Tampak pemuda berambut hitam panjang dengan tubuh berotot tanpa lemak itu sangat lihai memainkan alat di tangannya itu, ayunan alat tambang di tangannya membuat kristal hitam yang sangat keras melebihi logam tungsten itu berhamburan ke udara.“Anak ini…hanya dalam waktu satu tahun ia mencapai tingkatan tubuh kelima, tubuh dewa perang. Sungguh di luar dugaan!” “Kekerasan hati, tekad dan tujuannya membuatnya bertahan dengan latihan yang kubuat. Bahkan, ia menambahkan beban lain untuk meningkatkan kekuatan fisiknya,” ujar Master Fan bermonolog sambil menatap muridnya itu dari sudut ruangan gua.Tian Zhi menghentikan tindakannya karena ia mendengar langkah kaki mendekat ke arahnya.“Master, kenapa kemari? Harusnya Master istirahat saja di kamar Master!” ujar Tian Zhi sambil menya