Sebagai seorang kakak, tidak ada yang paling membahagiakan selain saat menemukan seorang adik yang sangat berbakat.Termasuk Balada kepada Kusha, dia sangat begitu bangga sehingga sulit diungkapkan dengan kata-kata.Bahkan andai Kusha mengijinkan, Balada ingin sekali segera memberitahukan hal ini kepada kedua orang tuanya.Mereka pasti akan sangat senang bahwa telah memiliki seorang putra seperti Kusha.Namun sayang, Kusha melarang Balada melakukan itu dengan alasan ini belum saatnya.Lintang pernah berkata bahwa potensi diri yang berlebihan bisa membawa petaka.Maka dari itu dia meminta Balada agar merahasiakannya terlebih dahulu sampai mereka berdua tumbuh menjadi pendekar hebat yang dapat melindungi keluarganya.“Apa yang akan kita lakukan terhadap mereka, Kusha?” tanya Balada sembari menunjuk ke arah Burok Lawe yang masih terkapar.Sementara Balada sendiri telah kembali bangkit karena semua lukanya sembuh berkat ramuan Lintang.“Terserah kakak saja,” Lintang tersenyum lembut.“A-a
Setelah menyaksikan pertarungan Lintang, Lampar segera pergi menuju pasar Katumenggungan untuk memberi laporan kepada Ki kali.Sementara tugas menjaga keluarga Lintang diserahkan kepada Danu dan dua pendekar lain.Ki Kali tentu langsung terperangah mendengar laporan Lampar karena hal itu sangat mustahil dapat dilakukan oleh seorang bocah berusia 7 tahun.Dia memang tahu Lintang jenius dalam bidang pengobatan, tapi tidak mengira bahwa bocah itu juga ternyata seorang pendekar hebat.Berita tentang kemampuan Lintang juga langsung dilaporkan Ki Kali kepada pangeran Mangkukarsa membuat putra mahkota kerajaan Manggala tersebut semakin tertarik kepada Lintang.Setelah mendengar itu, pangeran Mangkukarsa segera menambah jumlah pendekar untuk melindungi Lintang. Dia tidak mau anak jenius seperti Lintang jatuh ke tangan kelompok jahat karena akan membahayakan dunia.Pangeran Mangkukarsa sangat yakin bahwa Lintang di kemudian hari akan menjadi legenda. Sehingga dari sejak dini dia mulai menjalin
Pagi datang begitu cepat, saat ini sinar mentari telah menyeruak menghangatkan bumi.Lintang dan Balada telah bersiap akan berangkat, mereka akan di kawal oleh 20 orang pendekar kuat.Sebagai putra dari seorang saudagar kaya, ke mana pun Lintang dan Balada pasti harus melalui pengawalan ketat.Hal itu karena banyak pesaing bisnis orang tuanya yang begitu berambisi ingin menghabisi keluarga Warta.Weda ayah dari Balada sudah menyiapkan kereta terbaik untuk mengantar mereka berdua.Dia juga mengutus Ki Jara dan Bakung sebagai ketua rombongan pengawal agar perjalanan Balada dan Lintang menjadi lebih aman.Selain itu, ada juga satu pelayan perempuan yang ikut bersama mereka. Dia bernama Tarmi, adik dari Mbo Mirah yang bertangung jawab menyiapkan makanan bagi Balada dan Lintang selama di perjalanan.“Ayah, ibu, aku pamit,” Balada memeluk Weda dan Ratna Kianti secara bersamaan.“Ayah merestui perjalanan kalian, Nak. Jaga selalu adikmu, dia sekarang menjadi tanggung jawabmu,” tutur Weda semb
Katumenggungan Surajaya merupakan salah satu wilayah termakmur di kerajaan Suralaksa.Hal itu membuat Tumenggung Bayangkara, sang penguasa wilayah Surajaya memiliki kedekatan khusus terhadap raja.Tapi perangainya sangat kejam dan dingin terhadap rakyat, bahkan Tumenggung Bayangkara kerap terdengar menculik beberapa gadis desa untuk dijadikan mainan hasratnya.Banyak orang yang sudah tahu akan kebejatan sikap sang tumenggung. Namun tidak ada satu pun dari mereka yang berani melaporkannya kepada raja.Tumenggung Bayangkara akan menghabisi siapa pun yang berani mengusik kesenangannya. Bahkan jika mereka adalah sesama tumenggung sekali pun.Dia berkomplot dengan banyak saudagar untuk memonopoli perdagangan di wilayahnya. Sehingga Tumenggung Bayangkara menjadi sosok tumenggung terkaya dari semua tumenggung di kerajaan.Akibat dari kebijakannya, banyak bertebaran mafia pertanian di sana.Mereka membeli hasil tani para penduduk dengan harga yang sangat murah, setelah itu menjualnya kembali
Pria itu sangat yakin bahwa tebasannya akan mampu membunuh Lintang dengan sangat cepat.Namun tebakannya salah, karena saat pedang pria tadi akan mengenai sasaran, sosok bocah kecil di hadapannya telah lebih dulu menghilang entah ke mana, membuat serangan tersebut hanya mengenai tempat kosong.Sring!Suara pedang terdengar nyaring membelah angin, tapi sang pemilik serangan malah terpana melebarkan mata.Begitu juga dengan 8 pria lain, mereka terkejut tidak percaya mendapati Lintang mampu menghindari serangan telak dari seorang pendekar tingkat 3.Gerakan Lintang tidak cepat, tapi dia bisa bergerak tepat menghindari arah tebasan lawan.“Ti-tidak mungkin! Ke-kemana bocah it .... Buk Aaaaaa!” belum sempat pria yang menyerang Lintang selesai berbicara, dia telah lebih dulu terkapar memuntahkan darah terkena pukulan mematikan dari lawannya.Pria itu langsung mengerang meregang nyawa padahal hanya dipukul dengan sebilah batang jagung membuat semua temannya kembali mematung tidak percaya.“H
Suara pedang terdengar nyaring membelah angin, tapi sang pemilik serangan malah terpana melebarkan mata.Begitu juga dengan 8 pria lain, mereka terkejut tidak percaya mendapati Lintang mampu menghindari serangan telak dari seorang pendekar tingkat 3.Gerakan Lintang tidak cepat, tapi dia bisa bergerak tepat menghindari arah tebasan lawan.“Ti-tidak mungkin! Ke-kemana bocah it .... Buk Aaaaaa!” belum sempat pria yang menyerang Lintang selesai berbicara, dia telah lebih dulu terkapar memuntahkan darah terkena pukulan mematikan dari lawannya.Pria itu langsung mengerang meregang nyawa padahal hanya dipukul dengan sebilah batang jagung membuat semua temannya kembali mematung tidak percaya.“Hihihi, mau membunuhku? Bodoh! Itu mustahil, sialan,” Lintang terkekeh puas.Melihat ke 8 pria tersisa sedang menganga melebarkan mata, Lintang lantas segera maju memanfaatkan situasi.Dia bergerak menggunakan langkah petapa naga, kemudian mengayunkan batang jagung menuju titik-titik vital saraf energi
Seorang gadis muda berparas cantik berlari tergopoh-gopoh melewati gerbang kota.Rambutnya panjang terurai, berbadan tinggi semempai dengan kulit putih mulus bagaikan susu.Dia mengenakan pakaian berwarna hijau cerah dengan selendang putih melingkar dari sutra mewah.Berhidung mancung, wajah tirus, serta mata sedikit sipit membuat gadis itu tampak mempesona. Apalagi dengan bibir mungil bergelombang membuat para lelaki tidak tidak bisa memalingkan pandangan.Namun saat ini gadis itu sepertinya sedang dilanda kesedihan yang mendalam di mana dia berlari sembari bercucuran air mata.Wajahnya pucat dipenuhi ketakutan, dengan pakaian sedikit compang-camping belumuran debu tanah.Brak!Pintu gerbang sebuah paviliun besar terbuka, membuat semua orang yang ada di dalamnya terkaget melebarkan mata.Bruk!Gadis muda tadi menjatuhkan diri berlutut di atas permukaan tanah, napasnya memburu terengah-engah dengan air mata masih berjatuhan membasai pipinya yang memerah.“Inggit!” seorang pria tua seg
Inggit adalah cucu dari seorang Adipati besar kerajaan Manggala. Dia melakukan perjalanan jauh untuk mencari keberadaan putra Mahkota yang sudah bertahun-tahun menghilang.Inggit melakukan itu karena dirinya telah dijodohkan sedari kecil. Dia mencari sang Putra Mahkota untuk menunjukan bahwa dirinya benar-benar layak menjadi permaisuri.Sudah menjadi adat kebiasaan kerajaan Manggala di mana calon mempelai perempuan harus menyambut kepulangan pangeran selepas dia mengasingkan diri.Dan ini adalah tahun terakhir putra mahkota mengasingkan diri sehingga Inggit bersama kakeknya melakukan perjalanan jauh hanya untuk menyambut dan mendampingi sang pangeran pulang.Sudah banyak kerajaan yang mereka sambangi dalam pencariannya. Namun sampai sekarang, kabar keberadaan Putra Mahkota tetap tidak pernah ditemukan.Merasa lelah dengan pencarian itu, Inggit bersama kakeknya memutuskan untuk menunggu saja di kerajaan Suralaksa di mana kerajaan itu adalah arah pulang sang Putra Mahkota.Sudah 4 bulan