Padepokan Naga Putih sudah kembali aman seperti sediakala. Semenjak Satrio Wirang dan yang lainnya mengalahkan Macan Kumbang dan semua murid dari Padepokan Harimau sudah tidak ada lagi padepokan yang berani mengusik Padepokan Naga Putih. Kejadian perang besar melawan Padepokan Harimau benar-benar menjadi pelajaran bagi padepokan lain agar tidak macam-macam dengan Padepokan Naga Putih. Kekuatan Padepokan Naga Putih pun semakin diakui dalam dunia persilatan.
Satrio Wirang sedang berbincang berdua dengan Naga Barong. Mereka sedang membahas tentang keberadaan Wisang Geni dan Elangga yang belum juga di temukan oleh orang-orang suruhan Naga Barong.
"Orang suruhanku belum juga mendapatkan informasi tentang keberadaan Wisang Geni dan Elangga." ungkap Naga Barong.
"Apa tidak ada petunjuk sama sekali tentang keberadaan mereka berdua" tanya Satrio Wirang.
"Orang suruhanku benar-benar tidak menemukan sedikit pun petunjuk keberadaan mereka berdua" ucap Na
Kerajaan Segoro Pitu sedang menyiapkan pasukan mereka untuk menghadapi serangan dari Kerajaan Salakanegara. Kerajaan Segoro Pitu mengadakan perekrutan besar-besar untuk menambah jumlah pasukan mereka. Mereka juga menambah pasokan senjata mereka untuk melengkapi persenjataan pasukan mereka. Satrio Wirang yang berjanji untuk membantu Wisang Geni untuk mempertahankan Kerajaannya dengan imbalan Pusaka Pedang Naga Api. Satrio Wirang memberikan usul agar dirinya di ijin kan untuk meminjam seratus prajurit dari Kerajaan Wesi Kuning.Dan hari ini Satrio Wirang dan Arum Sari akan pergi ke Kerajaan Wesi Kuning demi meminjam seratus pasukan dari Kerajaan Wesi Kuning. Sedangkan Alikusuma akan tetap tinggal di Kerajaan Segoro Pitu untuk membantu Wisang Geni mempersiapkan semuanya untuk peperangan menghadapi Kerajaan Salakanegara. Saat Satrio Wirang dan Arum Sari sudah menunggangi kuda mereka dan bersiap untuk memulai perjalanan mereka ke Kerajaan Wesi Kuning. Mereka berdua di hentikan ole
Hari ini akan menjadi hari besar yang mungkin akan di catat dalam sejarah. Perang terbesar antara Kerajaan Salakanegara melawan Kerajaan Segoro Pitu. Seratus lima puluh ribu pasukan Kerajaan Salakanegara yang di pimpin oleh Panglima Aryo Guntur melawan seratus ribu pasukan Kerajaan Segoro Pitu yang dipimpin langsung oleh Raja Wisang Geni.Kedua Pasukan itu sudah saling berhadapan di wilayah perbatasan antara Kerajaan Salakanegara dan Kerajaan Segoro Pitu. Di pihak Kerajaan Salakanegara ada Aryo Guntur dan Kebo Ijo yang kini telah menjadi Senopati Kerajaan Salakanegara. Sedangkan di pihak Kerajaan Segoro Pitu ada Wisang Geni, Satrio Wirang, Alikusuma dan Arum Sari. Ini seperti perang saudara antar tujuh murid naga Ki Naga Baruna.Sebagai sesama pemimpin pasukan dalam peperangan ini Wisang Geni dan Aryo Guntur saling maju ke depan mewakili semua pasukan untuk melakukan negosiasi terakhir sebelum di mulainya peperangan."Mengapa Kamu tidak menyerah saja
Malam itu. Satrio Wirang mengumpulkan seratus prajurit yang dia pinjam dari Kerajaan Wesi Kuning. Semua pasukan itu menggunakan jubah warna hitam untuk menyamarkan mereka dalam kegelapan. Satrio Wirang sengaja tidak mengikut sertakan pasukan yang dia pinjam dari Kerajaan Wesi Kuning dalam pertempuran tadi siang agar dapat melakukan penyerangan malam hari ini. Ini adalah rencananya untuk membuat seratus pasukan dari Kerajaan Wesi Kuning menjadi senjata rahasia yang tidak ketahuan oleh musuh mereka. Apalagi jika sampai Aryo Guntur tahu. Dia pasti akan langsung mengambil sebuah tindakan untuk menghentikannya.Satrio Wirang dan seratus pasukan Kerajaan Wesi Kuning mengendap-endap di dekat area perkemahan pasukan Salakanegara."Sekarang kalian berpencar serang mereka dari berbagai titik agar mereka mengira jumlah kita banyak. Ingat setiap dari Kita hanya boleh membunuh sepuluh orang. Setelah itu tinggalkan tempat ini dan jangan sampai tertangkap" perintah Satrio Wirang.
Di peperangan hari kedua ini pasukan Kerajaan Segoro Pitu seperti ada di atas angin. Moral pasukan Kerajaan Segoro Pitu sedang tinggi- tingginya. Sedangkan pasukan musuh sedang kondisi yang kelelahan. Ini semua terjadi karena serangan malam yang di lakukan oleh Satrio Wirang hingga membuat pasukan Kerajaan Salakanegara tidak tidur sampai pagi.Dalam peperangan di hari kedua ini. Pasukan Kerajaan Salakanegara sepertinya sedang terpojok oleh pasukan Kerajaan Segoro Pitu. Melihat pasukannya berguguran dan seperti kelelahan. Aryo Guntur langsung mengambil keputusan cepat. Dia tidak mau di permainkan lagi seperti peperangan di hari pertama. Aryo Guntur langsung menyuruh pasukannya untuk mengubah formasinya menjadi formasi ombak laut. Di mana dalam formasi ini membuat pasukan baris depan mereka akan salalu bergantian dalam beberapa jam. Pergantian pasukan baris depan yang di ganti secara terus-menerus hingga menyerupai seperti ombak di lautan yang tidak berhenti m
Kini peperangan besar antara Kerajaan Salakanegara dan Kerajaan Segoro Pitu telah memasuki hari yang ketiga. Kedua pasukan kembali berhadapan. Tapi berbeda dengan peperangan hari kedua. Pasukan Kerajaan Salakanegara tidak dalam kondisi yang lesu. Mereka semalam dapat beristirahat dengan tenang karena Satrio Wirang tidak melancarkan serangan malam. Ini di karena kan Aryo Guntur yang memperketat penjagaan di area perkemahan pasukannya. Dia juga menyuruh para pasukannya untuk menerangi area perkemahan dengan menyalakan banyak obor. Hal itu membuat Satrio Wirang dan pasukannya tidak bisa menyelinap dalam kegelapan dan melakukan serangan malam hari.Kini pasukan Kerajaan Salakanegara tersisa seratus dua puluh lima ribu pasukan dari lima puluh ribu pasukan. Sedangkan pasukan Kerajaan Segoro Pitu tersisa delapan puluh lima ribu pasukan dari seratus ribu pasukan.Karena kalah dalam hal jumlah Satrio Wirang mengatur pasukannya menjadi formasi kura-kura. Formasi kura-kura ini sa
Karena kerugian yang di akibatkan oleh serangan malam yang di lancarkan Satrio Wirang yang memimpin pasukan Kerajaan Segoro Pitu. Di hari ke empat ini Aryo Guntur ingin menyerang habis-habisan. Aryo Guntur membuat formasi burung garuda. Di mana pasukannya membentuk seperti burung garuda dan Aryo Guntur menjadi paruh yang paling depan dari formasi burung garuda itu. Aryo Guntur dengan kesakitannya akan menjadi ujung tombak yang akan membukakan jalan pasukannya dan menghancurkan pasukan musuh. Kali ini Aryo Guntur juga akan menggunakan Pusaka Tombak Naga Petir yang dapat mengeluarkan sambaran petir. Ini adalah formasi terkuat dari pasukan Kerajaan Salakanegara yang di pimpin oleh Panglima Besar Aryo Guntur.Satrio Wirang, Wisang Geni dan Alikusuma yang melihat Aryo Guntur yang sudah menggunakan Pusaka Tombak Naga Petir mulai merasa khawatir. Mereka tahu Aryo Guntur yang sudah menggunakan Pusaka Tombak Naga Petir akan sangat sulit di hentikan. Mereka mulai berdiskusi untuk menga
Satrio Wirang masih meratapi kelahannya dalam peperangan di hari ini. Di begitu terpukul karena kehilangan lima puluh pasukan khususnya yang dia pinjam dari Kerajaan Wesi Kuning. Pasukan itu sudah begitu dekat dengan Satrio Wirang karena saat di Kerajaan Wesi Kuning. Satrio Wirang lah yang melatih mereka secara langsung. Dengan kehilangan lima puluh pasukan yang di pinjam dari Kerajaan Wesi Kuning. Satrio Wirang jadi tidak bisa melakukan serangan malam. Sehingga malam ini Pasukan Kerajaan Salakanegara bisa beristirahat tanpa gangguan seperti malam-malam sebelumnya. Satrio Wirang berada dalam suasana hati yang buruk akibat kekalahan hari ini. Setelah peperangan usai Satrio Wirang tidak berbicara sama sekali. Makanannya bahkan tidak tersentuh sama sekali. Alikusuma dan Wisang Geni mulai khawatir dengan Satrio Wirang. Satrio Wirang terlihat begitu merasa kehilangan pasukannya."Aku khawatir dengan kondisi, Wirang" kata Wisang Geni."Ini semua salahku karena telah me
Kerajaan Segoro Pitu mengadakan pesta kemenangan selama tujuh hari berturut untuk merayakan kemenangan mereka yang dapat memukul mundur seratus lima puluh ribu pasukan Kerajaan Salakanegara. Ini adalah kemenangan besar bagi Kerajaan Segoro Pitu. Karena dengan kemenangan ini setidaknya Kerajaan Segoro Pitu akan aman dari serangan Kerajaan Salakanegara dalam beberapa waktu.Dalaman peperangan yang berlangsung lima hari ini Kerajaan Salakanegara kehilangan sekitar empat puluh ribu pasukannya. Sedangkan Kerajaan Segoro Pitu hanya kehilangan dua puluh ribu pasukannya. Kekalahan di pihak Kerajaan Salakanegara cukup parah karena mereka juga kehilangan persediaan makanan mereka. Ini juga yang membuat Aryo Guntur selaku Panglima Besar Kerajaan Salakanegara menarik mundur pasukannya. Karena mengumpulkan persediaan makan untuk ratusan prajurit bukan lah hal yang mudah. Mereka harus mengumpulkannya dari seluruh rakyat Kerajaan Salakanegara. Dan butuh waktu yang cukup lama untuk mengumpul