"Hiatttttt! Hiatttttt!"Suara teriakan seseorang yang sedang berlatih terdengar begitu kerasnya. Suara itu keluar dari mulut seorang pemuda yang berpakaian kuning emas.Bammmmmmm!Blarrrr!Energi kuning keluar dari telapak tangan pemuda itu, dan itu adalah pukulan jarak jauh yang dimiliki oleh pemuda itu.Gerakan demi gerakan dilakukan oleh pemuda itu, dan gerakannya semakin lama semakin halus dan semakin cepat."Pakai pedang ini!" teriak seseorang dan melemparkan sebuah pedang yang berwarna hitam.Tappppp!Pemuda itu menangkap pedang yang dilemparkan padanya, tapi saat dia melihat pedang itu, dia langsung hentikan gerakannya dan memperhatikan pedang itu dengan lamat-lamat."Pedang urat petir! Ini dirimu bukan?" ucap pemuda itu.Tapi tidak ada jawaban yang didapatkan pemuda itu, dan itu membuat pemuda itu terduduk jatuh ke tanah."Maafkan aku urat petir," ucap pemuda itu dengan air mata yang bercucuran dari kedua belah kelopak matanya.Arya, dialah pemuda itu. Dia sudah berada di gun
"Yang mulai aku!" kata menteri Jut, dan tak lagi berani menatap wajah Kaisar Hui."Aku yang berkuasa di istana ini, jadi hanya aku yang boleh atur kerajaan ini, dan kau tidak usah ikut campur," kata kasiar Hui semakin membungkam mulut menteri Jut."Maafkan aku yang mulia kaisar," kata menteri Jut dan tak lagi berani untuk bicara."Sekarang tinggalkan tempat ini, aku tidak ingin melihat wajahmu," kata kaisar Hui sangat gusar pada menteri Jut.Menteri Jut masih ingin bicara, tapi dia tidak mau kaisar Hui semakin marah, dan mau tak mau harus pergi meninggalkan kaisar Hui."Kurang ajar! Apa dia pikir aku tidak bisa menemukan penggantinya," kata kaisar Hui sangat gusar karena perlakukan menteri Jut.Begitu kaisar Hui masuk ke dalam ruangan pribadinya, tidak berapa lama, panglima Tan datang menemui dirinya."Ada apa yang mulia?" tanya panglima Tan langsung pada intinya."Seperti kata tetua raja obat, orang yang menculik anak muda itu adalah orang yang memakai topeng hitam, dan kemungkinan d
"Bagaimana keadaan tetua obat?" tanya kaisar Hui pada tabib istana."Maafkan aku kaisar, tapi keadaan tetua obat masih cukup kritis, dan sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda untuk sadarkan diri," jawab tabib istana."Lakukan semua yang bisa kau lakukan, apapun yang terjadi kau harus sembuhkan dia, kalau tidak kau tidak perlu lagi jadi tabib istana," kata kaisar Hui mengancam tabib istana itu.Wajah tabib istana langsung pucat mendengarkan apa yang dikatakan oleh kaisar Hui, dia tidak menyangka jika kaisar Hui akan membela raja obat sampai berikan ancaman pada dirinya."Akan aku usahakan yang mulia kaisar," kata tabib istana."Usahakan secepatnya, jangan menunda-nunda waktu," kata kaisar Hui dan tinggalkan tabib istana itu.***Kota Vnom semakin ramai, ramai dengan hadirnya banyak orang-orang asing yang tidak di kenal, tapi yang membingungkan, tidak ada dari mereka yang bertahan lama di satu tempat."Bagaimana? Apa ada kabar yang baru?" tanya wakil Cat pada anak buahnya."Tida
Satu sosok tubuh melesat dengan kecepatan tinggi, membelah malam dan di pundak ada seseorang yang terkulai lemah. Seseorang yang berpakaian kuning emas."Aku harus cepat, Arya harus aku bawa secepatnya, jika tidak nyawanya akan semakin sulit untuk ditolong!" kata sosok yang tidak lain adalah raja mabuk.Dan orang yang ada di pundak Raja obat tak lain dan tak bukan adalah Arya, pemuda yang sempat berada si penjara kerajaan Phin, tapi berhasil di selamatkan oleh raja obat.Di tangan raja mabuk ada sebuah botol kecil, dari pesan raja obat, obat itu sangat bagus untuk membantu pemulihan Arya.Raja mabuk terus membelah malah, tidak peduli dinginnya malam dimana semua orang memilih untuk tidur dari pada harus di luar menemani malam.Tidak ada waktu bagi raja obat untuk istirahat, seluruh ilmu meringankan tubuh dia gunakan demi membawa Arya menuju sebuah gunung yang ada di timur negeri Phin. Gunung bunga melati.Raja obat merasakan pundaknya mulai basah, tapi dia tahu kalau itu bukan keringa
Raja obat menyelinap, dan kini sudah mendekati ruangan tahanan Arya. Tapi dia begitu kaget saat melihat belasan prajurit menjaga ruangan tahanan Arya."Sepertinya mereka masih anggap Arya sangat berbahaya, bagaimana ini?" gumam raja obat.Raja obat terpaksa membuat rencana lain, yaitu gunakan keahlian yang dia miliki.Dalam waktu yang singkat, di tangan raja obat sudah ada sebuah benda kecil yang bau sangat menyengat."Selamat tidur!" kata raja obat.Benda kecil yang ada di tangan saja obat hanya sebuah bola kecil berwarna hitam, tapi reaksinya akan sangat tinggi.Whusssssssss!Dengan gerakan cepat, raja obat melemparkan bola kecil itu, dan kembali cahaya yang temaran memudahkan bagi raja obat untuk melakukan semua itu.Asap keluar dengan pelan-pelan dari bulatan kecil itu, dan itu mulai memberikan pengaruh pada para penjaga ruangan tahanan yang mengurung Arya.Brukkkkkk!Satu demi satu penjaga berjatuhan, tidak hanya prajurit biasa, tapi beberapa panglima yang menjaga ruang tahanan A
Keadaan Arya saat ini begitu menyedihkan, dia terkurung, terikat oleh rantai baja, dan juga terluka begitu parah.Tidak ada yang tahu kapan malaikat pencabut nyawa akan menjemputnya, dan satu hal yang pasti adalah, Arya sudah pasrah dengan apa yang akan dialami olehnya.Kadang Arya sadar dari pingsannya, tapi keadaan luka yang begitu parah membuat pemuda itu kembali jatuh pingsan.Jangankan untuk bicara, bergerak pun Arya sudah tidak memiliki kemampuan lagi, dan itu karena rantai yang membelenggu dirinya."Sungguh siksaan yang begitu pedih bagi pemuda yang membela kebenaran itu."***"Bagaimana raja obat, apa kau sungguh ingin selamatkan Arya?" tanya raja mabuk begitu mereka berdua sampai di kota Vnom."Iya, itu sudah pasti. Dan kau harus membantu diriku," kata raja obat."Tapi, itu sama dengan kau akan jadi pengkhianat kerajaan dan negeri ini," kata raja mabuk."Tidak, bukan aku yang akan jadi buronan kerajaan, tapi dirimu, itupun kalau ketahuan," kata raja obat."Apa maksudnya?" tan