Share

Luka Putri Yung

last update Dernière mise à jour: 2025-06-03 13:49:05

Dengan telaten Arya merawat putri Yung tanpa sedikitpun mengeluh meskipun Arya belum tahu apa yang terjadi pada gadis itu. Satu malaman Arya menjaga dan merawat gadis cantik nan muda itu.

"Panas! Tuan putri demam! Apa sesungguhnya yang dilakukan tuan muda Lui Lon pada tuan putri?" Kembali pertanyaan itu datang ke pikiran Arya.

Arya sungguh penasaran apa yang terjadi antara putri Yung dengan tuan muda Lui Lon saat mereka meninggalkan penginapan untuk menikmati keindahan kota Fuse.

"Jangan! Aku mohon jangan lakukan itu padaku!"

Arya kaget mendengar ucapan yang keluar dari mulut putri Yung. Gadis mengigau dengan suara yang penuh dengan naga ketakutan.

"Pasti sudah terjadi yang tidak diinginkan oleh tuan putri! Aku harus mengetahui setelah tuan putri sadarkan diri," kata Arya.

***

Setelah pagi datang di kota Fuse, barulah putri Yung sadarkan diri, dan dia melihat Arya ada di sampingnya. Tertidur dengan kepala yang bersandar di tempat tidur.

"Kak Arya!"

Air mata gadis itu jatuh mene
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Meragukan Pemimpin

    Makhluk yang memperhatikan Arya dari kejauhan memilih untuk tidak ikuti Arya. Tapi dia malah memasuki sebuah ruang hampa dan saat keluar dia sudah berada di sebuah perkampungan yang seluruh penduduk kampung itu memiliki ekor yang panjang. Makhluk itu, yang tak lain adalah Ridu segera memasuki sebuah ruangan yang besar, disana sudah menunggu makhluk lain yang juga sama dengan dirinya. Sama-sama memiliki ekor yang panjang. "Gawat! Orang yang memiliki darah murni itu sangat kuat," kata Ridu pada empat orang yang ada di dalam ruangan itu. "Apa maksudmu dia kuat Ridu?" tanya Roddam. "Dia mampu mengalahkan makhluk bermata satu!" kata Ridu. "Kau jangan bercanda!" kata Roddam tidak percaya. Ridu menatap Roddam. Setelah itu Ridu menceritakan semua yang dia lihat. Semua yang dia saksikan saat pertarungan antara Arya dan makhluk bermata satu itu. "Ketua Jobar! Apa sekarang yang akan kita lakukan?" tanya Roddam. Ketua Jobar, satu dari tiga ketua dari pemimpin makhluk berekor besi. Dia mer

  • Sang Penghancur Langit    Ling Niong

    Bammmmmmm!! Aaaaaaaaaaaaaaaaa! Arya menjerit keras saat satu ayunan gada dari makhluk bermata satu itu menghamtam tubuh Arya. Itu terjadi karena Arya kaget. Kaget karena ayunan pedang dari pedang urat petir tidak mampu melukai bagian tubuh yang sudah berhasil ditebas Arya. "Kurang ajar," maki Arya. Jika bukan karena pakaian pusaka kijang emas menjaga tubuh Arya, dia yakin jika dia kemungkinan akan terluka. Sedangkan sudah di bentengi oleh pusaka pakaian kijang emas, Arya masih merasakan pernapasan nya masih sesak karena hantaman dari gada makhluk bermata satu itu. Arya mengelus bagian tubuhnya yang terkena hantaman gada. Dan itu untuk memastikan jika dia baik-baik saja. "Selamat!" ucap Arya memberikan selamat pada dirinya sendiri. Hiatttttt! Arya meningkatkan kemampuan tenaga dalam yang akan dia keluarkan, dan itu dia lakukan untuk menakuti makhluk bermata satu itu. Tapi, yang Arya dapatkan malah pertunjukan gigi dari makhlik bermata satu itu. "Dimana kelemahanmu?" gumam Ar

  • Sang Penghancur Langit    Informasi dari pedang awan merah

    Pedang awan merah yang selama ini tidak pernah menujukkan penghuni dari pedang ini kali ini menunjukkan siapa dirinya. "Pedang awan merah? Kau mengetahui tentang wilayah ini?" tanya Arya. "Aku pernah memasuki wilayah ini tuan, bersama dengan tuan Hut Lau," jawab pedang awan merah. Arya tersenyum. Kini dia sudah memiliki sesuatu yang mungkin akan dia jadikan sebuah petunjuk untuk keluar dari wilayah yang membingungkan Arya itu. "Kata tuan Hut Lau, wilayah ini adalah wilayah dari manusia berekor besi!" ucap pedang awan merah menjelaskan pada Arya. "Wilayah manusia berekor besi? Bagaimana maksudnya itu?" tanya Arya. "Kalau tidak salah, makhluk itu memiliki ekor yang panjang. Dan ekor mereka tajam dan keras bagaikan besi," jelas pedang awan merah. "Intinya, Bagaimana cara keluar dari sini?" tanya Arya. "Tuan harus mendatangi bukit mata dewa. Tapi untuk menuju tempat itu, kau harus melewati wilayah yang lebih parah lagi," kata pedang awan merah. "Bukit mata dewa? Dimana lagi itu?

  • Sang Penghancur Langit    Kebingungan Arya

    Awan tebal terus menutupi pandangan Arya dan juga pandangan putri Yung Yen. Dan itu semakin meyakinkan Arya jika saat ini mereka sudah tidak ada di dimensi manusia. Semakin jauh, semakin menakutkan yang mereka rasakan. Dan itu juga semakin membuat putri Yung Yen ketakutan. "Tuan putri! Pegang aku erat, sepertinya akan terjadi sesuatu disini!" kata Arya. Tapi tidak ada jawaban dari putri Yung Yen. Putri dari ketua sekte angin timur itu tidak menjawab apa yang Arya. Arya menoleh, dan betapa kagetnya Arya kalau putri Yung sudah tidak ada lagi di belakangnya. Dan saat dia sadar, kuda putih yang di samping kuda hitam miliknya juga sudah hilang tak berbekas. "Apa-apaan ini?" tanya Arya bingung. Huppppp! Arya melompat dari kudanya. Dan mencari tentang keberadaan putri Yung Yen. "Kemana tuan putri?" tanya Arya. "Adik Yung!" teriak Arya di sekitar hutan itu. Tapi, Arya semakin heran karena suaranya langsung hilang tanpa gema sedikit pun. "Ini sungguh aneh!" kata Arya. Hueeeekkkkk!

  • Sang Penghancur Langit    Dimensi yang lain

    Arya dengan memapah putri Yung membawa gadis itu kembali ke penginapan, dan selanjutnya mereka meninggalkan kota Fuse. "Akan kemana kita kali ini, kak Arya?" tanya putri Yung pada Arya. "Seperti tujuan awal kita, kita akan menuju ke arah selatan negeri ini," jawab Arya. Putri Yung tidak menjawab lagi. Tapi dia memilih untuk diam. Kini putri Yung lebih memilih banyak diam. Whusssssssss! Angin kencang datang menerpa mereka berdua. Seolah menandakan jika mereka memasuki wilayah yang seharusnya tidak mereka datangi. Angin kencang itu membawa kabut tebal yang menutupi pandangan. Jarak pandang yang awalnya adalah beberapa tombak, berubah menjadi hanya dua sampai tiga tombak saja. Arya merasakan ada sesuatu yang aneh dengan kabut tebal itu, tapi Arya tidak mau mengatakan itu pada putri Yung karena Arya tidak ingin putri Yung merasa gelisah. Wajah Arya tegang. Dan itu tidak luput dari perhatian putri Yung. "Ada apa kak? Kenapa kakak terlihat begitu waspada?" tanya putri Yung Yen pada

  • Sang Penghancur Langit    Kematian tuan muda

    Tubuh Adipati Hun Lon dan putranya, tuan muda Lui Lon, mundur ketakutan dengan tubuh yang merapat ke tanah.Sementara Arya datang dengan pedang petir biru dipegang erat di tangannya."Bagaimana, Adipati? Apa kau masih dengan kesombongan yang kau miliki itu?" tanya Arya."Anak muda! Sebaiknya kau pikirkan apa yang akan kau lakukan ini. Ini akan membuat dirimu jadi musuh negeri ini," kata Adipati Hun Lon menakuti Arya."Hehhh... apa kau pikir aku takut? Sedikit pun aku tidak akan takut!" kata Arya."Dan kau! Kau akan mati hari ini! Karena aku selalu terpati janjiku!" kata Arya.Tuan muda Lui Lon gemetar karena ucapan Arya, dan dia memandang ke arah putri Yung Yen yang berdiri menatanya dengan penuh kebencian."Adik Yung! Adik Yung! Katakan pada Kak Arya untuk memberikan ampunan padaku!" kata tuan muda Lui Lon dan berlari memohon pada putri Yung Yen.Gadis itu hanya melihat dengan sinis pada tuan muda Lui Lon."Kenapa sekarang kau memohon? Bukankah kemarin kau mengatakan jika sudah banya

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status