Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Membakar Amarah Para Pendekar

Share

Membakar Amarah Para Pendekar

last update Last Updated: 2025-03-17 06:23:57

"Kurang ajar. Dia telah membuat aku dalam masalah yang besar!" maki Arya dalam hatinya.

Arya, setelah kabur dari kepungan para pendekar yang ada di perguruan naga hitam berhenti sejenak di hutan yang berada tak jauh dari kota Bangau.

"Seharusnya aku tidak kabur, ini malah membuat aku jadi buronan mereka, dan sekarang sudah pasti aku disalahkan akan kematian Ki Unda," ucap Arya.

Arya melesat dengan ilmu meringankan tubuhnya, dan berniat tinggalkan kota Bangau. Tapi saat sudah cukup jauh, Arya hentikan gerakannya.

"Tapi bagaimana dengan Ratih dan Banda," gumam Arya.

Arya saat akan melarikan diri, ingat dengan dua orang yang dipercayakan pada dirinya, dan itu jelas akan mengganggu Arya.

"Sialan! Sudah pasti mereka akan disalahkan atas kaburnya diriku," ucap Arya.

Arya menjadi dilema, tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Arya ingin kabur dan mencari cara bersihkan namanya, tapi di lain pihak dia juga tidak mungkin biarkan Ratih dan Banda berada dalam masalah yang besar.

"Aku tidak mungk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Pencuri pusaka

    Arya dari jauh sudah bersiap saat melihat terjadi perubahan pada tubuh Kijang Dewa, perubahan yang Arya lihat saat berada di negeri Malaya."Sepertinya Kijang Dewa akan segera berubah jadi pusaka Pakaian Kijang Emas," gumam Arya.Arya mengeluarkan ilmu meringankan tubuh, dan berjalan pelan di atas permukaan air.Dari cara Arya berjalan di atas air, sudah terlihat jika kemampuan ilmu meringankan tubuh Arya sudahlah sangat mendekati sempurna.Arya terus berjalan, tapi pandangan mata Arya terfokus pada perubahan yang terus terjadi pada Kijang Dewa yang saat ini sudah melayang di udara."Hanya aku yang boleh mendapatkan pusaka Pakaian Kijang Emas itu. Itu akan semakin menyempurnakan pusaka Pakaian Kijang Emas yang ada padaku," ucap Arya.Jledaaarrrrrrr!Gelombang air pasang dari Danau Rawa Maut sedikit pun tidak berpengaruh bagi Arya. Arya terus saja berjalan menuju arah Kijang Dewa yang terus berubah jadi pusaka penjaga terbaik bagi pemiliknya.Cahaya kuning memenuhi hampir seluruh area

  • Sang Penghancur Langit    Menunggu waktu yang tepat

    Arya yang berada si pinggir danau rawa maut seolah membiarkan Pertarungan itu terjadi, Arya merasa jika belum saat nya dia turun untuk ikut campur.Tapi Arya berkali-kali hampir datang saat melihat satu pendekar mendekati kijang dewa."Pasti akan ada waktu!" ucap Arya dan terus saja memperhatikan pertarungan dari jarak jauh.Mata Arya melotot saat kijang emas keluarkan cahaya kuning emas. Dan dia langsung emposkan tenaga dalam serta ilmu meringankan tubuh yang dia miliki."Ini saatnya merampok apa yang mereka perebutkan," ucap Arya.***Pertarungan di dekat kijang dewa semakin tidak terkendali, setiap pendekar merasa yakin jika dia pemilik dan yanh berhak atas pusaka itu.Bammmmmmm!Setiap terjadi benturan, maka akan ada ledakan air yang muncrat ke udara. "Sialan! Apa kalian tidak ingin menyerah saja?" Maki tetua Co Got karena melihat dua lawannya yang awalnya bertarung malah bekerja sama untuk kalahkan dia."Sudahlah! Kau saja yang pulang ke negeri mu, kau tidak mungkin dapatkan pus

  • Sang Penghancur Langit    Pertarungan di Tengah Danau

    Dengan air mata yang berlinangan, tuan muda Yun Ji membawa tubuh Ki Barata keluar dari kota Widur, membawanya jauh hingga dia memasuki hutan yang begitu lebat."Paman! Aku akan berlatih lebih keras untuk membalaskan kematianmu!" kata tuan muda Yun Ji yang masih terus membiarkan tubuh Ki Barata membusuk bersama dirinya."Sebelum aku bisa membunuh Arya, aku tidak akan menguburkan dirimu. Kau dan aku akan bersama.""Kalau bukan aku yang mati, maka dia yang akan mati! Itu janjiku!" ucap tuan muda Yun Ji.***Huppppppp!Arya melesat dengan cepat menuju ke arah danau Rawa Maut, dan dia terus melesat meskipun dia sadar sudah kehilangan banyak tenaga dalam.Begitu dia sampai di dekat danau Rawa Maut, Arya mendengarkan suara pertarungan yang membahana di sekitar danau itu.Dan mata Arya menatap ke tengah danau, di mana kijang dewa sudah terlihat dengan pancaran energi yang begitu besar.Arya melihat bahwa kijang dewa itu sangat berbeda dengan kijang dewa yang pernah dia jumpai di negeri Malaya

  • Sang Penghancur Langit    Kematian Ki Barata

    Whusssssssss!Angin mengibarkan jubah yang dipakai oleh Ki Barata, seolah angin itu mengabarkan jika waktu hidup Ki Barata tidak akan lama lagi di atas muka bumi."Katakan kau ingin mati seperti apa? Berapa banyak anggota tubuhmu yang ingin kau mau aku pisahkan dari tubuhmu?" ucap Arya."Lakukan saja sesukamu!" kata Ki Barata.Arya mendengar jika perkataan Ki Barata itu seolah perkataan yang menyerah dan putus asa.Tapi Arya tidak mau tertipu, karena Arya tahu Ki Barata adalah seorang tokoh yang licik. Tapi, Arya tidak tahu jika Ki Barata sesungguhnya hanyalah mengulur waktu agar Arya tidak segera menuju ke danau Rawa Maut.Hiatttttt!!Ki Barata menyerang terlebih dahulu, dan itu sangat mengagetkan Arya. Arya tidak menyangka jika Ki Barata akan menyerang lebih dahulu."Hahahah! Aku hanya mencoba kecepatan matamu!" kata Ki Barata yang secara tiba-tiba juga hentikan serangannya.Ki Barata sungguh hanya ingin ikut waktu selama mungkin, dan tetap tidak Arya sadari."Aku yang akan menyeran

  • Sang Penghancur Langit    Pengorbanan Ki Barata

    Ki Barata yang sesungguhnya sudah kelelahan karena terus-menerus menerima serangan Arya, melotot tajam pada ketua Chu Cai."Dia sudah semakin kuat, sejak pertemuan pertama kami, Chu Cai. Jangan anggap remeh dia," kata Ki Barata."Benarkah itu? Apa kau sampai terdesak seperti itu?" kata ketua Chu Cai.Ketua Chu Cai berjalan ke arah Ki Barata dan masih waspada jika sampai Arya menyerang dari belakang."Apa kau katakan itu sungguhan, Barata? Apa dia sungguh semakin hebat?" tanya ketua Chu Cai."Untuk apa aku berdusta, dia sudah semakin menakutkan," kata Ki Barata.Ketua Chu Cai berbalik dan menatap Arya. Dia menatap Arya dari bawah kaki sampai ke kepala."Bagaimana jika kau jadi anak buahku, anak muda?" tanya ketua Chu Cai.Ketua Chu Cai hanya asal bicara, dia sudah tahu jawaban apa yang akan dia dapatkan dari Arya."Bagaimana jika kalian pergi dan biarkan aku teruskan pertarungan dengan Ki Barata," jawab Arya."Atau jika tidak, kau letakkan saja kepalamu di tanah!" lanjut Arya.Perkataa

  • Sang Penghancur Langit    Persaudaraan dengan anak buahnya

    Pertarungan antara ketua Chu Cai dan ketua Cut Dan semakin memanas dan sudah banyak luka yang berhasil diberikan ketua Chu Cai pada ketua Cut Dan.Anak buah ketua Cut Dan tidak jauh berbeda nasibnya dengan ketua mereka. Meskipun kemampuan yang mereka miliki berada di atas anak buah ketua Chu Cai, tapi jumlah yang terlalu jauh memaksa mereka akhirnya merasakan luka demi luka dari anak buah ketua Chu Cai.Pertarungan yang memang sangat berat sebelah itu sudah mendekati akhir, dan hanya menunggu waktu untuk melihat kekalahan dari ketua Cut Dan.Bammmmmmm!!Aaaaaaaaaaaaaaaaa!Sen Tang menjerit keras saat satu ayunan pedang melukai punggungnya, ditambah dengan ayunan tombak menghantam pundaknya. Itu membuatnya merasakan tidak hanya luka luar yang parah, tapi juga luka dalam yang tidak ringan.Ketua Cut Dan menoleh dan akhirnya sadar jika mereka sudah tidak memiliki kesempatan untuk menang dalam pertarungan yang berat sebelah.Gun Tang juga sudah mengalami luka yang parah, meskipun itu tida

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status