Share

Menjadi Tabib

last update Last Updated: 2024-11-16 12:57:32

Berhari-hari Arya terus ikuti perjalanan kelompok yang membawa putri lembayung, sudah tiga kota yang Arya lewati.

Arya memang sangat menjaga jarak dengan kelompok itu, sehingga keberadaannya Arya tidak terendus kelompok itu.

Di depan sana, jauh dari keberadaan Arya, sudah menunggu ibukota kerajaan Teruma, kota Sambas.

Dari sekian banyaknya kelompok di negeri Teruma, Kelompok Menara Hitam merupakan salah atau kelompok yang tidaklah besar, meskipun sudah memiliki anggota di negeri Lingga tapi itu karena kelompok itu tidak mampu berkuasa di negeri Teruma.

Bahkan keberadaan kelompok menara hitam sangatlah tidak dipandang oleh kelompok besar di negeri Teruma, itu karena kelompok itu hanya memiliki satu pendekar dewa, yaitu Ki Pratap sendiri.

Ki Pratap memasuki sebuah rumah yang cukup besar, dan itulah markas mereka.

"Dimana gadis itu?" tanya Ki Pratap pada Waluyo, orang yang membawa Putri Lembayung ke kota Sambas.

"Dia ada di kamarnya, ketua!"

"Bagus, aku akan berikan dia pada ketua besa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penghancur Langit    Siluman yang ingin tenang

    Dengan langkah yang cepat, Arya terus tinggalkan daerah hutan, di mana dia bertemu dengan gadis yang begitu mempesona di matanya.Arya keluar dan kembali memasuki hutan, bahkan tanpa sadar dia sudah melewati tiga hutan yang lebat tanpa mengenal kata istirahat.Dan akhirnya, Arya sampai di sebuah lembah yang cukup tertutup, dan begitu sulit untuk didekati manusia biasa."Aku akan istirahat untuk sementara di sekitar lembah ini, pulihkan kondisi dan menguasai pusaka pakaian kijang emas," kata Arya.Brukkkkkk!Arya langsung jatuhkan tubuhnya di pinggiran lembah, lembah yang begitu lembab tapi mengeluarkan hawa yang hangat."Lembah itu sungguh mencurigakan, pasti ada sesuatu di lembah ini. Bagaimana mungkin lembah yang lembab ini terasa hangat," gumam Arya dan edarkan pandangan ke segala arah."Api?" gumam Arya saat melihat sebuah titik api yang bergerak ke arahnya.Blarrrr!Titik api itu meledak tidak jauh dari Arya dan berubah menjadi satu sosok yang seluruh tubuhnya diselubungi oleh ap

  • Sang Penghancur Langit    Tinggalkan Dunia Peri

    Peri Putih dan Peri Biru datang ke Istana Peri dengan wajah yang sengaja dibuat semanis mungkin. Itu untuk menghindari kemarahan Ibu Peri."Ada apa dengan wajah kalian itu? Kenapa sok manis begitu?" tanya Ibu Peri heran dengan tingkah dua peri itu."Ibu Peri! Kami tidak sok manis, tapi kami memang manis," jawab Peri Putih dan langsung menjatuhkan kepalanya di paha Ibu Peri."Kau bersikap manja pada Ibu, pasti kau inginkan sesuatu!" kata Ibu Peri menebak isi pikiran putrinya itu."Ibu selalu tahu saja," kata Peri Putih dengan wajah yang malu."Apa yang kau inginkan, Peri Putih? Katakanlah!" tanya Ibu Peri."Aku ingin seperti kakak yang lain, Ibu!" jawab Peri Putih."Seperti kakakmu yang lain? Apa maksudnya?" tanya Ibu Peri."Aku juga ingin turun dan bertahan bersama bangsa manusia untuk beberapa saat!" ucap Peri Putih."Tidak! Kau tidak boleh ke negeri bangsa manusia!" larang Ibu Peri.Peri Putih sudah menduga jawaban dari Ibu Peri. Dengan wajah cemberut, Peri Putih menatap Ibu Peri."

  • Sang Penghancur Langit    Bangsa Peri

    Arya masih mempercepat langkahnya meskipun sudah tidak ada lagi yang mengejar dirinya. Itu Arya lakukan untuk tetap menjaga jarak dengan pendekar-pendekar yang mengejar dirinya."Aku harus mencari tempat yang aman untuk memakai pusaka ini. Jika tidak, aku tidak akan aman!" kata Arya.Arya yang saat ini memasuki hutan terus berjalan tanpa peduli ke mana arah yang akan dia tuju. Yang jelas, Arya hanya ingin jauh dari para pendekar yang mengejar dirinya."Energi? Energi apa ini?" gumam Arya.Arya merasakan ada sebuah pancaran energi dari arah depan, dan itu yang Arya ikuti. Arya melihat ada pancaran energi di depan, dan itu ada di balik sebuah rerumputan."Bau harum?" ucap Arya lagi.Arya mengendus bau itu, dan itu adalah bau yang sangat memanjakan hidungnya. Arya mengintip, dan di depan sana ada seseorang yang membelakangi dirinya.Arya melihat punggung orang yang berambut panjang itu, begitu putih, mulus, dan tidak ada cacat sedikit pun.Arya begitu menikmati pemandangan yang dia lihat

  • Sang Penghancur Langit    Pencuri pusaka

    Arya dari jauh sudah bersiap saat melihat terjadi perubahan pada tubuh Kijang Dewa, perubahan yang Arya lihat saat berada di negeri Malaya."Sepertinya Kijang Dewa akan segera berubah jadi pusaka Pakaian Kijang Emas," gumam Arya.Arya mengeluarkan ilmu meringankan tubuh, dan berjalan pelan di atas permukaan air.Dari cara Arya berjalan di atas air, sudah terlihat jika kemampuan ilmu meringankan tubuh Arya sudahlah sangat mendekati sempurna.Arya terus berjalan, tapi pandangan mata Arya terfokus pada perubahan yang terus terjadi pada Kijang Dewa yang saat ini sudah melayang di udara."Hanya aku yang boleh mendapatkan pusaka Pakaian Kijang Emas itu. Itu akan semakin menyempurnakan pusaka Pakaian Kijang Emas yang ada padaku," ucap Arya.Jledaaarrrrrrr!Gelombang air pasang dari Danau Rawa Maut sedikit pun tidak berpengaruh bagi Arya. Arya terus saja berjalan menuju arah Kijang Dewa yang terus berubah jadi pusaka penjaga terbaik bagi pemiliknya.Cahaya kuning memenuhi hampir seluruh area

  • Sang Penghancur Langit    Menunggu waktu yang tepat

    Arya yang berada si pinggir danau rawa maut seolah membiarkan Pertarungan itu terjadi, Arya merasa jika belum saat nya dia turun untuk ikut campur.Tapi Arya berkali-kali hampir datang saat melihat satu pendekar mendekati kijang dewa."Pasti akan ada waktu!" ucap Arya dan terus saja memperhatikan pertarungan dari jarak jauh.Mata Arya melotot saat kijang emas keluarkan cahaya kuning emas. Dan dia langsung emposkan tenaga dalam serta ilmu meringankan tubuh yang dia miliki."Ini saatnya merampok apa yang mereka perebutkan," ucap Arya.***Pertarungan di dekat kijang dewa semakin tidak terkendali, setiap pendekar merasa yakin jika dia pemilik dan yanh berhak atas pusaka itu.Bammmmmmm!Setiap terjadi benturan, maka akan ada ledakan air yang muncrat ke udara. "Sialan! Apa kalian tidak ingin menyerah saja?" Maki tetua Co Got karena melihat dua lawannya yang awalnya bertarung malah bekerja sama untuk kalahkan dia."Sudahlah! Kau saja yang pulang ke negeri mu, kau tidak mungkin dapatkan pus

  • Sang Penghancur Langit    Pertarungan di Tengah Danau

    Dengan air mata yang berlinangan, tuan muda Yun Ji membawa tubuh Ki Barata keluar dari kota Widur, membawanya jauh hingga dia memasuki hutan yang begitu lebat."Paman! Aku akan berlatih lebih keras untuk membalaskan kematianmu!" kata tuan muda Yun Ji yang masih terus membiarkan tubuh Ki Barata membusuk bersama dirinya."Sebelum aku bisa membunuh Arya, aku tidak akan menguburkan dirimu. Kau dan aku akan bersama.""Kalau bukan aku yang mati, maka dia yang akan mati! Itu janjiku!" ucap tuan muda Yun Ji.***Huppppppp!Arya melesat dengan cepat menuju ke arah danau Rawa Maut, dan dia terus melesat meskipun dia sadar sudah kehilangan banyak tenaga dalam.Begitu dia sampai di dekat danau Rawa Maut, Arya mendengarkan suara pertarungan yang membahana di sekitar danau itu.Dan mata Arya menatap ke tengah danau, di mana kijang dewa sudah terlihat dengan pancaran energi yang begitu besar.Arya melihat bahwa kijang dewa itu sangat berbeda dengan kijang dewa yang pernah dia jumpai di negeri Malaya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status