Beranda / Urban / Sang Penguasa Arthur Gardner / Bab 2 - Secangkir Impian

Share

Bab 2 - Secangkir Impian

Penulis: Herolich
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-06 13:06:55

"Hei, Sistem!" panggil Arthur saat dia berjalan melewati lorong menuju ruang ganti.

"Apa kamu mendengarku?" Arthur tidak punya alasan lagi untuk tetap berada di tempat itu. Dia baru saja memperoleh sebuah sistem hebat yang jauh di luar pemahamannya. Dia tidak sabar ingin segera menemukan kebenaran tentangnya.

[Ya, Tuan. Aku akan menjawab semua pertanyaan Anda. Aku akan selalu setia dan bersama Anda.]

"Tolong ulangi sekali lagi, kenapa aku bisa mendapatkan sistem ini? Ini terasa sangat aneh dan ajaib, seperti dalam cerita fiksi!" Arthur bertanya, masih belum sepenuhnya memahami apa yang sedang terjadi.

Arthur tahu bahwa ia telah mendapatkan sesuatu yang luar biasa, penuh dengan potensi tak terbatas, dan ia telah melihat sendiri bahwa saldo di rekeningnya meningkat secara drastis.

[Tidak ada keraguan tentang apa yang telah aku katakan, Tuan.]

[Aku dapat menjamin bahwa aku sepenuhnya milik Anda. Jadi, jangan khawatir. Aku akan membantu Anda untuk hidup dalam keamanan dan kepuasan.]

Arthur mengangguk dan merasa lega. "Jadi, apa yang bisa aku lakukan dengan poin VIP yang kamu sebutkan, Sistem? Apa aku bisa menjadi orang yang kuat? Apa itu terlalu berlebihan untuk dunia normal ini? Akankah aku menjadi superhero dan melawan kejahatan?" Dia bertanya dengan antusias.

[Tuan, sistem memiliki potensi yang tak terbatas, namun keterampilan yang kita bicarakan di sini adalah keterampilan hidup milik manusia biasa, seperti bernyanyi, mengemudi, dsb. Semuanya bisa Anda dapatkan secara instan; hak istimewa yang hanya Anda miliki, Tuan.]

[Untuk mendapatkan Poin VIP, cukup lakukan perbuatan baik, dan sistem akan menghadiahkan Anda poin VIP pada skala tertentu.]

"Jadi, aku harus melakukan perbuatan baik untuk mendapatkan Poin VIP? Perbuatan baik seperti apa? Aku akan mendapatkan Poin VIP jika menyumbangkan uang ke panti asuhan?" Arthur mencoba memahami sistem itu, karena penjelasan tentang perbuatan baik ini cukup membingungkan.

[Tuan, Anda tidak perlu terlalu memikirkan hal itu. Biarkan perjalanan Anda membimbing Anda, dan ikuti perasaan hati Anda. Anda akan menemukan apa yang Anda cari dalam hidup!]

[Memberi sumbangan ke panti asuhan pasti akan memberi Anda poin VIP, tetapi Anda tidak boleh mengambil keuntungan dari hal itu dengan melakukannya berulang kali.]

[Perbuatan baik yang Anda lakukan harus berasal dari hati Anda.]

Setelah memastikan jawaban sistem, Arthur pergi dengan percaya diri lebih awal dari jam kerja biasa. Saat ia hendak meninggalkan gedung, seseorang berlari ke arahnya. Arthur mengenali siapa dia, ia adalah John, bertubuh gemuk, dia adalah bos cleaning service di kantor.

John memanggilnya, "Hei! Arthur!"

"Mau kemana kamu? Apa menurutmu kantor ini milik orang tuamu, jadi kamu bisa datang dan pergi sesuka hati? Jika kamu masih ingin pergi, aku harus memecatmu, dan kamu harus kembali ke jalanan, itu semua terserah padamu!" John berucap dengan nada yang mengancam.

"Kamu bahkan tidak akan mendapatkan satu sen pun untuk pesangon! Keluar dari sini sekarang! Kamu hanya sampah!" kata John kepadanya.

"Terima kasih atas semua kebaikan Anda kepada saya, Tuan John. Saya harap Anda tidak akan menyesali ini!" jawab Arthur, lalu berpaling tanpa menoleh.

Beberapa orang bergumam saat Arthur pergi. Mereka berkata, "Pemuda itu akan mati kelaparan, dan beritanya akan disiarkan di TV dalam beberapa hari. Dia tidak akan punya cukup uang untuk menyewa tempat atau membeli makanan."

"Apalagi di musim dingin ini, orang yang kekurangan gizi seperti dia tidak akan bisa bertahan pada malam yang dingin. Semoga mayatnya tidak dimakan tikus di jalanan," tambah mereka.

Arthur pun berlari keluar dari gedung Perusahaan Brown yang menjulang tinggi. Ia tidak sabar menguji sistem baru yang baru saja diperolehnya.

Sore itu, matahari bersembunyi di balik awan gelap, dan jalanan diselimuti salju. Arthur hanya memakai jaket tipis, membuatnya merasa kedinginan dan berharap dia dapat membeli baju atau jaket baru untuk menghangatkan tubuhnya.

Ia berhenti di depan mesin minuman dan memilih kopi panas. Ia memasukkan kode, dan segelas kopi panas disajikan di hadapannya.

Sudah lama Arthur tidak mempunyai saldo di rekening, dan dia sangat senang saat menerima segelas kopi panas. Dia meneguk kopi yang dijual seharga 5 USD (75 ribu rupiah) dan merasakan kehangatan menyebar ke seluruh tubuh.

"Lima dolar untuk segelas kopi? Aku tidak pernah memimpikan ini sebelumnya. Tapi rasanya agak aneh, apa mungkin karena aku tidak terbiasa dengan minuman mahal?"

Southlake adalah kota yang berkembang pesat, dipenuhi perusahaan besar, tempat mewah, dan tempat hiburan mewah. Akibatnya, orang yang tidak memiliki pekerjaan akan berakhir di jalanan. Namun, dengan uang yang dimiliki Arthur, dia merasa bisa memiliki apa pun.

"Sepuluh triliun dolar!? Mustahil! Uang sebanyak itu sekarang ada di rekeningku? Aku bisa membeli apa pun yang aku mau, rumah, mobil, makanan enak?"

Usai merenung sejenak, Arthur memutuskan untuk pergi ke restoran termewah di kota, hanya beberapa menit jauhnya. Bangunannya terdiri dari 30 lantai dan banyak mobil mewah terparkir di luar.

Saat ia mendekati pintu masuk, seorang satpam berpakaian hitam menghalanginya.

"Hei, gembel! Apa kamu tahu tempat apa ini? Kamu pikir kamu pantas berada di sini?"

Satpam itu memandang rendah Arthur yang memakai baju usang dan wajah kusut. Dia khawatir bosnya akan marah jika dia membiarkan pria gembel itu tinggal terlalu lama di pintu masuk, sehingga dia bisa kehilangan pekerjaan.

"Cepat pergi dari sini! Pengemis tidak diterima di tempat ini!" Kata Satpam dengan nada merendahkan.

"Tuan, bukankah orang-orang yang punya uang datang ke sini? Kupikir aku punya alasan untuk tetap tinggal. Mungkin kamu harus memeriksa dengan benar, dengan siapa kamu berbicara sebelum menyingkirkan mereka," ujar Arthur panjang lebar. 

Arthur sudah kedinginan dan ingin masuk ke restoran Golden Park. Ia telah mendengar banyak kenyamanan yang ditawarkan di sana, seperti mandi air hangat, tempat tidur yang nyaman, makanan yang lezat dan bergizi layaknya seorang bangsawan. Dia sangat ingin merasakannya.

Penjaga restoran mengeluarkan tongkat hitam dan mendorong tubuh Arthur menjauh, "jika kamu tidak segera pergi, aku harus memaksamu dan menyiksamu! Dengan kehadiranmu di sini hanya dua menit saja, itu bisa menodai reputasi restoran ini dan tidak akan kubiarkan itu!"

Arthur menatap wajah penjaga dengan tegas. "Aku punya uang, dan aku bisa membeli apa pun di tempat ini! Jangan menilai orang hanya dari penampilannya saja! Anda akan menyesal karena telah meremehkanku!"

Penjaga itu sudah terbiasa bertemu dengan orang-orang seperti Arthur. Pengemis gila dengan terlalu banyak ambisi, yang percaya bahwa mereka adalah orang kaya, lelucon paling konyol.

Sebagai penjaga di kawasan elit, hal semacam itu tidak asing lagi. Sekaligus, dia merasa marah dan kasihan, tapi dia harus tetap mempertahankan sikap profesionalnya. Kesabaran satpam tersebut mulai menipis. "Jika kamu tidak mau pergi, terpaksa aku harus memukulmu, pengemis!"

Dan saat satpam itu hendak menyerang Arthur, seseorang berseru memanggil di belakang. "Tuan, ada masalah apa di sini?" Seorang gadis bertanya kepadanya.

Gadis itu muncul dari pintu restoran. Ia mengenakan seragam pelayan dan memiliki rambut pirang bergelombang. Tingginya sekitar 175 cm, sedikit lebih pendek dari Arthur yang tingginya 180 cm. Dia memiliki badan yang seksi, fitur wajah yang muda, ekspresi lembut dan menenangkan.

"Siapa dia?" gumam Arthur dalam hati. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Arthur Gardner   Bab 288 – Mengejar Harapan

    Keputusasaan terlihat jelas di wajah setiap orang. Semua harapan seolah telah hilang dari mereka. Ketika waktu yang telah ditentukan oleh Mr. Zee segera berakhir, mereka mulai takut akan kemungkinan terburuk."Bos, aku yakin kamu akan datang tepat waktu," gumam Sylvia dengan kekhawatiran, suaranya bergetar saat dia berbicara.Gemuruh suara helikopter terdengar dari suatu tempat di atas. Orang-orang bertukar pandang, tidak ada yang benar-benar percaya dengan apa yang mereka dengar sampai suara helikopter semakin keras."Apa itu? Apakah mereka datang dengan anggota lebih banyak?" seseorang berspekulasi, suaranya dipenuhi kegelisahan.“Apakah itu masih belum cukup? Kita bahkan tidak bisa melakukan apapun sekarang." orang lain menimpali dengan hampa.Semua mata tertuju pada helikopter yang melayang di atas mereka dengan perasaan tidak menyenangkan, bertanya-tanya apa yang akan menjadi nasib mereka selanjutnya.Mr. Zee dipenuhi dengan kegembiraan. Sudut bibirnya melengkung membentuk cibira

  • Sang Penguasa Arthur Gardner   Bab 287 – Merindukan Keajaiban

    Arthur bersiap menghadapi kemungkinan terburuk ketika Sylvia meneleponnya. Pikirannya segera mulai berpacu, merencanakan rencana perlawanan terhadap musuh yang ada di hadapan mereka saat ini. "Celine," Arthur memanggil Celine melalui ponselnya, berkata dengan nada mendesak. "Aku butuh bantuanmu sekarang." "Bos," jawab Celine hati-hati. “Apakah ini berkaitan dengan berita di televisi?”“Ya, Sylvia ada di sana. Dia baru saja menelepon dan mengatakan ada sesuatu yang aneh yang sedang terjadi. Aku ingin mengetahui sejauh mana kemungkinan terburuk yang akan terjadi." Arthur menjelaskan sebelum berhenti untuk mengambil napas dalam-dalam.“Kalau begitu, aku akan mengirimkan beberapa kamera drone ke lokasi itu agar kamu bisa memantau situasi di sana, bos,” kata Celine tanpa ragu.“Baiklah,” jawab Arthur dengan tekad dalam suaranya. Dia tahu bahwa hanya masalah waktu saja sebelum segalanya menjadi lebih buruk, jadi dia harus bertindak secepat mungkin jika ingin menjaga mereka semua tetap ama

  • Sang Penguasa Arthur Gardner   Bab 286 – Bersiap untuk Merayakan Kemenangan

    Mr. Zee, sosok misterius yang memakai jubah hitam, berdiri tegap di tengah lapangan seolah tak terkalahkan. Kehadirannya menimbulkan suasana yang menakutkan bagi semua orang, dan semua mata tertuju padanya saat pertanyaan berputar di dalam diri setiap orang: "Siapa pria ini?"Tiba-tiba, sebuah helikopter muncul dari langit dan melayang di atas stadion. salah satu penumpangnya berteriak kepada semua yang hadir, “Selamat siang, pemirsa! Bisakah kalian melihat apa yang terjadi di bawah sana? Semua orang berlarian dalam kekacauan, mencoba melarikan diri dari pria misterius itu dan para pengikutnya, tapi semua jalan keluar telah dikunci dengan ketat.”Jelas sekali bahwa dia adalah seorang reporter dari salah satu stasiun televisi yang menyiarkan acara tersebut secara langsung.Reporter tersebut melanjutkan laporannya dengan suasana kegembiraan yang semakin meningkat, “Seperti yang kalian lihat di sini, ada lusinan pria yang mengenakan pakaian serba hitam dan topeng menyeramkan yang terseba

  • Sang Penguasa Arthur Gardner   Bab 285 – Musuh Baru Mendekati

    Lima helikopter turun dari langit dan melayang di atas lapangan, membuat semua pemain panik.Walaupun bingung, satu kata bergema di benak mereka semua: "Lari!"Mereka berpencar dan berlari mati-matian dari area lapangan untuk menjauh.Pelatih meneriakkan perintahnya. "Cepat masuk!"Dia mendesak semua anggota tim sepak bola untuk bergerak lebih cepat demi keamanan mereka.Salah satu pemain berhenti, berbalik untuk melihat helikopter yang mengancam yang melayang di atas pertandingan mereka. Dia berjalan mendekati pelatih yang sedang mengeluarkan perintah dan berteriak padanya."Apa yang sedang terjadi?" Teriaknya, berusaha untuk didengar di tengah suara mesin helikopter yang semakin lama semakin keras.Pelatih membalas tatapannya dengan tatapan penuh tekad. Dengan suara yang tenang namun tegas, dia menjawab dengan kuat, "entahlah. Yang jelas aku ingin kamu selamat!"Dia kemudian dengan cepat mengeluarkan peluitnya dan meniupnya beberapa kali, sambil melambaikan tangannya ke depan untuk

  • Sang Penguasa Arthur Gardner   Bab 284 – Kunjungan yang Tidak Diharapkan

    Hari ini adalah hari yang dinantikan oleh seluruh warga Southlake City; kota mereka akan menjadi tuan rumah salah satu klub sepak bola paling sukses di negara ini. Tidak ada yang lebih bersemangat daripada Sylvia, yang bergegas ke Golden Chamber Hotel seperti angin puyuh. Dia menyelesaikan persiapannya untuk pertandingan besar dengan semangat membara, mengemas makanan ringan dan mengumpulkan berbagai macam pernak-pernik lainnya."Aku tidak menyangka kamu akan selesai dengan tugasmu dengan begitu cepat," komentar Arthur dari tempat duduknya di sofa. "Kamu berubah dari orang yang tidak tertarik beristirahat menjadi menganggap sepak bola seolah itu adalah hidupmu!" Ucapannya membuat Sylvia sedikit tersipu; dia belum sempat mengungkapkan cintanya pada permainan itu kepadanya sebelumnya."Ya, Bos," jawabnya sambil memutar-mutar sehelai rambut di jarinya. “Ayahku selalu mengajakku menonton sepak bola bersama sejak aku masih kecil, jadi aku tidak mau ketinggalan saat mereka bertanding.”Eksp

  • Sang Penguasa Arthur Gardner   Bab 283 – Mata-Mata Tak Terlihat

    Arthur terjebak dalam aktivitas kantor yang menarik. Hiruk pikuk di tempat kerja membuatnya melupakan waktu yang terus berlalu. Dia pun bahkan tidak menyadari bahwa hari telah bergeser ke malam. Sylvia yang telah bekerja keras selama ini membuat Arthur cemas, lalu ia memaksanya untuk berlibur dari stres pekerjaannya.Ia telah duduk di kursi kerjanya sejak pagi, fokus pada layar laptop di hadapannya. Tanpa disadari, ia lupa waktu. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara ketukan di pintu, "Ya." jawabnya dengan suara tenang.Edna masuk ke ruangan dengan setelan eksekutif berwarna putih dan rok selutut berwarna krem. Rambut pirangnya yang tebal dikait rapi ke belakang menjadi sanggul. Dengan perlahan, ia berjalan mendekati Arthur dan meletakkan tangannya dengan lembut di atas mejanya."Halo, Bos. Bukankah sekarang sudah masuk waktu istirahat siang?" kata Edna dengan hati-hati. "Aku rasa Anda perlu istirahat sekarang." Dia melanjutkan dengan antusias, "Aku akan meminta koki di kantor untuk meny

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status