Share

Bab 2 - Secangkir Impian

"Hei, Sistem!" panggil Arthur saat dia berjalan melewati lorong menuju ruang ganti.

"Apa kamu mendengarku?" Arthur tidak punya alasan lagi untuk tetap berada di tempat itu. Dia baru saja memperoleh sebuah sistem hebat yang jauh di luar pemahamannya. Dia tidak sabar ingin segera menemukan kebenaran tentangnya.

[Ya, Tuan. Aku akan menjawab semua pertanyaan Anda. Aku akan selalu setia dan bersama Anda.]

"Tolong ulangi sekali lagi, kenapa aku bisa mendapatkan sistem ini? Ini terasa sangat aneh dan ajaib, seperti dalam cerita fiksi!" Arthur bertanya, masih belum sepenuhnya memahami apa yang sedang terjadi.

Arthur tahu bahwa ia telah mendapatkan sesuatu yang luar biasa, penuh dengan potensi tak terbatas, dan ia telah melihat sendiri bahwa saldo di rekeningnya meningkat secara drastis.

[Tidak ada keraguan tentang apa yang telah aku katakan, Tuan.]

[Aku dapat menjamin bahwa aku sepenuhnya milik Anda. Jadi, jangan khawatir. Aku akan membantu Anda untuk hidup dalam keamanan dan kepuasan.]

Arthur mengangguk dan merasa lega. "Jadi, apa yang bisa aku lakukan dengan poin VIP yang kamu sebutkan, Sistem? Apa aku bisa menjadi orang yang kuat? Apa itu terlalu berlebihan untuk dunia normal ini? Akankah aku menjadi superhero dan melawan kejahatan?" Dia bertanya dengan antusias.

[Tuan, sistem memiliki potensi yang tak terbatas, namun keterampilan yang kita bicarakan di sini adalah keterampilan hidup milik manusia biasa, seperti bernyanyi, mengemudi, dsb. Semuanya bisa Anda dapatkan secara instan; hak istimewa yang hanya Anda miliki, Tuan.]

[Untuk mendapatkan Poin VIP, cukup lakukan perbuatan baik, dan sistem akan menghadiahkan Anda poin VIP pada skala tertentu.]

"Jadi, aku harus melakukan perbuatan baik untuk mendapatkan Poin VIP? Perbuatan baik seperti apa? Aku akan mendapatkan Poin VIP jika menyumbangkan uang ke panti asuhan?" Arthur mencoba memahami sistem itu, karena penjelasan tentang perbuatan baik ini cukup membingungkan.

[Tuan, Anda tidak perlu terlalu memikirkan hal itu. Biarkan perjalanan Anda membimbing Anda, dan ikuti perasaan hati Anda. Anda akan menemukan apa yang Anda cari dalam hidup!]

[Memberi sumbangan ke panti asuhan pasti akan memberi Anda poin VIP, tetapi Anda tidak boleh mengambil keuntungan dari hal itu dengan melakukannya berulang kali.]

[Perbuatan baik yang Anda lakukan harus berasal dari hati Anda.]

Setelah memastikan jawaban sistem, Arthur pergi dengan percaya diri lebih awal dari jam kerja biasa. Saat ia hendak meninggalkan gedung, seseorang berlari ke arahnya. Arthur mengenali siapa dia, ia adalah John, bertubuh gemuk, dia adalah bos cleaning service di kantor.

John memanggilnya, "Hei! Arthur!"

"Mau kemana kamu? Apa menurutmu kantor ini milik orang tuamu, jadi kamu bisa datang dan pergi sesuka hati? Jika kamu masih ingin pergi, aku harus memecatmu, dan kamu harus kembali ke jalanan, itu semua terserah padamu!" John berucap dengan nada yang mengancam.

"Kamu bahkan tidak akan mendapatkan satu sen pun untuk pesangon! Keluar dari sini sekarang! Kamu hanya sampah!" kata John kepadanya.

"Terima kasih atas semua kebaikan Anda kepada saya, Tuan John. Saya harap Anda tidak akan menyesali ini!" jawab Arthur, lalu berpaling tanpa menoleh.

Beberapa orang bergumam saat Arthur pergi. Mereka berkata, "Pemuda itu akan mati kelaparan, dan beritanya akan disiarkan di TV dalam beberapa hari. Dia tidak akan punya cukup uang untuk menyewa tempat atau membeli makanan."

"Apalagi di musim dingin ini, orang yang kekurangan gizi seperti dia tidak akan bisa bertahan pada malam yang dingin. Semoga mayatnya tidak dimakan tikus di jalanan," tambah mereka.

Arthur pun berlari keluar dari gedung Perusahaan Brown yang menjulang tinggi. Ia tidak sabar menguji sistem baru yang baru saja diperolehnya.

Sore itu, matahari bersembunyi di balik awan gelap, dan jalanan diselimuti salju. Arthur hanya memakai jaket tipis, membuatnya merasa kedinginan dan berharap dia dapat membeli baju atau jaket baru untuk menghangatkan tubuhnya.

Ia berhenti di depan mesin minuman dan memilih kopi panas. Ia memasukkan kode, dan segelas kopi panas disajikan di hadapannya.

Sudah lama Arthur tidak mempunyai saldo di rekening, dan dia sangat senang saat menerima segelas kopi panas. Dia meneguk kopi yang dijual seharga 5 USD (75 ribu rupiah) dan merasakan kehangatan menyebar ke seluruh tubuh.

"Lima dolar untuk segelas kopi? Aku tidak pernah memimpikan ini sebelumnya. Tapi rasanya agak aneh, apa mungkin karena aku tidak terbiasa dengan minuman mahal?"

Southlake adalah kota yang berkembang pesat, dipenuhi perusahaan besar, tempat mewah, dan tempat hiburan mewah. Akibatnya, orang yang tidak memiliki pekerjaan akan berakhir di jalanan. Namun, dengan uang yang dimiliki Arthur, dia merasa bisa memiliki apa pun.

"Sepuluh triliun dolar!? Mustahil! Uang sebanyak itu sekarang ada di rekeningku? Aku bisa membeli apa pun yang aku mau, rumah, mobil, makanan enak?"

Usai merenung sejenak, Arthur memutuskan untuk pergi ke restoran termewah di kota, hanya beberapa menit jauhnya. Bangunannya terdiri dari 30 lantai dan banyak mobil mewah terparkir di luar.

Saat ia mendekati pintu masuk, seorang satpam berpakaian hitam menghalanginya.

"Hei, gembel! Apa kamu tahu tempat apa ini? Kamu pikir kamu pantas berada di sini?"

Satpam itu memandang rendah Arthur yang memakai baju usang dan wajah kusut. Dia khawatir bosnya akan marah jika dia membiarkan pria gembel itu tinggal terlalu lama di pintu masuk, sehingga dia bisa kehilangan pekerjaan.

"Cepat pergi dari sini! Pengemis tidak diterima di tempat ini!" Kata Satpam dengan nada merendahkan.

"Tuan, bukankah orang-orang yang punya uang datang ke sini? Kupikir aku punya alasan untuk tetap tinggal. Mungkin kamu harus memeriksa dengan benar, dengan siapa kamu berbicara sebelum menyingkirkan mereka," ujar Arthur panjang lebar. 

Arthur sudah kedinginan dan ingin masuk ke restoran Golden Park. Ia telah mendengar banyak kenyamanan yang ditawarkan di sana, seperti mandi air hangat, tempat tidur yang nyaman, makanan yang lezat dan bergizi layaknya seorang bangsawan. Dia sangat ingin merasakannya.

Penjaga restoran mengeluarkan tongkat hitam dan mendorong tubuh Arthur menjauh, "jika kamu tidak segera pergi, aku harus memaksamu dan menyiksamu! Dengan kehadiranmu di sini hanya dua menit saja, itu bisa menodai reputasi restoran ini dan tidak akan kubiarkan itu!"

Arthur menatap wajah penjaga dengan tegas. "Aku punya uang, dan aku bisa membeli apa pun di tempat ini! Jangan menilai orang hanya dari penampilannya saja! Anda akan menyesal karena telah meremehkanku!"

Penjaga itu sudah terbiasa bertemu dengan orang-orang seperti Arthur. Pengemis gila dengan terlalu banyak ambisi, yang percaya bahwa mereka adalah orang kaya, lelucon paling konyol.

Sebagai penjaga di kawasan elit, hal semacam itu tidak asing lagi. Sekaligus, dia merasa marah dan kasihan, tapi dia harus tetap mempertahankan sikap profesionalnya. Kesabaran satpam tersebut mulai menipis. "Jika kamu tidak mau pergi, terpaksa aku harus memukulmu, pengemis!"

Dan saat satpam itu hendak menyerang Arthur, seseorang berseru memanggil di belakang. "Tuan, ada masalah apa di sini?" Seorang gadis bertanya kepadanya.

Gadis itu muncul dari pintu restoran. Ia mengenakan seragam pelayan dan memiliki rambut pirang bergelombang. Tingginya sekitar 175 cm, sedikit lebih pendek dari Arthur yang tingginya 180 cm. Dia memiliki badan yang seksi, fitur wajah yang muda, ekspresi lembut dan menenangkan.

"Siapa dia?" gumam Arthur dalam hati. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status