/ Fantasi / Sang Penguasa Elemental / Bab 188. Harapan Terakhir Lunareth

공유

Bab 188. Harapan Terakhir Lunareth

last update 최신 업데이트: 2025-10-16 07:01:39

Udara mati di Lembah Ardent perlahan mulai memunculkan riak-riak kecil. Butiran debu kristal yang membeku kini bergetar lembut, melayang di udara seperti abu cahaya yang disapu oleh napas halus dari dalam tanah.

Suara lembut terus bergema dari pilar cahaya yang berdiri di tengah lembah. Suara itu seperti bisikan ribuan jiwa yang menyatu menjadi satu.

“Ravina...”

Nama itu terucap lagi, dengan nada yang menggema dari dalam setiap partikel udara. Cahaya biru di tengah altar berubah menjadi siluet seorang wanita yang mengenakan jubah panjang berwarna perak lembut. Rambutnya bergelombang seperti kabut bintang, dan matanya memancarkan ketenangan yang tak terlukiskan.

Axel berdiri di samping Ravina tanpa berkata. Semua istrinya menatap ke arah sosok itu dengan penuh takjub dan hormat.

Sosok bercahaya itu tersenyum, dan setiap gerakannya seperti menghidupkan udara yang sempat mati ribuan tahun.

“Putriku... keturunan terakhir darah Lunareth...”

Suaranya terdengar lembut namun mem
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 230. Sinyal yang Kacau, Laxia yang Jatuh Sakit

    Kabut hijau Vandora belum menghilang sepenuhnya ketika tim Axel mencapai koordinat cahaya biru di timur laut. Angin di sana berbau Lembab dan daun basah. Akar-akar besar menjalar di udara seperti naga tidur, dan di kejauhan terlihat cahaya biru yang berdenyut tidak beraturan.“Zordon, apa kau masih menangkap sinyalnya?” tanya Axel tanpa melepas pandangannya dari horizon.“Sinyal naik-turun, Kapten. Frekuensinya berubah setiap tiga detik. Tidak stabil,” jawab Zordon dari sistem komunikasi. “Fluktuasi ini bukan gangguan alami. Ada entitas yang mencoba berkomunikasi.”Lilian menatap layar portabel yang digenggamnya. “Polanya tidak sama dengan yang kemarin. Ini… seperti sinyal yang berusaha bertahan hidup.”Ravina menggerakkan tombak petirnya untuk membuka jalan dari semak berduri. “Seperti seseorang yang menjerit dari dalam tanah.”Nevertari menatap langit, wajahnya tegang. “Dan setiap kali sinyal itu muncul, udara jadi lebih berat. Vandora tidak suka sesuatu di bawah permukaannya.”Axel

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 229. Sinyal dari Langit Biru

    Sudah dua hari sejak pendaratan mereka di Vandora. Hutan raksasa itu kini seperti labirin hidup yang setiap cabangnya bergerak mengikuti napas planet. Di kejauhan, sinar kehijauan memantul dari permukaan danau, menciptakan pantulan langit yang tak pernah diam.Mereka berkemah di atas dataran akar raksasa yang keras seperti batu. Zordon mengatur sistem pertahanan otomatis dan menanam sensor energi di sekeliling perkemahan. Namun meski aman, suasana tetap berat dan hening. Tidak ada yang benar-benar berbicara.Lilian duduk di depan api biru kecil, memandangi nyala api yang menembus udara lembab. “Cahaya biru itu… aku yakin itu bukan ilusi. Gideon masih ada di luar sana,” katanya pelan.Evelyn menatapnya sekilas dari balik tudung hitamnya. “Atau mungkin hanya perasaan kita saja. Kita semua ingin percaya dia masih ada.”“Tapi sinyal itu berpola. Gideon tidak pernah mengirim pesan tanpa alasan,” Lilian menegaskan, nadanya tenang tapi tegas.Axel duduk tak jauh dari mereka, menatap hening k

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 228. Vandora, Hutan yang Menelan Cahaya

    Tiga hari setelah meninggalkan orbit Eclipsera, pesawat Aolenric Lerion Prime menembus atmosfer kehijauan planet Vandora. Dari kejauhan, planet itu tampak seperti zamrud raksasa, penuh kabut, akar-akar kolosal, dan lautan pepohonan yang bergerak seolah hidup. Vandora bukan planet biasa; ia dikenal sebagai dunia purba yang menyimpan energi organik tertinggi di galaksi Garion.Namun tanpa Gideon, pendaratan mereka tak berjalan sempurna. Koordinat salah satu zona aman meleset dua puluh derajat ke selatan, membuat pesawat mendarat di tengah rawa energi yang berdenyut seperti makhluk hidup. Lantai kapal bergetar, dan sensor internal memancarkan suara peringatan.“Zordon, stabilkan gravitasi lokal,” seru Axel cepat.“Sistem masih menyesuaikan… analisis medan energi menunjukkan variabel fluktuatif, Kapten,” jawab Zordon dengan suara berat dan kaku. Nada suaranya belum punya kehangatan, belum punya intuisi yang dulu selalu ada pada Gideon.Evelyn berdiri di sisi Axel, rambut hitamnya berayun

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 227. Kesedihan dan Kekosongan Tanpa Gideon

    Setelah pesawat Aolenric Lerion Prime melesat meninggalkan Eclipsera, suasana di dalam kabin terasa hening. Biasanya riuh oleh candaan Gideon, koordinasi jadwal, dan rutinitas belanja para istri, kini hanya terdengar deru mesin pesawat dan detak jantung yang tak tenang. Kehilangan sahabat digital mereka terasa nyata, seperti ada bagian dari tim yang hilang. Evelyn duduk di sudut kabin, menatap layar SSC yang kosong. Ia menutup wajahnya dengan tangan, berusaha menahan rasa sesak di dada. “Gideon… kenapa kau harus pergi begitu saja?” bisiknya pelan. Lilian, duduk di sebelahnya, menatap jauh ke luar jendela, sinar matahari nebula memantul di rambut abu-abunya. “Kita kehilangan arah tanpa dia,” gumamnya. Nevada menunduk, menahan air mata, mencoba tersenyum meski matanya berkaca-kaca. meskipun ia bergabung belum begitu lama, namun interaksinya dengan Gideon, bisa dikatakan cukup intens, karena Gideon juga membantu di saat-saat tersulitnya. “Seharusnya dia di sini, menenangkan kita… menun

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 226. Kembalinya Cahaya ke Eclipsera

    Saat semua istri Axel menampilkan kekuatan asli mereka, seluruh penduduk Eclipsera gemetar hebat.“A... apa ini? Bagaimana bisa begini?” suara Brian bergetar hebat.Sebelum mereka sempat bergerak, Vania sudah duduk di singgasana Raja Arnold dengan kaki bersilang. Tidak seorang pun melihat gerakan Vania sampai ia tiba-tiba sudah duduk di singgasana. Semua orang terkejut dan bergidik ngeri. Jika ia ingin membunuh mereka, bukankah mereka sudah mati sebelum menyadarinya?Saat pertama kali bergabung dalam tim Skays, kekuatan Vania hanya berada di tahap satu. Namun seiring perjalanan waktu dan kebersamaannya dengan Axel, kini ia telah mencapai level enam tahap puncak. Bersama Axel, ia menyerap energi dengan gila-gilaan, dan di saat sendirian, ia berlatih keras meningkatkan kemampuan bertarungnya.Sekarang ia bukan lagi beban tim. Sifat aslinya yang jutek justru membuatnya menjadi sosok yang paling mendominasi, dengan aura penindasan yang kuat.“Bagaimana cara kalian ingin dieksekusi?”Denga

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 225. Misi Menunjukkan Kebenaran Dimulai

    Alun-alun Eclipsera dipenuhi kerumunan. Tiang panji keluarga kerajaan berkibar, dan di tengahnya, para penjaga mengikat para istri Axel ke tiang kayu satu per satu. Lilin-lilin kecil di sekitar alun-alun berkedip seperti denyut nadi yang menunggu hukuman. Brian berdiri di depan podium dengan dada terangkat, wajahnya memancarkan kemenangan yang kotor.“Mereka penyusup, Axel sengaja meninggalkan mereka untuk memata-matai planet kita.” seru Brian dengan suara yang dibumbui arogansi. “Mereka telah mengganggu kedaulatan kita. Demi keselamatan Eclipsera, mereka harus dipenjara. Semoga ini menjadi pelajaran bagi siapa pun yang berani menginjak tanah suci ini.”Rasa panik dan kecemasan bergema. Para penduduk bersorak, didorong oleh ketakutan yang selama ini ditanamkan. Beberapa mengangkat batu, beberapa menuntut hukuman yang lebih berat. Catherine, Olivia, Evelyn, Ravina, Lilian, dan yang lain hanya bisa menahan nafas, menatap Axel yang belum tiba.Tiba-tiba, dari langit, Aolenric Lerion Prim

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status