Beranda / Fantasi / Sang Penguasa Elemental / Bab 97. Awal Persatuan Dan Tantangan Baru

Share

Bab 97. Awal Persatuan Dan Tantangan Baru

last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-09 12:23:02

Pagi menyingsing di atas bukit tempat rumah kedua Axel berdiri megah. Sinar matahari menembus celah-celah daun pepohonan, menciptakan pola-pola cahaya yang berkilauan di lantai kayu yang luas. Udara pagi terasa segar dan membawa aroma tanah basah serta bunga-bunga liar yang tumbuh di sekitar.

Axel duduk di teras rumahnya, mengamati cakrawala dengan tatapan penuh harap dan sedikit kekhawatiran. Di sampingnya, Lilian menyiapkan sarapan, wajahnya tenang namun penuh pikiran.

“Axel,” ucap Lilian lembut, “apa yang kau pikirkan?”

Axel tersenyum tipis. “Tentang masa depan. Tentang tugas yang harus aku jalani. Aku tahu tak mudah mempersatukan seluruh galaksi, apalagi dengan ancaman yang selama ini tersembunyi di balik bayang-bayang.”

Lilian mengangguk. “Itu benar. Tapi kau bukan seorang diri. Kau sudah punya kami, dan yang terpenting, kau punya hati yang tulus untuk melindungi mereka yang kau cintai.”

Di saat yang sama, di ruang pertemuan besar yang terletak di dalam markas utama g
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 100. Pertempuran Akhir dan Takdir Para Elemen

    Langit di atas markas utama Skays berubah menjadi gelap, bukan karena malam yang datang, tapi oleh bayangan besar yang mulai menutupi cakrawala. Armada musuh, yang selama ini menyembunyikan kekuatan sebenarnya, kini meluncurkan serangan besar-besaran yang menggetarkan ruang angkasa dan mengguncang planet-planet di galaksi. Axel berdiri di pusat komando, tatapannya tajam menembus layar holografik yang menampilkan ribuan kapal musuh melaju dengan kecepatan mematikan. Di sekelilingnya, para istri dan jenderal-jenderal terdepan bersiap menghadapi gelombang peperangan yang tak terelakkan. Lilian mengulurkan tangannya dan cahaya lembut menyelimuti luka kecil di wajah Axel. “Kau harus kuat, Axel. Kita semua bergantung padamu.” Axel mengangguk. “Kita sudah melalui banyak hal, tapi ini adalah ujian terbesar. Aku tidak akan membiarkan siapapun terluka.” --- Pertempuran dimulai dengan gemuruh suara laser dan ledakan yang memenuhi ruang angkasa. Catherine mengerahkan kekuatan bumi, menc

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 99. Persiapan Terakhir dan Ancaman yang Mengintai

    Matahari mulai tenggelam di ufuk barat planet utama markas Axel, sementara bayangan-bayangan panjang membentang menutupi lembah-lembah yang sunyi. Suasana markas utama berubah menjadi sibuk dan penuh kegelisahan. Para prajurit dan ilmuwan berpacu dengan waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan menghadapi ancaman yang semakin nyata. Axel berdiri di ruang strategi, menatap peta galaksi holografik yang berputar perlahan di hadapannya. Garis-garis merah berkedip-kedip menandakan titik-titik panas di wilayah perbatasan, lokasi aktivitas musuh yang mulai mengancam. Di sampingnya, Lilian melangkah dengan langkah tenang, membawa secangkir teh hangat. “Kau tahu, Axel, ini mungkin salah satu pertempuran terbesar yang akan kita hadapi. Tapi aku yakin, dengan kekuatan kesembilan istrimu dan dukungan seluruh galaksi, kita bisa menghadapinya.” Axel menghela napas panjang. “Aku harap begitu, Lilian. Aku tidak ingin ada yang terluka, apalagi kehilangan. Tapi jika itu yang harus

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 98. Bayangan dari Masa Lalu

    Langit senja di planet Ice Planet berubah warna menjadi semburat jingga dan ungu, sementara udara mulai mendingin dengan hembusan angin yang membawa aroma khas es dan salju. Di sebuah aula besar yang terbuat dari kristal es, Ice Four duduk termenung menatap langit luar yang membentang luas. Wajahnya yang biasanya ceria kini dipenuhi oleh keraguan dan kekhawatiran. Di sampingnya, Jenderal Five duduk dengan tenang, mencoba menghibur sang putri yang selama ini dikenal penuh semangat. “Putri, kekhawatiranmu wajar. Tapi kau harus ingat, ini adalah jalan yang harus kita tempuh. Kita semua harus bersiap menghadapi segala kemungkinan.” Ice Four menunduk, jari-jarinya bermain-main dengan salju di meja kaca. “Aku hanya takut aku belum cukup kuat. Apa aku benar-benar bisa menjadi istri dan pejuang yang layak bagi Axel?” Jenderal Five tersenyum hangat. “Kau lebih kuat dari yang kau kira, dan kau tidak pernah sendirian. Ingatlah, takdir kita semua sudah diukir jauh sebelum kita lahir. Bahkan

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 97. Awal Persatuan Dan Tantangan Baru

    Pagi menyingsing di atas bukit tempat rumah kedua Axel berdiri megah. Sinar matahari menembus celah-celah daun pepohonan, menciptakan pola-pola cahaya yang berkilauan di lantai kayu yang luas. Udara pagi terasa segar dan membawa aroma tanah basah serta bunga-bunga liar yang tumbuh di sekitar. Axel duduk di teras rumahnya, mengamati cakrawala dengan tatapan penuh harap dan sedikit kekhawatiran. Di sampingnya, Lilian menyiapkan sarapan, wajahnya tenang namun penuh pikiran. “Axel,” ucap Lilian lembut, “apa yang kau pikirkan?” Axel tersenyum tipis. “Tentang masa depan. Tentang tugas yang harus aku jalani. Aku tahu tak mudah mempersatukan seluruh galaksi, apalagi dengan ancaman yang selama ini tersembunyi di balik bayang-bayang.” Lilian mengangguk. “Itu benar. Tapi kau bukan seorang diri. Kau sudah punya kami, dan yang terpenting, kau punya hati yang tulus untuk melindungi mereka yang kau cintai.” Di saat yang sama, di ruang pertemuan besar yang terletak di dalam markas utama g

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 96. Time Skip.

    "Apa yang kau katakan Nevertari? Apa kau akan meninggalkan ayah tinggal sendirian di Vargas-8?" Tanya Ravina sedikit kesal. "Kan masih ada kakak, lagi pula jarak antara Voltra dan Vargas-8 tidak begitu jauh." Jawab Nevertari menggebu-gebu. "Jika benar kau mau tinggal disini, maka kau harus memperbaiki sikap kekanak-kanakan mu, jangan sampai kau menyusahkan Lord Axel nanti." Tegur Lord Lavarian. "Ayah, mengapa ayah tidak tinggal disini saja bersamaku? Biarkan jendral Brazuka saja yang mengurus Vargas-8." Rengek Nevertari. "Mana bisa begitu sayang. Sebagai Lord, ayah punya tanggung jawab untuk mengurus dan melindungi Vargas-8, nanti jika ayah sudah berhenti dari jabatan itu, mungkin ayah akan berpikir untuk ikut tinggal di planet yang nyaman ini, tentu jika suamimu mengizinkan nantinya." Jawab Lord Lavarian penuh harap. Axel yang sejak tadi terdiam kini berjalan ke arah Lord Lavarian. "Ayah mertua, mulai sekarang kau bisa tinggal di planet ini, karena Nevertari sudah bersedia menj

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 95. Tiga Galaksi Bersekutu.

    Ravina mengatakan itu tampa rasa takut sedikitpun, Axel yang melihat itu cukup terharu, tapi dia segera mengendalikan dirinya. "Kalian sudah menerobos planet ku, lalu kalian juga berani membuat onar disini. Aku rasa Lord kalian memang pantas mati." Kata Axel tegas. Tiba-tiba ia mengeluarkan pancaran energi level 10 puncaknya. Ravina, Nevertari, Lord Lavarian, Jendral Brazuka dan Lahm, seketika bergidik ngeri. mereka merasakan tubuh mereka seperti di timpa sebuah gunung. Saat mereka mulai merasa putus asa, tiba-tiba... "Axel, cukup. Hentikan itu." Teriakan Dilan memecah keheningan. Axel pun segera menurunkan kekuatannya. Dilan berjalan mendekat bersama 16 orang dan itu termasuk Julia dan juga yang lainnya. "Nak, kau harus memenuhi takdirmu, hentikan ini, mereka berdua juga termasuk dua calon istrimu, mereka akan berjuang bersamamu mulai sekarang, hingga pertempuran akhir nanti. Lord Lavarian itu juga adalah mertuamu sekarang." Kata Dilan menjelaskan dengan santai. Ravina dan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status