Share

215. Sempurna!

“Aku?” jawab Levon sambil menunjuk wajahnya sendiri dengan menampakkan wajah pria bodoh. “Aku Le, seorang pengusaha.”

“Siapa yang melatihmu menembak? Tidak mungkin orang biasa tembakannya selalu tepat sasaran. Mustahil keberuntungan datang berulang kali di waktu yang sama.” Brandon mengintrogasi. Ia curiga lawannya itu bukan orang sembarangan.

“Kenapa, Tuan? Apa Tuan takut? Apa Tuan mau menyerah dengan orang biasa sepertiku ini?” tanya Levon dengan sikap konyolnya. Ia mengalihkan perhatian Brandon agar tidak terus mengintrogasinya.

“Mimpi!” pekik Brandon tersenyum sinis. “Brandon tak pernah kalah. Brandon adalah penembak nomor satu di dunia.” 

Brandon begitu emosi, ia tidak menyadari sudah menyebutkan nama aslinya pada orang asing. Namun, Levon memilih diam dengan sikap konyolnya.

“Hemmm baiklah, kita lanjutkan pertandingan ini.”

Tantangan berikutnya, membidik papan tembak berjarak 100 meter dengan senjata laras panjang. Kali ini,

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status