Share

20. Di Sini Peraturanku yang Berlaku

"Ketua!" seru Dito yang melihat tubuh Mac melayang dan mendarat di tanah.

Gapura itu memang tak berpintu namun rupanya dibentengi oleh sebuah kekuatan yang tak kasat mata.

Arthur mendekat, mengamati pintu masuk yang tak nampak itu.

"Tentu saja!" tukas Arthur, "Master Wu tak mungkin membuat jalan masuk dengan begitu mudah!"

Sementara Caka mencoba mengartikan kalimat itu.

'Rasa hormat adalah kunci membuka pintu.'

"Hanya Ketua yang sudah mampu berkultivasi, jika ketua tak bisa menembus pintu ini maka kita pun tak akan bisa!" ujar Aji.

"Pasti ada cara!" timpal Caka.

Mereka mulai berfikir, apa yang bisa membuka pintu itu?

Caka bertekad harus bisa masuk dan menemui Master Wu. Jadi ia harus bisa menembus pelindung tak kasat mata itu.

Mac sudah kembali ke sisinya. "Tuan Muda, biar saya mencobanya lagi. Saya akan mencoba menggunakan kekuatan saya!"

"Tidak, Mac. Pintu pelindung ini tak bisa dibuka secara paksa!" larang Caka.

"Lalu bagaimana kita bisa masuk, Tuan M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status