Share

9. Perdana Menteri, Haruslah Seseorang yang Bisa Berjalan

"Anda sudah siap, Tuan Muda?" tanya Arthur di depan lobi sekretariat negara.

Caka menatap pintu lobi itu, di dalam sana ia akan kembali bertemu dengan beberapa orang yang dikenalnya. Sayangnya orang-orang itu tak akan mengenali siapa ia sesungguhnya.

"Tentu saja, Arthur. Aku sudah lama menanti hari ini!"

Arthur pun mendorong Kurdi roda yang Caka duduki menembus pintu lobi. Mac juga setia mendampingi.

"Selamat pagi Tuan Madaharsa, selamat pagi Tuan Reaves!" sapa security dengan sopan.

Arthur pun mengangguk padanya sejenak, dua wanita resepsionis juga menyapa mereka.

Saat Caka dan Arthur menunggu lift, terdengar suara setengah berbisik.

"Tuan Muda Cakaran tampan ya, sayang dia cacat!" bisik salah satu wanita yang berada di balik meja resepsionis.

"Kudengar katanya dia baru saja menikah. Siapa wanita bodoh yang mau menikahinya?" balas temannya.

"Pasti wanita itu hanya mau hartanya saja, wanita normal mana mau menikahi pria cacat karena cinta. Apalagi di jaman sekarang ini!"

"Tuan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status