๊ณต์œ 

Bab 179

์ž‘๊ฐ€: Benjamin
Puspa tidak yakin apakah dia telah menebak dengan benar. Dia berdiri dan berjalan ke arah ruang kerja Daffa, melihat jemari Daffa bergerak-gerak di atas papan ketik dengan sangat cepat sampai dia hampir tidak bisa melihatnya.

Dia menyandarkan dirinya ke pintu, tidak tahan untuk tertawa. โ€œApakah kamu membutuhkan bantuanku? Aku bersedia untuk membantumu karena bantuanmu terhadap keluarga Sanjaya.โ€

Satu-satunya jawaban yang dia terima adalah suara ketikan papan ketiknya. Daffa bahkan tidak meliriknya sama sekali, apalagi menjawabnya. Itu membuatnya merasa canggung.

Dia akhirnya berjalan menghampirinya. Dia melihat ke layar komputernya dan berkata, โ€œUntuk membalas kebaikanmu, aku akan tinggal di sini denganmu sampai kamu menyelesaikan skripsimu.โ€

Barulah saat itu Daffa menoleh padanya, matanya dingin. โ€œAku sibuk sekarang, jadi diamlah. Kalau tidak, aku tidak bisa menjamin aku akan terus bersikap halus seperti sekarang.โ€

Itu adalah pertama kalinya seseorang berbicara padanya seperti it
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Sang Pewaris Konsorsiumย ย ย Bab 665

    Wanita itu menjelaskan, โ€œAku kehabisan uang dan mereka bilang mereka akan membayarku dengan bayaran yang tinggi untuk melakukan ini. Yang perlu kulakukan hanyalah membawa kamera ketika datang kemari.โ€Daffa mengernyit. โ€œBagaimana caranya kamu masuk kemari?โ€ Nada bicaranya dingin. Penjelasan wanita itu tidak berarti apa-apa baginya.Wanita itu menelan ludah. โ€œAku tidak tahu. Mereka menyuruhku untuk meminum ramuan, setelah itu aku kehilangan kesadaranku. Ketika aku terbangun, aku sudah ada di sini.โ€Daffa mengernyit mendengarnya. Wanita itu berseru, โ€œTunggu! Aku bersumpah aku mengatakan yang sebenarnya!โ€Dia tahu Daffa tidak puas dengan jawabannya, tapi hanya itu yang dia ketahui. Dia menatap Daffa sambil menangis saat Daffa berkata, โ€œApakah kamu perlu berteriak padaku seperti itu?โ€Dia berkata dengan gemetar, โ€œMaaf, a โ€ฆ aku tidak bermaksud.โ€Mata Daffa masih dingin, tapi dia melepaskan wanita itu. Akan tetapi, ini tidak membuat wanita itu tenang. Sebaliknya, wanita itu menegang da

  • Sang Pewaris Konsorsiumย ย ย Bab 664

    Bram menatap dia dengan tenang. โ€œMungkin kamu akan mempertimbangkan untuk memberitahuku kenapa kamu ada di sini jika kamu tidak ingin mati.โ€Pria itu tertawa terbahak-bahak. Daffa mengernyit dan berkata, โ€œBram, bawa dia pergi supaya kamu bisa menginterogasinya nanti.โ€Bram langsung mengulurkan tangannya untuk memegang pria ituโ€”kecepatannya membuat mata Daffa berbinar. Seperti yang dia duga, Bram adalah ahli bela diri yang tampaknya lebih cakap dibandingkan semua orang yang ada di sana, termasuk Daffa. Ini membuat Daffa ingin bertarung dengannya, tapi ini tentunya bukan waktu yang tepat untuk itu. Dia berusaha sekeras mungkin untuk menahan keinginannya untuk menerkam Bram.Pada saat ini, Edward dan Briana muncul. Dari langkah kaki dan napas mereka, Daffa tahu mereka telah berlari sampai ke sini, membuatnya mengangkat sebelah alisnya. Dia menoleh untuk melihat ke arah pintu dan berkata, โ€œBram, tunggu sebentar.โ€Bram tidak tahu kenapa Daffa tiba-tiba menghentikannya, tapi dia melakuka

  • Sang Pewaris Konsorsiumย ย ย Bab 663

    Daffa menunjuk ke arah kamar mandi saat dia berbicara. โ€œKamu bisa periksa kamar mandinya jika kamu mau. Itu sama saja seperti kamar mandi lainnya. Tidak ada apa pun yang memungkinkan aku untuk mengunggah apa pun di internet.โ€ Dia menatap Bram yang masih terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu. Sebagai ahli bela diri terbangkit, Daffa langsung tahu apa yang Bram pikirkan dan bibirnya pun berkedut. Daffa menatap Bram dengan tatapan tidak berdaya dan berkata, โ€œDengar, kamera-kamera itu tidak ada hubungannya denganku.โ€Bram langsung menghela napas lega. Daffa menahan keinginannya untuk memutar bola matanya dan berbalik untuk melihat wanita tadi sambil mengetukkan jari-jarinya di sandaran tangan sofa. Suasananya menjadi sangat tegang hingga Bram menundukkan kepalanya lagi, memandang lantai.Setelah beberapa detik, Daffa berujar, โ€œBram.โ€ Itu membuat Bram merinding dan menundukkan kepalanya makin dalam. Bram tidak dapat membayangkan apa yang hendak Daffa katakan dan keringat membasahi ken

  • Sang Pewaris Konsorsiumย ย ย Bab 662

    Daffa mengangkat sebelah alisnya. Dia memegang leher wanita itu dan melemparkannya ke dalam bak mandi, membuatnya megap-megap karena dia berusaha bernapas. Daffa mengabaikannya, memakai celananya, dan meletakkan tangannya di kenop pintu. Di dalam benaknya, vila Keluarga Halim adalah tempat baginya untuk bersantai dan menjalani waktu yang damai, tapi tampaknya dia keliru. Dia membuka pintu untuk melihat Erin berdiri di sana dan bibirnya berkedut. โ€œKukira kamu akan menunggu di luar.โ€ Dia tidak memakai atasan karena lemari pakaiannya ada di luar.Tentunya, Erin tidak menduga akan melihat Daffa seperti ini. Dia merona dan memalingkan diri dari Daffa, tapi tidak dapat berjalan pergiโ€”rasanya seakan-akan kakinya dilem ke lantai. Namun, mungkin otaknya berhenti berfungsi dan tidak dapat menyuruh kakinya untuk bergerak. Bagaimanapun, Erin tidak pergi.Daffa tampak terkejut oleh itu, tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Alih-alih, dia berjalan melewati Erin dan memasuki ruang gantinya, muncul ke

  • Sang Pewaris Konsorsiumย ย ย Bab 661

    Wanita itu tetap terdiam di tempatnya, terlihat terkejut. Daffa berniat untuk ikut berpura-pura seolah dia tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi dia sangat ingin menertawai akting wanita itu yang sangat buruk. Lagi pula, tidak ada pelayan Keluarga Halim yang akan mengenakan stoking setinggi paha saat bekerja. Namun, Daffa tahu dia harus berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Dia memasang ekspresi marah dan menggeram, โ€œAku jijik oleh keberadaanmu, jadi sebaiknya kamu menjauh dariku!โ€Mendengarnya, wajah wanita itu menjadi pucat. Daffa mengetukkan jemarinya ke tepi bak mandi, bertanya-tanya apakah dia terlalu kasar. Apakah wanita itu akan bisa melanjutkan aktingnya? Bibir Daffa berkedut saat dia memejamkan matanya dan berkata, โ€œIngat, jangan pakai apa pun selain seragam yang benar lain kali kamu bekerja โ€ฆ tidak peduli sebagus apa itu terlihat padamu.โ€Daffa merasakan kekejutan dan kesenangan wanita itu mendengar perkataan Daffa dan mendengar langkah kaki menghampirinya. Daffa m

  • Sang Pewaris Konsorsiumย ย ย Bab 660

    Teivel membutuhkan tempat yang sunyi supaya tidak akan ada yang mengganggunya. Daffa menunggu hingga dia tidak dapat mendeteksi Teivel sebelum mendarat di tanah. Ketika dia melakukannya, orang-orang berjubah hitam itu perlahan membuka mata mereka dan tersadar kembali. Beberapa dari mereka mulai muntah-muntah ketika mereka melihat darah tikus dan potongan-potongan yang tersebar di sekitar mereka, tapi ini tidak memengaruhi Daffa.Dia bilang, โ€œMaaf tidak sengaja mengetahui rahasia kalian seperti ini.โ€ Orang-orang itu kembali tenang dan menatap Daffa. Daffa tersenyum dan berkata, โ€œKurasa ini adalah permasalahan yang perlu diselesaikan.โ€Pemimpin dari mereka melangkah maju untuk menghalangi yang lain dari pandangan Daffa dan berkata dengan pelan, โ€œSemuanya bisa didiskusikan selama kamu tidak membiarkan Pak Teivel tahu tentang ini.โ€Daffa mengangkat sebelah alisnya. โ€œSayangnya, dia sudah tahu.โ€Si pemimpin menjadi pucat mendengarnya, tapi amarah mulai menggelora di matanya. Namun, beber

๋”๋ณด๊ธฐ
์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status